Disebuah ruangan VVIP rumah sakit Medika Jaya, Willy terdiam merenung. Tidak terpikir bahwa Dewangga mantan kekasih kakaknya yang kini menjadi suami mantan kekasihnya berbuat kdrt. Dewangga yang dikenalnya merupakan sosok yang lembut dan begitu penyayang saat masih menjadi kekasih Andriana.Tadi disaat tiba-tiba Clara menelfon meminta bantuan dengan suara lemah pikiran Willy langsung menjadi kalut. Tanpa pikir panjang dia langsung menuju rumah Dewangga. Willy bersyukur dia datang tepat waktu, walaupun kondisi Clara sudah babak belur akibat pukulan Dewangga.
Tapi disisi lain dia juga merasa bersalah kepada Maisha dan mertuanya, bagaimanapun dia sudah berjanji akan menginap disana malam ini tapi harus diingkari. Namun Willy tidak menyesal karena kondisi Clara juga memprihatinkan.
Ditengah-tengah lamunannya terbuyar oleh dering telepon yang berasal dari sakunya.
"Wil dimana?" Sebuah pertanyaan langsung menyambut dirinya. Willy tidak langsung menjawab, menimang-nimang jawaban yang tepat kepada Glen.
"Gue dirumah sakit, jagain Clara?"
"Bajing*n Lo!"
Willy menghela nafas mendengar umpatan dari temannya, sudah tidak kaget karena teman-temannya adalah haters tetap Clara.
"Bini Lo dirumah sakit dan Lo malah nemenin mantan Lo!"
Dia langsung berdiri dari duduknya, tidak menampik betapa terkejutnya mendapatkan info tersebut.
"Hah? Maisha dirumah sakit? Kok bisa?"
"Bisalah c*k!" Kali ini yang terdengar suara Rangga.
"Jagain terus tu bininya orang sampe bini sendiri diabain."
Willy mengusap wajah kasar, berjalan menjauh dari ranjang Clara takut pekikan dari teman-temannya akan menganggu tidur Clara yang baru berlangsung beberapa menit lalu.
"Clara sakit, si Dewa kdrt."
"Bac*t!" Seru Zaki dari sebrang sana.
"Please woy jangan nambahin beban pikiran gue! Sekarang kenapa Maisha bisa dirumah sakit?"
"Dia diganggu Devan dijalan."
Kepala Willy rasanya hampir pecah mendengar penjelasan dari Reza. Bagaimana bisa Devan mengetahui Maisha, gadis itu sudah sangat tersembunyi.
"Gimana bisa?"
"Ya bisa lah, bini Lo keluar sendirian padahal suaminya lagi asik-asikan sama cewek lain."
Tidak ingin lebih terpancing oleh mulut pedas Rangga, Willy memilih menanyakan hal yang lebih penting menurutnya.
"Kenapa bisa, gue udah larang dia naik ojol."
"Jangan nyalahin Maisha, introveksi diri."
"Mending Lo kemari deh."
Willy menghela nafas gusar, memandang clata yang tengah tertidur. Dia tidak bisa meninggalkan perempuan itu sendiri atau saat bangun Clara akan kembali histeris seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
accident
Teen Fiction"Gue hamil." Hanya dengan satu kata itu sudah berhasil memporak-porandakan kehidupan mereka. Maisha Kejora Prahadi tidak pernah berfikir akan mengandung anak dari musuhnya sendiri, orang yang paling dihindari dalam hidupnya tapi kini mau tidak mau M...