19. Kakak!

1.5K 87 0
                                    

Apakabar? Hehe ...
Maaf ya, baru bisa update.

Masih ingat cerita ini? Kalau lupa sama alurnya, boleh banget kok, baca lagi, hehe.
Soalnya aku juga lupa. Wkwk

Yaudah,

HAPPY READING

****

Alexa kemudian memilih untuk tidak lagi memikirkan dari mana ayah Jayden itu tahu alamat rumahnya. Sebab saat ia mengingat bagaimana penampilan ayah Jayden saat bertemu kemarin, sudah pasti pak Laiv menyuruh anak buahnya untuk melakukannya.

Setelah itu, Alexa langsung masuk kembali ke rumah dan segera menemui ibunya yang ia tinggal di dapur untuk mengangkat telpon. "Sudah selesai?" tanya Ibu ketika Alexa sudah berada di dapur lagi.

Alexa pun mengangguk. "Sudah, Bu. Ternyata yang menelpon ku Ayah Jayden."

Berta yang ketika itu sedang membuat adonan kue lantas menoleh ke arah Alexa dengan tatapan bingung. "Ayah Jayden?"

Alexa kembali mengangguk, tetapi kemudian ia meringis ketika ia lupa menceritakan perihal anak kecil yang suka kue buatannya. Sebenernya bukan tidak cerita, hanya saja ia tidak memberitahu nama anak itu pada ibunya. Dan hal itu jelas membuat sang ibu bingung karena tiba-tiba ia menyebut "ayah Jayden" didepan ibunya.

Alexa berdehem sejenak. "Jadi Ibu, anak kecil yang waktu itu aku ceritain kalau dia pesan roti rasa kopi itu namanya Jayden. Dia ketagihan dan nggak pernah absen beli rotinya. Berhubung toko tutup selama waktu yang nggak ditentuin, dia jadinya minta sama ayahnya buat nelpon aku dan bikin roti kopi itu dirumahnya," jelas Alexa.

Berta pun yang mengerti hanya mengangguk. "Kapan kamu disuruh kesana?"

"Hari ini."

"Kamu berangkat sendiri?"

Alexa menggeleng. "Kata Pak Laiv, ada yang bakalan jemput aku. Sekalian jemput Jayden dari TK."

"Begitu ya?" Berta lantas melihat jam, dan menunjukkan hampir menuju waktu pulangnya anak-anak TK. "Ya sudah, kamu berangkat sekarang saja. Sebentar anak-anak TK akan pulang. Nggak enak kalau mereka jemput kamu tapi malah mereka yang nunggu."

"Tapi bikin kuenya belum selesai, Bu."

Mereka memang sedang membuat kue ulang tahun untuk Ghani yang besok akan berusia 16 tahun. Kenapa mereka membuatnya sekarang, ya karena rumah sedang tidak orang lain selain mereka. Semuanya sedang bersekolah sehingga hal tersebut membuat mereka harus mengerjakannya sekarang.

"Sudahlah. Ini sudah selesai kok adonannya. Hanya tinggal di oven dan dihias. Kalau cuma ngehias ibu bisa. Kan kamu udah ngerjain sebagiannya tadi," kata Berta.

Meskipun enggan beranjak, Alexa pun memilih mengangguk. Ia pun pamit dan pergi ke kamar untuk segera bersiap-siap. Kurang lebih 20 menit, Alexa selesai. Ia pun keluar kamar dan menemui ibunya lagi. Dan ternyata Berta masih berada di dapur dan sedang menyusun beberapa bahan yang sudah Alexa siapkan untuk menghias kue nanti.

Dan tidak lama, oven berbunyi menandakan kalau kue yang dipanggang sudah matang. Dengan cekatan Alexa segera mengambilnya dan meletakkan ditempat yang sudah disediakan. Saat Alexa baru saja akan menghias kue, tiba-tiba terdengar salam dari depan.

Alexa dan Berta sama-sama menoleh. "Apakah dia orang yang menjemputmu?"

Alexa menggeleng, tetapi Berta segera melepaskan tangan Alexa dari krim-krim yang akan lalu mengajaknya untuk keluar menemui tamu. Alexa pun menurut dan mengambil tasnya lalu berjalan ke depan bersama Ibu.

On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang