20. Nenek!

1.5K 92 1
                                    

Haloo
Maaf baru kembaliii
Semoga kalian masih setia disini.
Maaf cuma bisa kasih satu part.
Tapi semoga kalian tetap suka dengan part ini.
Doain bisa tamat bulan ini yaa :))

Jangan lupa vote dan komen.
Dan kalau bisa, jangan lupa follow akunkuu, hehe

Yasudah, selamat malam 😊

HAPPY READING

***

Jayden keluar dari kelasnya setelah bersalaman dengan sang guru. Didepannya sudah ada pak Burhan yang menunggu lalu menyerahkan tas yang cukup berat bagi anak-anak itu pada pak Burhan. Sangat terlihat kalau Jayden lelah karena ia berjalan dengan kepala menunduk.

Hingga ketika pintu mobil terbuka, dan ia melihat ada Alexa disana, Jayden langsung tersenyum lebar. "Kakak!"

Jayden langsung masuk mobil dan memeluk Alexa dengan erat. Membuat Alexa terkesiap namun tertawa kemudian. Cukup terkejut dengan respon dan reflek yang dilakukan Jayden.

Ia mengusap pelan kepala Jayden yang masih memeluknya dengan erat. Membuat pak Burhan masih terpaku disamping pintu yang terbuka. Sama seperti Alexa yang terkejut, pak Burhan pun begitu.

Setelahnya ia menutup pintu dan langsung menuju bagian kemudi dan meninggalkan perkarangan sekolah.

"Kakak menjemput ku?" tanya Jayden. Ia melepaskan pelukannya kemudian duduk disebelah Alexa. Raut lelahnya pun langsung hilang. Yang ada binar bahagia yang sekarang Alexa lihat.

Alexa pun mengangguk.  "Berarti Ayah sudah menghubungi Kakak untuk membuat roti kopi bersamaku?" tanya Jayden dengan penuh semangat.

Membuat Alexa sangat suka dengan semangat anak itu.

"Iya. Tadi Ayah kamu menghubungi Kakak karena kamu sudah sangat merindukan roti kopi."

Jayden pun kembali mengangguk. "Iya. Aku sudah sangat merindukan roti kopi itu. Om Bara sangat menyebalkan karena menutup tokonya padahal aku sangat menyukai roti kopi buatan Kakak."

"Apakah memang seenak itu?"

"He'em," jawab Jayden sambil mengangguk.

Membuat Alexa lagi-lagi tertawa gemas karenanya. Alexa bahkan mengacak rambut bocah tampan itu saking gemasnya.

Hal yang tidak mereka sadari ketika sang supir yang selalu memperhatikan dan menatap lekat interaksi yang terjadi antara perempuan si pembuat roti kopi, dengan anak majikannya yang selama ini ia kenal sangat tidak suka bicara panjang lebar pada orang lain.

***

Beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka sampai dirumah yang pada saat Alexa lihat membuatnya sangat terpana. Luas, mewah, dan elegan. Sangat berbanding terbalik dengan rumah yang ia tempati bersama ibu dan adik-adik pantinya.

Belum selesai Alexa terpana, namun tarikan dari tangannya membuat ia kaget. Saat melihat ternyata Jayden yang menariknya lalu mengajaknya untuk masuk ke rumah dengan setengah berlari.

"Eh?"

Sambil terus berlari, Alexa kembali melihat ke belakang dan membungkuk mengucapkan terimakasih sekaligus pamit pada pak Burhan. Yang juga dibalas dengan hal yang sama oleh pak Burhan.

"Hati-hati. Jangan lari, Jayden."

"Aku sudah tidak sabar untuk membuat roti itu, Kakak. Jadi aku ingin segera mengganti baju."

On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang