16. Oh jadi elo

3K 106 0
                                    

Boleh minta votenya enggak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Boleh minta votenya enggak?

















Hari ini Maisha berangkat sekolah pagi-pagi sekali, bahkan Willy belum bangun saat diberangkat tadi.

Perempuan itu berlari kecil mentusuri kolidor, matanya sesekali menatap jam tangan yang terpajang apik ditangan kirinya.

Pukul 6, berarti masih cukup waktu untuk melakukan piket yang kemarin lupa ia kerjakan.

Maisha sedikit bingung saat mendapati pintu kelasnya sudah terbuka, padahal biasanya teman-temannya akan berangkat mepet jam tuju, kira-kira siapa murid rajin hari ini.

"Lo?"

"Jadi Lo yang naruh itu tiap pagi?"

Gadis berkacamata bundar itu diam menunduk enggan menjawab pertanyaan Maisha.

"Mending Lo kasih tau Reza deh gak perlu ngasih yogurt tiap hari." Ujar Maisha sambil meletkkan tasnya dibangku.

Gadis itu mendongak lalu dengan ragu berucap, "kok kak Reza."

"Lah? Emang Reza kan?" Bingungnya.

Sekarang ganti gadis itu yang merutuki diri.

"Bu-bukan, tapi tuan Willy." Ucap gadis itu tergagap.

"WHAT!"

"Kok bisa?"

"Sini-sini duduk dulu, coba cerita." Pintanya menepuk kursi tempat duduk Lisa biasanya.

"Jadi?"

"Em tapi kakak janji ya jangan kasih tau tuan Willy." Pinta gadis itu sedikit ketakutan.

Maisha mengangguk, "kenapa Lo manggil Willy tuan? Atau jangan-jangan Lo dibully ya sama dia? Bilang diancam apa sama dia!"

"Eh, eh, enggak kok kak."

"Sebenernya bapak aku kerja sebagai tukang kebun dirumah tuan Willy."

Maisha meneguk air liurnya kasar, itu berarti gadis itu tau tentang hubungannya dengan Willy.

"Sejak beberapa bulan terakhir tuan Willy selalu minta tolong sama aku buat naruh yogurt dan sandwich stoberi dimeja kakak sebelum kakak dateng."

Jadi Maisha salah mengira kalau yang memberinya yogurt adalah Reza, padahal yang memberikan Willy.

"Kenapa?"

"Dia cuma nyuruh dan aku juga dibayar kok kak jadi gak ada yang dirugiin disini." Jalas gadis itu disertai senyum.

"Lo, tau tentang..."

"Ya aku tau." Jawab gadis itu sebelum Maisha melanjutkannya kalimatnya.

"Aku bakal tutup mulut kok, keluarga tuan Willy udah baik banget sama keluarga aku, jadi aku gak mungkin ngehianati mereka."

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang