RamaiKata yang menggambarkan kamar inap Maisha. Sekitar 10 menit lalu 3 tiga temannya datang dengan wajah yang sangat khawatir. Menanyakan bagaimana ini bisa terjadi tapi Maisha tak kunjung menjawab, yang menjawab justru Glen. Pria itu menceritakan semuanya dengan menggebu-gebu, ketiganya yang mendengarkan langsung tersulut emosi dan ingin mencaci maki sang pelaku utama.
Untungnya hal itu reda dengan Rangga yang menyeret Glen keluar, alasannya sudah malam nanti kanjeng ratu nya Glen bisa marah jika putra mahkotanya belum kunjung pulang jam 10 malam.
Keadaan jadi hening namun hanya beberapa saat, si kembar yang tengah full baterai mengajak ngobrol Maisha, membicarakan hal-hal tidak penting, apapun itu asalkan Maisha tidak kepikiran.
Kepala Lisa semakin berdenyut nyeri begitu mendengar ada juga keributan diluar.
"Gue keluar." Ucapnya membuka pintu dan matanya membola begitu menangkap kejadian diluar kamar.
"Kalo gak bisa jagain kasih aja gue! Gue sanggup jagain dia."
"Maksud Lo?"
Satu bogeman mentah hampir saja melayang jika Lisa telat sedikit saja untuk menghalau tangan pria itu. Untunglah dia alit taekwondo jadi tenaganya tidak kalah dengan pria yang tengah emosi itu.
"Za udah!"
Pria itu tak menyahut, masih sibuk mengatur nafas tersengal nya akibat emosi pada satu temannya.
Lisa menghembuskan nafas kesal.
"Zaki, titip cewek-cewek ya gue bawa Reza pergi dulu." ujarnya seraya menyeret lelaki yang tak lain adalah Reza.
"Bajing*n!" Umpatan masih terdengar cukup jelas dari jarak yang sudah lumayan jauh menandakan Reza benar-benar tengah terkuasai oleh emosi.
"Zak?" Willy dilanda kebingungan. Dia baru datang setelah beberapa waktu lalu dihubungi oleh Glen dan langsung disambut amarah Reza.
"No komen gue."
"Lo udah keterlaluan."
"Mertua Lo belum gue kabarin mengingat ini udah jam 10 malem, jam besuk udah habis." Beritahu Zaki pada akhirnya.
Willy diam yang membuat Zaki kembali membuka suaranya. "Tadi dokter suruh nemuin ke ruangannya kalo lo dateng."
"Dokternya masih disini?" Tanyanya mengangkat kepala.
"Enggak tau, orang nyuruhnya tadi jam 9."
"Secara suaminya Maisha kan baru balik dari neraka, di neraka gak ada sinyal ya Wil?" Tanyanya syarat akan sindiran.
"Mulut Lo!"
"Ape? Mau ngamuk Lo?"
"Engga."
🍉🍉🍉
KAMU SEDANG MEMBACA
accident
Teen Fiction"Gue hamil." Hanya dengan satu kata itu sudah berhasil memporak-porandakan kehidupan mereka. Maisha Kejora Prahadi tidak pernah berfikir akan mengandung anak dari musuhnya sendiri, orang yang paling dihindari dalam hidupnya tapi kini mau tidak mau M...