14. Kakak ingin Bertemu Ayah?

2.1K 107 0
                                    

Haloo
Selamat datang kembalii,
Terimakasih sudah berkenan singgah dicerita inii.
Terimakasih atas dukungan dan ketersediaan kalian membaca cerita akuu.
Dan terima kasih untuk 1,2k lebih pembacanyaa. Kalian hebattt

Oh, iya aku bikin cerita ini nggak aku baca ulang, hehe
Jadi kalau ada typo, atau kata-kata yang terbalik-balik dan sebagainya boleh ditandai yaaa
Terima kasih:)

Selamat membaca ❤️

***

Hari ini Alexa sedang bersiap-siap. Pagi tadi Arsila mengirimkan pesan padanya kalau ia ingin menghabiskan waktu keluar. Setidaknya ke taman yang berada ditengah kota. Alexa pun yang juga ingin menghabiskan waktunya dengan Arsila mengiyakan. Jadilah sekarang dirinya sedang bersiap diri.

Mereka libur bekerja, karena perbaikan kafe yang dibilang Bara kemarin baru berjalan dua hari ini. Sehingga tidak ada yang bisa dia lakukan selain hanya dirumah dan membantu ibunya.

Setelah dirasa pakaiannya sudah rapi, Alexa pun segera keluar kamar. Ia tidak membawa kendaraan karena Arsila yang akan menjemputnya.

Sekarang sudah pukul dua siang. Ibunya melanjutkan rajutannya di ruang tv sambil menemani adik-adiknya yang sedang bermain sambil menonton tv. Sedangkan adik-adiknya yang SMP dan SMA belum pulang sekolah. Paling-paling mereka akan sampai dirumah pukul tiga sore nanti.

Alexa duduk disamping ibunya. Dan menonton tv sambil menunggu Arsila yang sudah menuju kerumahnya.

"Mau berangkat?"

Alexa mengangguk. "Iya, Bu. Lagi nunggu Arsila. Kita berangkat satu motor aja. Ibu nanti ada mau nitip makanan diluar nggak?"

Berta tersenyum tipis dan melanjutkan rajutannya. "Nggak deh, Al. Kamu senang-senang aja diluar. Nikmatin waktu kamu sama Arsila. Jarang-jarang loh kamu keluar-keluar gini. Ibu lega karena kamu mau main juga akhirnya."

Mendengar itu membuat ALexa kaget namun kemudian tertawa pelan. "Ibu, ih. Aneh banget. Anaknya keluar malah seneng."

"Iyalah. Orang kamu cuma kerja, kerja, kerjaa aja terus. Nggak pernah ... Apa sih, itu namanya. Hang, hang, hangot? Hengot?"

Alexa tertawa. "Hang out Bu."

"Nah, itu lah pokoknya. Makanya ibu seneng."

Alexa tersenyum. "Iya, deh Bu."

"Kalian pergi berdua aja?"

Alexa mengangguk. "Iya, Bu. Aku sama Arsila aja."

***

Sesampainya ditaman kota, dua perempuan itu lantas segera ke tengah taman setelah memastikan motor mereka terparkir dengan aman. Sambil berpegangan tangan -teopatnya Arsila yang selalu menggandeng Alexa, menuju kursi taman.

Ditangan masing-masing mereka juga sudah ada beberapa jajanan seribuan yang mereka beli saat perjalanan menuju kesini. Setalah mendapatkan Tempat duduk yang pas menurut mereka, pun akhirnya dua gadis itu segera mengambil alihnya. Mereka duduk dan menghela.

"Akhirnya aku bisa nikmatin waktu buat jalan-jalan, setelah tiap harinya selalu kerja. Ada untungnya juga Kak Bara renovasi toko," ucap Arsila sambil tersenyum senang.

Ia juga langsung menikmati jajanan yang dibawanya. Begitu juga dengan Alexa. Bakso tusuk, telur gulung, roti kukus, Frozen food, crepes, kerak telur, dan roti bakar. Sekaligus air mineral.

Alexa hanya tersenyum menanggapi ucapan Arsila. Ia tidak berkomentar karena baginya, bekerja adalah kebutuhan. Walaupun begitu ia membenarkan didalam hatinya. Ternyata menikmati hari begini cukup menyenangkan. Pantas saja teman-temannya lebih memilih menghabiskan waktu diluar dibanding bekerja.

Yaaa, sebenarnya Alexa juga bisa melakukannya. Hanya saja ekonomi yang ia miliki tidak mendukung untuk melakukannya.

Selanjutnya dua gadis itu terus mengobrol tentang apapun itu sambil menghabiskan makanan mereka. Bercerita lalu tertawa, memperhatikan sekitar, hingga jajanan mereka habis. Barulah setelah itu mereka berpoto ria ditaman.

"Nggak papa. Sekali-kali keluar, buat menuhin memori hp sama poto kita. Kan selama ini cuma kerja terus," kata Arsila karena Alexa yang mengeluh sebab kebanyakan berpoto.

Baiklah. Alexa mengalah. Dan melanjutkan sesi Poto mereka.

Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Sebelum pulang, Arsila mendadak ingin ke toilet, jadilah Alexa menunggu Arsila ditaman seorang diri.

Sambil menunggu Arsila, Alexa memainkan ponselnya untuk melihat hasil Poto mereka. Alexa tersenyum. Ia dan Arsila benar-benar menikmati waktu keluar mereka dengan senang. Lalu beberapa Poto itu diposting ke Instagram miliknya yang hanya memiliki 400 pengikut.

Alexa masih fokus pada ponselnya saat sebuah suara kecil menarik pandangannya dari ponsel.

"Kak Alexa?"

"Jayden?" Alexa mematikan ponsel dan memasukkan kedalam tas kecilnya. Jayden yang sedang memegang bola itu mendekat pada Alexa dan duduk dibantu Alexa disebalahnya.

"Kakak sendirian, ya?" tanya bocah itu setelah berhasil duduk dengan nyaman.

Alexa menggeleng. "Nggak. Kakak sama teman kakak. Dan dia lagi ke kamar mandi. Kalau Jayden?"

"Aku sedang menghabiskan waktu bersama Ayah. Tadi bolaku terlempar dan ketika mengambilnya aku melihat Kakak." Alexa sangat terpana dengan cara bicara Jayden yang sangat lugas. Bocah itu terlihat sangat pintar dari cara ia bicara seperti ini.

"Hm, Kakak ingin bertemu dengan Ayah?"

"Hm?"

Jayden mengangguk. "Aku selalu berbagi dengan Ayah roti kopi yang Kakak bikin kemarin. Dan roti yang terakhir kemarin, Ayahku sangat menyukainya. Dia mengatakan kalau roti itu benar-benar lezat. Aku ingin Kakak bertemu Ayah, kalau yang membuat roti kopi itu juga perempuan cantik."

***

TBC
Semoga sukaa

00.15 WIB
Pekanbaru, Riau/3 Maret 2023

Oh, iya. Aku ada satu cerita lagi yang udah end.
Genrenya teenfict, sii hehe
Beda banget sama cerita ini sama yang satu lagi.
Tapi kalau kalian berkenan, boleh dibacaaa
Ceritanya ringan kok dan nggak panjang, wkwk

Udah itu aja, terimakasih orang baik ❤️📌

On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang