1. Pemilik Toko

4.6K 182 13
                                    

HAPPY READING
.
.

☕☕

Seperti biasa, pagi Alexa dimulai dengan bangun tidur, mandi, menyiapkan makanan untuk semua adik-adiknya lalu berangkat bekerja. Alexa sangat menikmati semua yang dilakukannya. Hanya ada senyuman tulus saat ia melakukan pekerjaan yang cukup melelahkan itu. Namun apa daya, Alexa adalah tulang punggung keluarganya sekarang.

Dua tahun berlalu sejak sang ayah meninggal, Alexa langsung memutuskan untuk bekerja setelah ia selesai SMA. Walaupun sangat dilarang oleh sang ibu. Tetapi bukan Alexa namanya jika ia tidak bisa meyakinkan sang ibu jika ia tidak apa-apa dan ikhlas menjalaninya. Ditambah sang ibu yang tidak lagi muda, Alexa selalu menggunakan alasan itu ketika Berta sudah mulai mengatakan ia untuk berhenti bekerja dan melanjutkan pendidikan.

"Aku hanya ingin membuat Ibu menikmati masa tua Ibu dengan baik. Jadi, biarkan aku mengeluarkan sedikit banyak keringat agar bisa membuat kalian selalu tertawa tanpa memikirkan apapun."

"Bagaimana denganmu?"

"Aku? Aku bahagia. Karena aku melakukannya dengan semangat dan tidak terpaksa sama sekali."

Baiklah, Berta tidak akan pernah menang melawan anak pertamanya itu. Jadi akan lebih baik jika ia hanya memperhatikan apa yang Alexa lakukan saja. Ia hanya memantau kegiatan anaknya.

***

Alexa memarkirkan motor peninggalan ayahnya itu diparkiran toko roti tempat ia bekerja itu. Hi, Tart! namanya.

Alexa masuk ke kafe dan disambut oleh Arsila yang sedang membersihkan meja. "Pagi, Alexa."

"Pagi kembali, Sila."

Arsila tersenyum dan kembali melanjutkan kegiatannya. Begitu juga dengan Alexa yang tersenyum sambil berlalu menuju ruang ganti.

Beberapa menit berlalu, Alexa keluar dari ruang ganti dengan pakaian khas pelayan toko roti itu. Slayer hitam, apron coklat kaos putih, serta Levis hitam. "Masih kamu yang datang?" tanya Alexa sambil ikut membersihkan beberapa bagian kafe yang belum dibersihkan.

Arsila mengangguk, dan Alexa mengernyit. "Tumben," gumam Alexa yang tentu saja masih bisa didenger oleh Arsila, dan hal itu mengundang gelak pelan dari Arsila.

"Udah masa-nya mungkin," jawab Arsila yang juga diangguki Alexa sambil tertawa pelan. Pun setelah itu tidak ada lagi yang bicara karena mereka fokus membersihkan toko dan menyiapkan beberapa roti dan hidangan dietalase.

Tidak selang berapa lama barulah datang beberapa teman sesama profesi mereka. Setelah lengkap, toko pun dibuka pukul 8 pagi. Lima belas menit kemudian, pelanggan mulai berdatangan. Alexa yang bekerja dibagian melayani pelanggan dietalase bersama Nashwa pun mulai menjalankan tugasnya. Arsila juga sudah berada dibagiannya. Kasir.

Saat mereka sedang sibuk bekerja pemilik toko pun datang dengan senyum ramahnya. Namanya Bara, Bara Garanda. Pemuda berusia 25 tahun yang sangat tampan. Membuat Nashwa, salah satu teman seprofesi dengan Alexa jatuh hati. Bahkan ia sering mengatakan hal-hal yang sifatnya sangat imajinatif. Atau lebih dikenal dengan 'halu'

"Pagi, Kak Bara," sapa Nashwa langsung dengan senyum yang merekah. Arsila yang berada dibagian kasir bahkan memutar ba matanya. Sangat bosan dan malas jika Nashwa sudah bertingkah seperti itu. Kentara sekali ingin 'dilihat' dan 'caper'-nya pikir Arsila.

Sedangkan Alexa hanya geleng-geleng kepala sambil terus melayani pelanggan. Sudahlah, biarkan saja. Nashwa tidak merugikan siapapun, asal perempuan itu bahagia saja, pikir Alexa.

"Iya, pagi juga," balas Bara tidak kalah ramah. Laki-laki itu memberikan senyuman manis yang membuat Nashwa semakin meleleh dan salah tingkah. "Gimana kondisinya, aman?"

"Aman, Kak. Aman banget!" jawab Nashwa penuh semangat. Arsila semakin jengkel, sedangan Alexa tertawa ringan. Ia juga ikut mengangguk.

"Aman, kok, Kak. Tapi nggak tahu nanti." Jawaban yang diberikan Alexa justru mengundang tawa gelak laki-laki itu yang malah semakin membuat Nashwa terpana.

"Jelas. Tetap hati-hati, dan bersikap dengan bijak. Kalau gitu, saya ke ruangan dulu."

Alexa dan Nashwa mengangguk, begitu juga dengan Arsila. Bara pun melangkah ke ruangannya, dan hal itu diperhatikan dengan baik oleh Nashwa. Ia tidak mengalihkan pandangannya dari Bara sejak tadi. Lalu menggumam, "jodoh gue ganteng banget ya Allah."

☕☕

Haii, semoga suka yaa 😊
Jangan lupa tinggalkan jejakkk
Vote dan komen yaa

Jangan lupa follow Ig aku.
@coretan.rahmaa

Selamat bobookkk 😊

***

Ditulis/21.38 WIB
Kamis, 22 September 2022
Tampan, Pekanbaru.

Haii, maaf baru update!
Semoga suka yaa, hehe
Jangan lupa jejak yaa 😊✨

Terimakasih Orang Baik ❤️📌

***

Diperbarui ulang/23.32 WIB
Selasa 25 Oktober 2022

Lebih suka yang ini atau yang kemarin?

Jangan lupa tinggalkan jejakk
Selamat malam orang baik 😊❤️

**

Revisi, 01.05/04 Januari 2023
Painan, Sumatera Barat.

Happy New Year ❤️

On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang