"Masih ngerokok?" Willy tidak menanggapi. Kembali menjepitkan nikotin tersebut disntara belahan bibirnya dihisap dalam kemudian dihembuskan.
Banyak yang bilang bahwa zat nikotin dalam rokok itu menenangkan pikiran yang sedang berserawutan, Willy setuju dengan itu. Sebenarnya dia bukanlah perokok aktif, dia hanya akan merokok saat sedang memiliki masalah, apalagi semenjak menikah dengan Maisha Willy benar-benar berhenti. Hal itu yang membuat Glen bingung saat melihat temannya kembali menghisap nikotin.
"Gak sengaja nemu dilemari kamar, daripada mubazir gue pake aja."
"Cinta itu rumit ya Will?"
"Disaat kita cinta sama seseorang orang itu justru enggak cinta ke kita balik, dan, disaat seseorang mencintai kita dengan tulusnya kita malah gak bisa bales."
"Mungkin itu alesan gue jomblo sampe sekarang." Ucap Glen diakhiri dengan kekehan hambar.
Willy menyesap dalam puntung rokoknya sebelum kemudian mematikannya. Ditatapnya Glen dari samping lalu kembali menikmati pemandangan langit malam dari atas rooftop basecamp.
"Bukan cinta yang ribet tapi kitanya yang bikin ribet."
"Emang lo percaya sama cinta?"
Willy terkekeh. "Hanya orang yang trauma kayak lo yang gak percaya cinta."
Glen mengangguk, tidak menyangkal karena itu benar.
"Patah hati itu gak lama sembuhnya, yang lama ngobatin traumanya."
"Bukan gue gak mau memulai lagi, gue cuma takut gue menjadi luka dan trauma bagi orang lain."
"Daripada dicintai gue lebih milih mencintai, lebih baik gue yang terluka daripada memberi luka."
Willy mengangguk setuju, dicintai memang menyenangkan, mencintai memang menyakitkan, tapi daripada menjadi penyebab luka lebih baik dia yang terluka.
"Apaan dah melow melow begini kayak orang aja."
"La elo yang mulai."
"Kok gue."
"Ya emang elo."
Glen mendengus malas ngobrol dengan Willly. Baru saja berdiri dan membuka ponsel sesuatu menyadarkan nya.
"Will. Will!" Panggilnya menguncang ngundang tubuh Willly.
"Ck, paan."
KAMU SEDANG MEMBACA
accident
Teen Fiction"Gue hamil." Hanya dengan satu kata itu sudah berhasil memporak-porandakan kehidupan mereka. Maisha Kejora Prahadi tidak pernah berfikir akan mengandung anak dari musuhnya sendiri, orang yang paling dihindari dalam hidupnya tapi kini mau tidak mau M...