Sepulang dari bekerja, Alexa langsung ke rumah. Bukan tidak ada waktu untuk sekedar melepas penat atau pun me time, hanya saja Alex memang sedang tidak ingin melakukannya. Baginya pulang ke rumah sudah bagian dari healing. Karena melihat adik-adiknya yang tertawa dan asik bermain membuat ia bisa tersenyum lega. Adik-adiknya bahagia. Apalagi melihat senyum manis ibunya saat menyambut kepulangannya. Setidaknya itulah yang ia pikirkan saat ke rumah
Seperti biasa, Alexa akan selalu membawa buah tangan saat ia pulang, dan hal itu tentu menarik perhatian dan kesenangan yang tiada tara dari adik dan ibunya. Mereka menyambut kepulangan Alexa dengan riang lalu bersalaman secara bergantian. Kemudian mendapatkan beberapa jajanan yang Alexa bawa.
Alexa masuk kerumah bersama adik-adiknya lalu menyalami sang ibu yang entah melakukan apa. Ia duduk disamping ibunya di depan televisi. "Ibu ngerajut?"
Berta tersenyum dan mengangguk. "Iya. Lumayan buat ngisi waktu luang Ibu."
Alexa ikut mengangguk. Dilihatnya rajutan sang ibu yang sudah hampir setengah jadi. Ia pun sedikit menyibaknya untuk bisa melihat hasil rajutan Berta. "Ibu bikin sweater?" tanya Alexa.
"Sweater, ya namanya? Ibu pikir jaket," jawab Berta sambil tertawa pelan. "Iya. Ini buat kamu. Lihat kamu pergi pagi yang lumayan dingin, terus pulang yang cuaca panas, Ibu jadi nggak tega. Makanya ibu bikinin ini. Awalnya mau ibu beli aja, tapi tiba-tiba pengen rajut sendiri. Semoga aja kamu suka."
"Ya ampun, Buu. Aku pasti sukaaa. Ibu jangan gitu doang, ah." Alexa tidak suka dengan kata-kata ibunya yang seolah ia tidak akan suka. Sudah sangat jelas Alexa akan sangat sangat suka dengan barang ini. Apalagi dibuat langsung oleh Berta. Itu akan menjadi yang sangat spesial. Alexa bahkan langsung berjanji akan selalu menjaga barang ini dengan baik.
Berta pun hanya bisa tertawa pelan. Dan menerima pelukan hangat dari sang putri. Sejujurnya dia hanya becanda mengatakan hal itu. Namun ternyata malah ditanggapi serius oleh anaknya itu.
"Oh iya. Sejak kapan Ibu mulai rajut lagi? Kok aku nggak pernah lihat?"
Alexa melepaskan pelukannya karena tidak ingin menganggu ibunya yang masih terus merajut.
"Udah dua mingguan kayaknya. Biasanya Ibu selalu bikin dikamar, pas malam. Biar nggak kamu lihat. Eh, malah ketahuan sekarang. Ibu nggak tahu kalau kamu udah pulang. Mungkin ibu terlalu fokus."
Alexa pun mengangguk paham. Setelah itu, ia pamit untuk bersih-bersih pada Berta.
***
Waktu malam tiba dan mereka sudah makan malam bersama. Saat ini mereka tenagh menghabiskan waktu didepan televisi sambil bercerita dan bermain. Alexa memperhatikan adik-adiknya yang masih TK hingga SD fokus menonton serial kartun dari Malaysia. Lalu adik-adiknya yang SMP dan SMA bermain dengan ponsel mereka masing-masing.
Berta sendiri masih melanjutkan kegiatan merajutnya yang duduk bersebelahan dengan Alexa.
"WAHHH! Kakakkk, Ibuuu! Azka udah punya pacarrrr. Udah sayang-sayangan!!"
Tiba-tiba teriakan Dio mengejutkan semua yang ada diruangan itu. Azka bahkan langsung mematikan ponselnya saking terkejut dan menutup mulut Azka karena membongkar rahasianya itu.
"Eh! Apaan sih?! Teriak-teriak nggak jelas!" kesal Azka pada Dio.
"Dioo, jangan tiba-tiba teriak. Kasihan adik-adik mu kaget begitu." Berta menasehati Dio sambil menunjuk anak-anaknya yang kembali asik menonton. Sedangkan yang dinasehati hanya menampilkan deretan giginya sambil mengatakan, "maaf, Bu. Janji nggak ulangin lagi." Dio memberikan jari peacenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
On You
RomanceAlexa Adira. Pelayan cantik disebuah toko roti yang bertemu dengan seorang anak kecil dengan permintaan aneh. Bocah tampan yang ingin roti dengan rasa kopi dan tentu saja toko tidak menyediakan dengan rasa yang seperti itu. Namun, dengan rasa kasiha...