22. Curiga

2.3K 84 0
                                    

Chapter kemaren bener-bener enggak memuaskan bagiku, pokoknya kecewa sama diri sendiri

Chapter ini panjang, awalnya 800 kata tapi kak tambahin dan malah kebablasan sampe 1200 kata,

aemsori bestie😭😭😭

Sepulang les Maisha dijemput oleh Willy dan diajak mampir ke basecamp Alastor dan disana Maisha berkenalan dengan Reyhan dan Revano, dua cowok tampan yang pernah membantu Maisha saat terjebak tawuran dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang les Maisha dijemput oleh Willy dan diajak mampir ke basecamp Alastor dan disana Maisha berkenalan dengan Reyhan dan Revano, dua cowok tampan yang pernah membantu Maisha saat terjebak tawuran dulu.

Revano adalah cowok tampan yang dulu terluka dan Reyhan adalah cowok yang melindungi Maisha dari hantaman kayu. Tentu saja Maisha sudah sempat mengucapkan terima kasih kepada keduanya.

"Ini bang pesenan elo." Willy tersenyum menerima kantung kertas berlogo makanan cepat saji itu, akhirnya dia bisa menikmati makanan ini lagi.

"Thanks kacung-kacugku."

"Bujubus*t, enteng bener tu mulut."

"Moga aja bakal anak lo cewek bang biar jadi jodoh gue." Sambung Revano kembali.

Plak

Auhh, aduhan manja tak terelakkan lagi oleh pria tampan bernama Revano itu.

"Kagak ada! modelan taplak meja begono mau jadi mantu gue? baru sampe gerbang udah gue diskualifikasi lu!"

Pria itu memasang wajah brengutnya sebelum kembali bersuara.

"Ya Allah nyebut bang, Lo sama gue gantengan gue kali, kalo gue taplak meja Lo apaan? lap kain didapur hajatan?"

Gelak tawa langsung terdengar begitu mendengar lontaran Revano barusan.

"Apa Lo bilang!"

"Budeg Lo bang?"

"Berani Lo sama gue bocah!"

"Y-"

"Udan Van yang ganteng ngalah." Lerai Vero cowok yang digadang gadang ketampanannya menyertai malaikat.

"Jadi maksud elo gue jelek gitu."

"Gue gak bilang lo jelek, Lo sendiri yang bilang." Sante cowok tersebut.

"Awas lo! gak jadi gue lantik nanti."

Willy begitu menggebu gebu dalam mengomeli mereka, namun berbanding terbalik dengan respon dari para anggotanya. Mereka terlalu santai menghadapi Willy yang mode lebay.

"Sori-sori nih bang jatah gue masih lama."

"Yang hamil bini lo tapi ngapa lo yang baperan si bang?"

Untuk kali ini bukan hanya mata pria bermarga prahadi yang membola melainkan beberapa anggota lainnya.

"Rey!" Tegur Vero tajam. Dalam hati dia berdoa semoga anak baru itu selamat dari amukan Willly.

"Apaan?"

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang