Aku rasa mereka bahagianya udah cukup, cukup banget malah ygy😇"He kalian tau enggak?" Tanya Ravela dengan begitu semangat.
"Enggak, kan Lo belum ngomong." Balas Maisha dengan wajah pongah.
"Paan emang?" Tanya balik Rafeli tanpa mengalihkan fokusnya dari layar ponsel yang menampilkan video-video memasak.
Ravela menatap sebal satu persatu temannya. "Kalian kok kayak gak niat."
"Apaan emang Vel?" Sahut Lisa mulai menatap balik Ravela.
Yang lainnya pun ikut fakus pada Ravela, mereka meletakkan handphone nya di meja lalu menatap penuh tanya pada gadis berponi tengah itu. Tidak biasanya Ravela berbicara dengan penuh keantusiasan.
"Kemarin gue ketemu cogan taukk." Ucapnya dengan mata berbinar, tangannya pun ditangkupkan didepan dada, terlihat begitu girang.
"Sehat lo?" Cela sang kembaran.
Ravela menepis tangan Rafeli dari jidatnya.
"Reseh."
"Kemarin kita seharian dirumah kalik Vel."
"Maksud gue kemaren lusa waktu gue nemenin lo pacaran."
"Eh iya, kemaren kenapa lo tiba-tiba ngilang sama Glen?" Rafeli inget saat itu ia dan Zaky kesulitan mencari Ravela dan Glen yang tiba-tiba saja menghilang.
"Nah ini, jadi gini ceritanya. Gue kan sempet tuh cekcok bentar sama Glen sampe ditegur ibu-ibu, nah abis itu gue diajak Glen nemuin temennya yang kebanan dijalan, dan kalian tau? Temennya ganteng banget sumpah." Jelasnya dengan antusias.
Mendengar cerita itu membuat Maisha dan Rafeli antusias, sementara Lisa memasang wajah bingung.
"Kebanan? What's that?"
"Kebanan itu kebocoran ban Lis." Jelas Rafeli.
Hal seperti ini sudah biasa mereka alami, Lisa yang notabenenya berasal dari Bali sering kebingungan dengan bahasa yang mereka gunakan, padahal sudah lama menetap di Jawa.
Ting
Suara notifikasi dari hp bercasing gambar semangka itu mengambil alih perhatian Maisha, jangan tanyakan lagi siapa yang memberi casing itu sudah pasti jelas Willy jawabnya. Sedangkan teman-temannya masih asik mendengarkan cerita dari Ravela.
+6276*********
[Let's meet at the usual place][Jam?]
[After school]
________________________
Maisha hanya membacanya tanpa ada niatan untuk membalas lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
accident
Teen Fiction"Gue hamil." Hanya dengan satu kata itu sudah berhasil memporak-porandakan kehidupan mereka. Maisha Kejora Prahadi tidak pernah berfikir akan mengandung anak dari musuhnya sendiri, orang yang paling dihindari dalam hidupnya tapi kini mau tidak mau M...