30. Luka yang sama

2.5K 82 13
                                    


Ciee doubel up🤣

Alhamdulillah setelah 11 bulan ini cerita dipublish akhirnya tembus vote 1k jugaaa🤯

Alhamdulillah setelah 11 bulan ini cerita dipublish akhirnya tembus vote 1k jugaaa🤯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


4 hari sudah hal itu berlalu. Maisha semakin diam, mencoba menutup mata dengan perselingkuhan yang mungkin dilakukan oleh Clara dan willy.

Dia diam, berusaha tidak peduli. Tapi kali ini tidak lagi.

Lisa tiba-tiba mengirimkan gambar diri Willy yang tengah menangkup wajah perempuan yang diduga Clara.

Tiba-tiba ada kurir yang mengantarkan bunga, bukan bunganya yang salah melainkan kartu ucapan semangat dari Willy untuk Clara lah yang salah. Sepertinya pria itu salah alamat.

Tidak lama dari itu ada paket kembali, paket berisikan makanan dari Clara untuk Willy.

Apa-apaan ini? Apakah mereka berdua berniat untuk mulai mempublish hubungan terlarangnya?

Jika masih tentang pesan chat dari nomor tidak dikenal mengirimkan foto mereka berdua Maisha masih bisa tahan. Dia menduga itu nomor Clara dan mencoba berpositif thinking bahwa itu foto lama. Tapi kali ini tidak lagi.

"Apa ini?" Tanyanya seraya memperlihatkan foto-foto di hp miliknya.

"Lo selingkuh Willy?" Kali ini penuh dengan penekanan.

Willy belum menjawab. Dia mengambil ponsel itu dan melihatnya dengan seksama.

Maisha semakin terbakar kala Willy mulai terkekeh kecil.

"Ini foto jaman dulu beb." Jawabnya sesantai mungkin. Dia tengah lelah tidak ingin berdebat dan justru berkahir menyakiti Maisha.

"Gak usah ngelak!"

"Kalo selingkuh, selingkuh aja nj*ng!"

"Gak usah nambahin dosa dengan bohong!"

"Apa-apaan sih Sha. Gak usah ngumpat bisa?"

"Terus ini apaan! Bunga? Makanan? Lo pikir dirumah ini gak ada makanan sampai-sampai minta dikirimin sama selingkuhan Lo!" Ucapnya tajam menunjuk buket dan paket makanan di meja.

"Lo pikir gue gak tau. Selama ini lo pulang malam karena selingkuh sama Clara bukan karena Lo main sama temen-temen Lo! Lo lupa tangung jawab Lo Willy!"

"Berhenti buat nuduh-nuduh gak jelas!"  Willy meradang, emosinya terpancing dengan amat mudah kali ini.

"Kalo gak mau dituduh ya jawab yang benar! Jujur!"

"Oke gue jujur."

Nafas Maisha yang awalnya memburu kini tiba-tiba tercekat. Apakah dia siap mendengar semua kejujuran ini.

"Bener gue emang enggak pergi main sama temen-temen gue selama ini, tapi bukan berarti gue selingkuh seperti tuduhan Lo."

"Selama ini gue kerja bantu di perusahaan papi, kerja seperti karyawan biasa, gajinya pun seperti karyawan biasa, cuma gue kerjanya kali malam."

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang