Udah berapa lama ini? Hehe 🙏
Ini part-nya pendek. Jadi mohon maklum yaa 🙏Btw, aku mau ucapin makasih banyak yaa, buat pembaca baru ... 🥺🥺
Makasih ya, udah baca dan vote cerita akuu, aku sukaaaaa dan terharu bangettt.... ❣️❣️Dan untuk pembaca lama yang masih nungguin cerita ini, love you so much for you gaisss ♥️♥️♥️
Semoga ga kecewa sama part ini yaaa 🥺🙏Oh iya, mau tanya, kalian Nemu cerita ini ga sengaja atau gimana? Boleh dikomen yaa 😊😍
And ...
Happy Reading
***
Pusing memikirkan kata-kata yang ia lontarkan pada Alexa tadi, Laiv memutuskan untuk membersihkan diri dan akan segera tidur. Sebelum itu, sesuai memakai pakaian tidur pria matang itu keluar kamar menuju kamar anaknya yang berada tepat disamping kamarnya.
Ia mengintip dan ternyata anaknya masih tertidur sejak ia tidur dipelukan Alexa. Laiv tetap masuk dengan pelan agar tidur anaknya tidak terganggu.
Benar-benar kelelahan sepertinya, untung saja bocah itu sudah mandi.
Laiv duduk dipinggir kasur Jayden. Tangan besarnya mengelus kening hingga rambut Jayden yang lebat dengan lembut.
"Ayah..." kata Jayden yang terbangun tapi masih terlihat sangat mengantuk.
"I'm here, Son, tidurlah kembali," jawab Laiv sambil mencium kening Jayden.
"Kak Alexa ..."
"Kak Alexa sudah pulang. Besok dia akan kesini lagi."
"Promise?"
"Promise."
Ayah dan anak itu saling menautkan jari kelingkingnya. Sebagai tanda jikalau berjanji. Membuat Laiv tertawa pelan.
"Sekarang tidurlah."
"Aku ingin tidur bersama Ayah."
"Tentu saja."
Akhirnya Laiv memutuskan untuk tidur dikamar anaknya. Ia tidur sambil memeluk Jayden dan menepuk-nepuk pelan punggung sang anak agar bisa kembali tidur dengan cepat.
"I love you, Ayah," kata Jayden dan mencium pipi sang ayah. Membuat Laiv terpaku tapi kemudian tersenyum bahagia.
"I love you more, Little Prince," balas Laiv dan juga mencium kening Jayden begitu lama. Sungguh Jayden adalah hartanya yang paling berharga dari sang istri. Kematian Bela -istrinya sangat membuat Laiv terpukul. Jika saja dia bisa mengontrol emosi dan menurunkan sedikit kada posesifnya, pertengkaran yang berujung kecelakaan itu tidak akan merenggut kehidupan istrinya.
Laiv dan sikap posesifnya itu memang tidak bisa dipisahkan. Berawal dari Bela yang tidak sengaja bertemu dengan teman laki-laki nya semasa SMA dan tertawa bersama, membuat api cemburu Laiv sangat menggelora. Hingga tanpa sadar membuat ia menyakiti Bela dan mereka bertengkar didam mobil. Naas, Laiv benar-benar kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan hingga mobilnya berguling diudara lalu mendarat dengan sangat keras diaspal yang tidak terlalu ramai.
Dirinya selamat namun tidak dengan Bela yang terlambat dikeluarkan dari mobil. Hingga mobil meledak sekaligus melenyapkan nyawa istrinya. Sejak saat itu, Laiv merasakan penyesalan yang sangat besar. Andai saja ia bisa menekan sedikit emosinya, mungkin saja Bela masih hidup dan Jayden tidak akan kehilangan figur seorang ibu.
Semenjak itu pula, Laiv menjadi gila bekerja hingga ia mengabaikan Jayden yang saat itu masih kecil. Menghabiskan jamnya dikantor, mengabaikan kesehatan, semua pekerjaan ia lakukan demi menghilangkan rasa frustasinya setelah kehilangan sang istri akibat kelalaian dirinya sendiri.
Akibat kejadian itu, Laiv juga memiliki luka yang parah. Hampir seluruh tubuhnya babak belur hingga kritis, namun ia masih bisa bertahan. Ia bahkan langsung bekerja setelah satu bulan dinyatakan sembuh walaupun masih harus kontrol.
Untungnya Laiv yang mengabaikan Jayden tidak berlangsung lama. Ketika melihat Jayden sudah mulai tumbuh dan mata sang anak yang mengingatkannya pada Bela, membuat Laiv sadar jika Bela tidak akan suka kalau dia mengabaikan Jayden. Hingga akhirnya Laiv mulai membagi waktunya antara perusahaan dan Jayden. Weekend adalah waktunya bersama Jayden. Tidak bisa diganggu gugat. Setiap sebulan sekali, juga Laiv akan mengajak Jayden untuk ke makam Bela. Hal itu tentu membuat mama, papa, serta adiknya lega dan bahagia. Akhirnya Laiv bisa menerima keadaan dan mau memperhatikan Laiv.
Namun, sudah beberapa bulan ini Laiv dan Jayden kehilangan waktu kebersamaan mereka. Hal ini karena pekerjaan besar yang dilakukan oleh Laiv sangat menyita waktunya. Ada proyek besar yang mengharuskan dirinya untuk fokus agar bisa mendapatkan proyek ini. Ada keuntungan yang sangat menggiurkan dan tentunya akan berdampak baik pada perusahan jika ia mendapatkannya.
Lagi-lagi Jayden tidak banyak menuntut. Little Prince nya itu seperti sudah dewasa sebelum waktunya. Tidak banyak menuntut, bahkan ketika ia selalu ingkar janji untuk liburan atau jalan-jalan. Hingga gelak tawa yang ia lihat barusan, Laiv mengerti kalau Jayden sangat membutuhkan hal yang seperti itu.
Bermain bersamanya setiap waktu, bercanda, bercerita banyak hal, membuat hal-hal baru, hingga waktu tidurnya tiba. Laiv mengerti kalau jal itulah yang dibutuhkan seorang anak seumuran Jayden. Laiv pun sadar kalau ia tidak bisa memberikan hal itu pada Jayden, karena hal-hal seperti bisa didapat Jayden dari sosok ibu. Walaupun Laiv sadar jika ia sudah berusaha menjadi keduanya bagi Jayden.
Namun tetap. Seorang ayah tidak akan bisa menggantikan sosok ibu.
***
Pendek banget dan ga jelas banget ya, part nya? Apalagi kata²nya? Heheh maafffff, masih bangettt amatiran 🥺🙏
Kalau nggak suka, boleh kok diskip aja yaaa, terimakasih 😊🙏
Selamat malam.
***
Pekanbaru/02 Februari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
On You
RomanceAlexa Adira. Pelayan cantik disebuah toko roti yang bertemu dengan seorang anak kecil dengan permintaan aneh. Bocah tampan yang ingin roti dengan rasa kopi dan tentu saja toko tidak menyediakan dengan rasa yang seperti itu. Namun, dengan rasa kasiha...