10. Kok enak, Bang?

2.8K 118 5
                                    

Sekali lagi, Alexa memperhatikan tampilan dirinya di kaca kecil yang ada di pintu loker miliknya. Seragam baru yang harus ia gunakan mulai sekarang, karena tugasnya yang sudah berpindah ke dapur. Dan pengganti untuk dirinya pun sudah didapat dibagian pelayan.

Seragam khas seorang koki sudah melekat indah ditubuhnya. Seragam putih yang memiliki sepuluh kancing dibagian depan, lengan hingga siku dengan celana senada. Logo Hi, Tart! yang dibordir indah dibagian dada kiri, serta slayer di kepalanya. Selain itu, seragam tersebut menggunakan lain batik di bagian kerah, ujung lengan, ujung baju, serta ujung celana.

Setelah menghembuskan napas pendek, Alexa pun segera menutup loker dan berucap, "semangat Alexa!"

Sudah pukul delapan lewat dua puluh menit, Alexa segera keluar dari ruang ganti. Saat itu juga Juno langsung menatap dirinya, dan bersiul. Laki-laki itu terlihat terpesona sejenak. "Waduh, gue punya partner nih. Selamat datang Alexa," kata Juno dengan senyum manis. Ia bersandar di kitchen set dan ia sedang membuat sebuah adonan.

Alexa tersenyum malu. Ia menunduk untuk menyembunyikan dirinya yang sedang salah tingkah. Kemudian mendekat ke arah Juno. "Makasih, Bang. Mohon bantuannya, ya Bang."

"Amann," balas Juno menunjukkan Jempolnya. Kemudian dia kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Disana udah ada beberapa yang gue oven, nanti kalau udah matang lo angkat, yaa. Habis itu taruh di nampan, kasih ke depan ya," ucap Juno memberikan arahan pada Alexa. Alexa mendengarkan dengan jelas dan mengangguk.

"Oke, Bang."

"Oh, iya. Jangan lupa pakai sarung tangan, oven panas soalnya."

Alexa tergelak mendengarnya. Tapi ia juga mengangguk. "Siapp."

Oven berbunyi, menunjukkan kalau adonan itu udah matang. Alexa segera menuju kesana, sambil mengambil sepasang sarung tangan dan memakainya. Lalu membuka dan mengambil roti yang sudah matang itu untuk dipindahkan ke nampan yang ternyata sudah disiapkan Juno sebelumnya didekat sana.

Setelah selesai, Alexa pun segera memberikannya pada Nashwa yang berada didepan. Nashwa pun menerimanya sambil menggoda Alexa yang sudah berpindah profesi menjadi seorang koki.

"Makasih, Mbak Koki."

Alexa tergelak lagi dan geleng-geleng kepala. "Apa-apaan, sih, wa." Lalu kembali ke dapur dan melanjutkan tugasnya.

Disana, Juno sedang memotong-motong adonan dan menaruhnya di nampan oven. Alexa langsung mendekat lalu memberikan sentuhan terakhir sebelum dimasukkan kembali ke dalam oven sesuai perintah Juno.

Alexa mengoleskan mentega ke permukaan roti sebelum dipanggang. Setelah selesai, barulah setelah itu Alexa memasukkannya ke oven.

"Al, lo bikin roti yang dipesan bocil itu, ya? Gue mau bikin Tart, ada pesanan, lumayan banyak juga," kata Juno pada Alexa.

"Hah? Abang yakin, aku yang bikin?" Alexa tidak percaya diri. Karena beberapa hari kemarin, Juno lah yang membuatnya. Ia hanya bagian takar dan taster

"Kenapa nggak?"

Alexa masih belum terlihat yakin. "Kalau rasanya nggak enak gimana bang? Jayden nanti nggak suka."

Juno tergelak. "Percaya diri aja, Al. Gue yakin lo bisa. Kemarin aja lo seyakin itu bisa bikin pesanan yang gue sendiri nggak yakin. Lo lebih dari bisa, Al. Kemarin udah liat cara gue juga kan? Lo cukup lihai kok dalam mengamati. Gue percaya."

