26

4.6K 251 29
                                    

Selamat malam semoga malam ini menyenangkan buat dirimu hehehe.

Typo bertebaran dimana-mana

Jika ada kesamaan sama cerita kalian mohon di maafkan karena ini murni dari imajinasi ku sendiri.

Happy Reading


"Hahaha mari akhiri hidup ini. Maaf ayah perjuangan Seandra hanya sampai sini, maaf telah membuat ayah kehilangan Nendra dan bunda. Seandra sayang ayah." Seandra menjatuhkan tubuhnya ke bawah sana dan

Brukkkk

"SEANDRA."

"SEAN....."

–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Teriakkan Deandra dan temannya tidak dapat mempertahankan tubuh Seandra yang telah jatuh.

BRUKKK

"AAAAAAAAAAA"

"AAAAAAAAAAAAAA"

Mendengar suara jatuh, siswa/i SMA Garuda lantas menengok ke arah tersebut. Suara jeritan bahkan terdengar jelas, ada yang syok, bergeming di tempatnya, kaget.

Darah segar mengalir keluar dari kepala Seandra mengenai wajah nya, itu semakin orang orang di sana teriak histeris. Tak ada yang berani mendekat, mereka masih melihat pemandangan tersebut.

Sedangkan Deandra tubuh anak itu lemas seketika, bahkan air matanya pun mengalir membasahi pipi.

"Ti–tidak– tidak mungkin aaaaaa— nggak i–itu bukan adek gue" pecah sudah tangisan nya.

Dengan tergesa-gesa ia turun dari rooftop meuju di mana tubuh Seandra tergeletak penuh darah, saat sampai sudah ada guru dan menelpon ambulance.

Deandra memangku kepala Seandra yang penuh darah itu, celana bahkan bajunya sudah di penuhi oleh darah Seandra.

"Sean– hey ayo bangun.... hiks."

"Sean–

"Dean–

"DIAM!" sentak Deandra tak kala salah satu guru memotong perkataan nya.

"Sialan!! Ambulance mana anjing, adek gue— adek gue bawa cepat rumah sakit."

"Nak Deandra ambulance nya lagi jalan, sabar, ya" ucap salah satu guru guna menenangkan Deandra yang lagi kacau.

Lantas semua siswa di bubar kan dan hanya beberapa guru saja disana. Tak lama kemudian, "SEANDRA" teriak dari arah lain menampilkan dua anak adam berlari sambil mengeluarkan air mata.

"Ba– bang i–iini...."

...

Sudah satu jam Deandra menunggu di luar ruangan ICU, namun dokter tak kunjung keluar. Tak hanya Deandra, Revan dan Rio pun ikut menemani Deandra.

Bahkan Deandra belum mengganti baju nya yang terkena darah Seandra. Orang yang lalu lalang di depan mereka hanya menatap penuh kasian.

Ceklek

Mendengar suara pintu, Deandra beserta dua sahabat Seandra segera menghampiri dokter, dokter Ryan.

"Dokter bagaimana dengan keadaan adek saya?" Tanya Deandra tak sabaran, sampai menghadang dokter Ryan.

Dokter Ryan menghela nafas menunduk sebelum kembali mengangkat wajahnya. "Maaf–

"Stop!!!!" Potong cepat Deandra.

S E A N D R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang