Hola, up tengah malam kira kira udah pada tidur atau belum nih? Begadang karena apa nih? Nungguin Seandra gak?
Jika ada kesamaan sama cerita kalian mohon di maafkan karena ini murni dari imajinasi ku sendiri.
Happy Reading
"Benar kata orang orang jangan pernah berharap sama siapapun termasuk dengan dirimu sendiri."
Seandra Putra Wijaya
"Jadi—
"Saya gak tau dok, saya harus cerita mulai darimana— karena saking banyaknya masalah, saya memilih mendam sendiri dan sekarang jadi bingung."
"Apa yang Seandra rasain sekarang?"
Sebelum menjawab Seandra terkekeh miris. "Saya gak tau apa yang saya rasakan sekarang, saya yang bisa lagi ngerasain senang, bahagia, sedih, saya mau senang atau sedih rasanya sama aja. Dok apa benar perasaan Seandra udah mati? Kenapa gak bisa ngerasain hal itu lagi?"
Dokter Reyhan menatap sendu kearah Seandra, "Seandra dengerin dokter, kalau Seandra capek jangan sakitin diri sendiri. Cerita sama dokter, kamu lihat ini? Ini tidak bagus dilihat. Bahkan ini berbekas bagaimana jika orang tua tau pasti orang tua Seandra sangat khawatir. Dokter tidak tau apa penyebabnya bukan tidak tau tapi faktor penyebabnya ini dari keluarga atau hal lain, sampai kamu bisa begini."
Ya beberapa bulan sebelumnya, Seandra telah melakukan self harm atau self injury. Sudah tidak asing bagi anak muda sekarang, self harm bukan hanya menyayat pergelangan tangan tapi juga seperti memukul kepala dengan kedua tangan, membenturkan kepala dengan dinding, dll.
Tusukan pada tangannya terlalu dalam, mungkin ah bukan benar bekas ini akan lama hilang, ini saja masih terluka.
Hayo ngaku siapa nih yang udah ngelakuin bercode angkat kaki👣
Angkat kaki 👣
Ah...
Apakah katanya tadi? Orang tua? Khawatir? Padanya? Hahaha sangat mustahil ayahnya khawatir justru itu yang diinginkan oleh ayahnya.
"Maaf sebelumnya mungkin dokter Ryan belum cerita sama dokter Reyhan, tapi saya rasa dokter sudah tau penyebab saya melakukan menyakiti diri saya."
Seandra menahan air bening di matanya itu yang sedari tadi ingin sekali turun dan menahan kecemasan. Mengingat semua perilaku ayahnya terhadap nya membuat takut, gelisah.
"Sean hey kenapa? Tarik nafas ayo ikutin dokter" pinta khawatir dokter Reyhan.
Sedangkan Seandra mencoba mengikuti saran dokter Reyhan tapi tetap saja ia tidak bisa. Rasa takut menghalahkan semuanya.
Seandra mulai menutup telinga nya dengan mengucap kata takut dan jangan sakitin Seandra ayah.
Terbayang bayang dimana saat dirinya disiksa oleh sang ayah. Perkataan hinaan yang terlontar dari mulut Wijaya, tangan yang selalu memukulnya tanpa ampun.
Sefatal mana ayahmu menghancurkan mental mu Sean. Batin dokter Reyhan.
"AAARRGGHH... JANGAN AMPUN AY–YAH SAKIT..."
"TAKUT... STOP...PERGI PERGI AAARRGGHH... SAKIT... HIKS... HIKSS..."
Dokter Reyhan sudah panik bagaimana tidak Seandra melempar apa yang ada di depan nya bahkan berkas berkas pun ia lempar.
Untung saja dokter Ryan menunggu di luar jadinya ia mendengar teriakkan Seandra. "Apa yang terjadi Rey?" Tanya dokter Ryan khawatir, mencoba mendekati Seandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
S E A N D R A
Teen FictionLelah. Hanya satu kata itu yang sering terlontarkan di mulut seorang remaja yang masih berusia 15 tahun. --------------------- TIDAK UNTUK DI PLAGIAT!!!!!!!!! 1 in sick (23 Desember 2021) 3 in Deandra (23 Desember 2021) 2 in really (05 Januari 2022)...