Penjelasan Juno membuat Alexa bukan semakin tenang, malah semakin risau. Ingin menolak, kasian juga Juno yang juga akan membuat beberapa pesanan. Untuk apa gunanya ia, kalau tidak bisa meringankan Juno kalau begitu?

Alexa menghela sejenak, kemudian mengangguk. "Oke, deh Bang. Gue yang kerjain bagian itu."

Juno tersenyum dan memberikan jempolnya lagi. Dan itu memberikan efek juga pada Alexa yang ikut tersenyum. Kemudian ia mulai mengambil bahan dan akan mengeksekusinya.

"Memangnya Jayden bakalan datang Bang hari ini?" tanya Alexa tiba-tiba pada Juno.

"Datang. Dia udah stand by di ruangan Bara."

"Hah?" Alexa langsung berbalik saat mendengar itu. "Sejak kapan?"

"Nggak lama lo datang dan lo masih diruang ganti."

Alexa masih speechless kembali menghadap mejanya yang mana adonannya sedang didiamkan biar bisa mengembang. "Wahh, gilak," gumam Alexa yang membuat Juno tergelak tanpa suara.

***

"Bang, udah selesai nih. Mau dikasih Jayden langsung?" tanya Alexa pada Juno yang sedang sibuk menghias Tart-nya.

"Eh? Abang coba dulu, deh. Nanti malah nggak enak." Alexa pun langsung menyodorkan roti yang sudah dipotong itu pada Juno.

Juno yang merasa lelah dengan ketidakpercayaan Alexa pada masakannya sendiri lantas menghela napas. Kemudian menerima suapan Alexa ke mulut, dan mulai mengunyahnya. Seketika pada kunyahan kelima, Juno melotot dengan tidak bagus. Membuat jantung Alexa langsung berdebar dengan tidak baik.

Alexa gugup saat melihat ekspresi Juno yang masih melotot bahkan tidak bergerak.

"Bang? Gimana? Nggak enak, ya?" tanya Alexa yang gugup setengah mati. Suaranya bahkan tidak terkontrol saking gugupnya.

"Al," panggil Juni akhirnya setelah satu menit empat puluh detik diam.

"Apa bang? Nggak enak, ya? Nggak kok bang, kalau beneran nggak enak. Aku tau pasti-"

"GILAK! INI ENAK BANGET ALEXAA! Lo gimana cara bikinnya?!" Teriakan itu mengagetkan Alexa. Sangat. Jantung Alexa yang tadinya berdetak cepat karena gugup, langsung berganti dengan keterkejutan yang kuat biasa.

"Ma-maksudnya gimana, Bang?"

Bukannya menjawab kebingungan Alexa, Juno masalah langsung merebut potongan roti yang masih ada ditangan Alexa dan memakannya dengan lahap. Juno menutup matanya seperti  sangat menikmati setiap rasa yang ada di roti itu.

"Ini enak banget! Lebih enak dari yang gue bikin kemarin-kemarin. Gimana cara lo bikinnya?"

Alexa bingung. "Y-yaaa ... Sama kayak yang Abang bikin."

"Nggak lo tambahin apapun?"

Alexa menggeleng. "Nggak. Aku bikinnya sama kayak aku lihat pas Abang yang bikin."

"Kenapa bisa se-enak ini jadinya?"

"Emang se-enak itu ya, Bang?" tanya Alexa akhirnya melihat Juno yang sangat memuji masakannya itu.

"Lo belum nyoba?"

Dengan polos, Alexa menggeleng. Tanpa babibu lagi, Juno pun langsung memberikan roti baru karena yang tadi sudah habis olehnya. Kemudian menyuruh Alexa untuk memakannya.

Alexa pun menurut, ia menggigit roti yang Juno suapkan padanya. Dan seperti ekspresi Juno pertama kali, Alexa juga melotot saat merasai sendiri roti buatannya itu.

Ia lalu menatap Juno yang sedang tersenyum padanya. "Gimana?"

"Kok enak Bang?"

***

TBC

00.04 WIB
PEKANBARU, RIAU/3 FEBRUARI 2023

SEMOGA SUKAAA

On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang