Jika ada kesamaan sama cerita kalian mohon di maafkan karena ini murni dari imajinasi ku sendiri.
Happy Reading
"Bang, woy bang buset njir tuli amat sih pe'a" teriak Seandra di telinga Deandra.
Deandra menggosok-gosokkan telinganya dengan satu tangannya satu lagi meniup tangan seolah udara di mulutnya sampe ke telinga nya.
Gak ngerti yaudah di skip aja ya...
"Gak usah teriak di telinga gw bisa!?"
"Gak bisa! Gw manggil lu berulangkali lu gak denger" jawab Seandra.
"Mau ngomong apa sih sampe segitunya"
"Keluar yuk" cengir Seandra.
Deandra mengusap dadanya berulang dengan menyebut kata sabar dengan suara pelannya. Dan membuat Seandra tertawa kecil melihat sang kakak.
"Ayolah Deandra anak kesayangannya ayah"
"Heh! Deandra Deandra, pake Abang!" Tutur Deandra.
Bukannya menjawab Deandra atau mendengar Deandra, Seandra justru menarik Deandra yang masih belum siap berdiri hampir saja terjatuh jika tidak mengimbangi langkah Seandra.
"Pelan-pelan Dra pelan-pelan, gw hampir jatuh kalo lu lupa"
"Ya maap atuh Dean"
"Minta di tonjok nih anak"
"Peace bang" mengangkat tangan mebentuk huruf v.
Deandra memutar bola mata dengan malas. Oke sifat random adiknya kambuh lagi.
"Eh bang bunda telepon lu gak?" Tanya Seandra yang masih berusaha memakai helm nya.
"Belum tuh, tunggu aja bentar lagi nelpon" sahut Deandra yang sudah memakai helm full face nya bersiap-siap menjalankan motor sport nya.
Kita menghalu dulu kali ya...
"Buru naik babi gw tinggal nih" ancam Deandra.
"Bisa sabar dikit napa bang, butuh proses nih" ujar Seandra.
"Lu kek cewe aja lama amat" menekan kata cewe dan lama.
"Pala lu tuh kek cewe" kesalnya dengan mendorong pelan helm yang di pakai Deandra.
"Baru anying gw batalin nih"
"Sensi amat jadi cewe" di akhiri dengan tawa kecilnya.
Kakak beradik itu pun pergi meninggalkan rumah, menyisakan kesunyian. Nyaman. Satu kata itu menggambarkan perasaan kakak beradik. Jika di pikir-pikir mereka sudah sangat lama tidak bepergian berdua saja kecuali, berangkat sekolah itu pun sangat jarang.
Menikmati suasana sore hari, Seandra teringat kembali di mana dulu ia, Deandra dan Rendra melakukan main pasir di pantai. Sedih, kangen perasaan itu tercampur aduk, pikir Seandra dia sudah gagal jadi seorang kakak. Menghela nafas berat sakit di perutnya kini kambuh, tidak gw harus tahan, batinnya.
"Hoy lu mau duduk terus ape gimana nih?" Menabok tangan Seandra.
"Eh udah sampe ya?" Tanyanya.
"Belum sayang, sini Abang boncengin lagi"
"Dih najis lu bang" segera turun dari jok kemudi.
...
"Bang beliin gw es krim" ucap Seandra memerintah Deandra.
Menoleh ke arah Seandra, "Punya tangan, punya kaki organ tubuh lu masih lengkap beli aja sendiri" acuh Deandra kembali fokus melihat sekelilingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
S E A N D R A
Teen FictionLelah. Hanya satu kata itu yang sering terlontarkan di mulut seorang remaja yang masih berusia 15 tahun. --------------------- TIDAK UNTUK DI PLAGIAT!!!!!!!!! 1 in sick (23 Desember 2021) 3 in Deandra (23 Desember 2021) 2 in really (05 Januari 2022)...