17. Sosok Ibu

1.9K 105 5
                                    

POST ULANG!

***

Haloo, aku balikk, hehe
Maaff baru bisa update yaa
Tiba-tiba stick dan bingung mau lanjutinnya.
Dan semoga part ini mengobatinya yaa, hehe

Aku ngerasa berdosa banget nggak update, karena pembacanya nambah terus 🥺
Makasiii yaaa ❤️❤️😊
Makasii banyakk.
Makasi untuk 6k lebih pembacaaaa
Kalian orang baikk ❤️📌

Untuk update selanjutnya, boleh nggak sih, ngasih tantangan, wkwk.

50 vote, 30 komen
Kalau ini tercapai, dua hari lagi aku update lagi. ❤️

Selamat membacaa ❤️

****

Laiv diam saja ketika mendengar ucapan Jayden, tapi sebenarnya laki-laki itu kaget dan bingung. Pasalnya sesuka apapun Jayden terhadap sesuatu, meminta hal yang seperti ini merupakan hal yang cukup mustahil. Ditambah anaknya ingin membuatnya bersama seorang perempuan.

"Apakah Ayah mau mengabulkannya?"

"Jayden benar-benar ingin?"

Jayden mengangguk pasti, membuat Laiv tersenyum lalu membelai rambut anaknya lembut. "Baiklah. Ayah akan berusaha."

Mata Jayden seketika bersinar. "Benarkah? Ayah janji?"

"Jayden mau Ayah berbohong?"

Jayden pun menggeleng cepat. "Ayah mengatakan kalau berbohong itu tidak baik. Jadi Ayah tidak boleh berbohong. Nanti Allah akan benci," kata Jayden membuat Laiv tersenyum disertai tawa kecil.

Ia mengangguk. "Iya, Ayah tidak akan berbohong. Sekarang kita bisa pulang?"

"Iya, boleh. Ayo kita pulang."

Laiv kemudian segera menghidupkan mesin mobilnya dan meninggalkan taman kota yang sudah semakin ramai oleh pengunjung itu.

***

Hanya lima menit perjalanan, Laiv dan Jayden akhirnya sampai dirumah. Setelah memarkirkan mobilnya, Laiv keluar lebih dulu lalu membukakan pintu untuk anaknya. Kemudian berjalan masuk rumah dengan bergandengan tangan.

Saat akan membuka pintu, pintu tersebut ternyata sudah terbuka lebih dahulu.

"Nenek!" teriak Jayden dan langsung memeluk kaki seorang wanita yang dipanggil Jayden dengan sebutan 'nenek' itu. Yang disambut baik oleh wanita itu.

Ia langsung menggendong Jayden dan mencium pipi tembem cucu kesayangannya itu. "Cucu Nenek. Apa kabar sayang? Dari mana aja, hm?"

"Jalan-jalan sama Ayah ke taman, Nenek." Sang nenek tertawa pelan mendengarnya.

"Ibu? Sejak kapan Ibu disini?" Kemudian mengalihkan matanya pada anak sulung yang sudah sangat jarang menjenguknya itu.

"Sejak kamu dan Jayden pergi keluar," jawab Rita --ibu Laiv. Lalu berjalan ke dalam rumah sambil terus menggendong Jayden. Diikuti Laiv yang juga ikut masuk.

"Ada apa Ibu kemari?"

Langkah Rita langsung terhenti dan menatap anaknya dengan jengkel. Senyumnya mendadak hilang saat mendengar pertanyaan anaknya itu. Namun sebelum itu, Rita menurunkan Jayden dari gendongannya.

"Jayden mandi dulu ya. Habis jalan-jalan harus mandi biar kuman dan kotoran dari luar hilang dari tubuh Jayden. Tapi mandinya sama bibi, ya?" kata Rita pada Jayden dan langsung dipatuhi anak itu.

On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang