8. Lah? Kok gini?

2.5K 119 3
                                    

Seperti yang dijanjikan oleh Juno kemarin, sekarang bocah laki-laki tampan itu sudah berada dikafe. Bahkan menurut pengasuhnya, Jayden sempat tidak ingin masuk sekolah saking ingin sekali mencicipi roti kopinya itu. Sontak hal itu pun membuat tidak hanya Juno dan Alexa, melainkan semua pelayan yang ada disana. Termasuk Bara yang kaget karena kedatangan seorang bocah di toko rotinya.

Maka dari itu, Juno dan Alexa pun langsung beraksi untuk membuat pesanan Jayden. "Makanya Bang, nggak usah janji-janji deh, kalau kejadiannya bakal kayak gini," kata Alexa saat mereka sedang membuat adonan roti itu.

"Ya, gue mana tahu kalau tuh bocah bakal segitu antusiasnya?"

Alexa hanya tertawa pelan mengejek Juno. Laki-laki berbadan gempal itu juga hanya bisa mendengkus pelan sebab Alexa yang memberikan respon seperti itu.

Setengah jam kemudian, Roti itu sudah matang dan Juno meminta Alexa untuk mengantarkannya pada Jayden. Sedangkan dirinya akan kembali melanjutkan kegiatannya sebab masih banyak pesanan.

Alexa mengangguk saja. Saat menuju meja Jayden duduk, perempuan itu melihat bahwa Bara juga sedang duduk bersama bocah itu.

"Maaf menunggu lama. Silahkan dinikmati anak tampan," kata Alexa sambil menyajikan pesanan Jayden.

Mata Jayden berbinar. "Terimakasih, Kakak."

Alexa tersenyum. "Sama-sama."

Alexa sudah akan berbalik untuk melanjutkan pekerjaannya yang lain, ketika Bara memanggilnya dan meminta dia untuk duduk bersama dirinya.

"Kenapa Kak?" tanya Alexa pada Bara setelah ia duduk. Nampannya ia letakkan dimeja. Keningnya mengkerut sebab tidak mengerti mengapa Bara menyuruhnya duduk.

"Roti, ini ... Kamu yang bikin?" tanya Bara sambil menunjuk roti yang dimakan Jayden.

Alexa menggeleng. "Nggak Kak. Bang Juno yang bikin. Aku bagian takaran sama taster aja."

Bara mengangguk mendengarnya. Kemudian matanya menatap Jayden yang masih asik memakan rotinya yang sudah bagian kedua. "Jayden," panggil Bara dan Jayden langsung menatap Bara.

"Iya, Om?"

Om? Batin Alexa.

"Rotinya enak?"

Jayden mengangguk. "Enak Om."

"Kamu suka?"

Jayden kembali mengangguk. "Suka Om. Jay mau pesan lagi, untuk Papa. Papa pasti juga suka ini."

Bara tersenyum mendengarnya. "Kalau gitu, Om boleh nyicip? Sedikit aja," kata Bara meminta izin pada Jayden untuk bisa mencicipi roti yang anak kecil itu bilang enak.

"Boleh Om. Tapi sedikit aja, ya. Kalau nanti Om ke rumah, Jay kasih lagi," kata Jayden memberikan izin. Pada saat yang sama juga menimbulkan pertanyaan bagi Alexa yang mendengar.

"Oke," balas Bara sambil tersenyum dan mengacak pelan rambut bica tampan itu.

Ke rumah? Mereka saling kenal? Batin Alexa lagi.

Dan hal itu membuat pikiran Alexa hanya berpusat pada otaknya yang terus memikirkan apa yang baru saja didengar olehnya. Hingga tidak sadar jika Bara sudah mencoba roti dan kembali menatap dirinya yang melamun.

Bara memanggilnya. "Alexa?"

"Hah? Iya, Kak."

"Kamu melamun?"

Alexa tidak menjawab dan hanya menampilkan gigi putihnya yang juga memiliki gingsul.

Bara kembali tertawa pelan lalu menggelengkan kepala. "Jayden benar. Kuenya enak. Saya juga suka," kata Bara memberikan pendapat. Membuat Alexa senang tentu saja.

"Dan kemarin, Juno juga udah bilang tentang ini. Dia juga ngusulin roti ini sebagai menu baru di toko kita. Menurut kamu gimana?"

Alexa malah kebingungan. "Kenaoa Kakak malah nanya pendapat aku? Terserah Kakak kalau soal itu."

"Yaudah. Saya anggap kamu setuju. Kalau gitu, mulai besok kamu pindah tugas menjadi dibaguan dapur buat bantu Juno biar roti kopi ini rasanya semakin enak dan menjadi menu utama makanan disini."

Lah? Kok gini? Batin Alexa dengan penuh keterkejutan.

***

TBC

Aku harap kalian sukaa
🥺🥺🤧

On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang