"Setan! gue pengen mie ayam tapi ayamnya harus Lo yang motong."
Willy tak langsung menyahut seperti biasa. Dia melongo ditempat, bahkan dia mengabaikan layar tv yang menayangkan sinetron azab kesukaannya.
"Kok diem?" Tanya Maisha langsung mengambil duduk disebelah nya. Hal itu membuat kesadarannya kembali lagi.
"He? Mau apa tadi?" Tanyanya dengan cengo.
"Mie ayam." Balas Maisha dengan senyum cerahnya.
"Ouh, syukurlah." Willy berucap lega.
"Tapi ayamnya yang motong Lo."
"Yang bener aja." Sentak Willy. Bahkan dia sampai berdiri dari duduknya. Dia kira tadi itu hanyalah hayalannya ternyata itu nyata.
"Sha yang lain aja ya." Bujuk Willy.
"Gak mau!"
"Pliss mending Lo minta Lamborghini deh pasti gue turutin."
"Gak mau, maunya mie ayam."
"Mie ayamnya bang Ali mau?" Ucapnya mencoba memberi tawaran lain yang bisa menguntungkan keduanya.
"Hallah bilang aja kalau Lo takut ayam."
"Gak ada ya!" Sentak Willy. Dia tidak takut hanya saja risih, ya dia risih, risih dengan hewan berkaki dua itu.
Maisha diam. Dan hal itu membuat Willy sangat lega sampai akhirnya terdengar sayup-sayup Isak tangis dari perempuan yang tengah mengandung anaknya itu.
"Tuh dek papa kamu jahat." Ucap Maisha pada perutnya yang masih datar.
"Eh, enggak sayang enggak jangan dengerin mama kamu." Paniknya. Enak aja dia dibilang jahat perkara gak mau nurutin ngidamnya Maisha.
"Jangan dengerin papa kamu."
"Sha ah, jangan pengaruhin anak gue."
"Terserah gue."
"Ya Allah Sha."
"Gini ya, kata orang Jawa kalau istrinya lagi hamil gak boleh motong hewan nanti anaknya malah mirip hewan itu. Emang Lo mau anak gue mirip ayam." Alibinya. Entah itu benar atau tidak yang diharapkan Willy semoga itu bisa mempengaruhi pikiran Maisha.
Mata Maisha langsung membulat. Dia menutup mulut dengan tangan kanan nya sendiri.
"Serius?"
"Iya." Ucapnya meyakinkan.
"Kalau gitu gak jadi deh." Akhirnya ia bisa bernafas lega juga.
"Tapi." Apalagi tuhan baru aja Willy bersyukur, ini apa lagi.
"Apa?" Tanyanya berusaha sabar dan lembut.
"Gue mau liat Lo sama temen-temen Lo selfie sama buaya. Kan itu kembaran kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
accident
Novela Juvenil"Gue hamil." Hanya dengan satu kata itu sudah berhasil memporak-porandakan kehidupan mereka. Maisha Kejora Prahadi tidak pernah berfikir akan mengandung anak dari musuhnya sendiri, orang yang paling dihindari dalam hidupnya tapi kini mau tidak mau M...