15. Iya, Cantik

2.1K 107 0
                                    

Haloo, kembalii
Maaf baru kembalii.
Ada skripsi yang diminta untuk diperhatiin, wkwk
Walaupun ini singkat, semoga kalian tetap suka yaa
Dan terimakasih sudah mau mampir dan membaca ceritaku yang masih ada kurangnya iniii❤️

Sekali lagi, kalau ada typo boleh langsung tandain yaa

Selamat membaca Orang Baik ❤️

***

Sejenak terpana, namun setelahnya Alexa tertawa pelan mendengar perkataan Jayden. Bocah berusia sekitar lima tahun itu cukup membuat Alexa sedikit senang dengan wajah yang sedikit merona. "Jayden bisa banget bikin Kakak senang."

Jayden ikut tersenyum hingga matanya menyipit. Namun setelah itu, Alexa kembali terkejut dengan tarikan tiba-tiba yang dilakukan Jayden pada tangannya. Alexa pun dengan tergesa mengikuti langkah Jayden yang setengah berlari.

Dan tarikan itu pun langsung berhenti seiringan dengan langkah Jayden yang juga berhenti. Dengan senyum dan raut keterkejutan yang menyatu, Alexa menatap ke depan dengan kening mengkerut.

"Ayah!"

Alexa menatap Jayden kembali. Ayah? batin Alexa.

Seorang pria matang berdiri dengan tegap sambil memegang ponselnya. Wajah tegas dengan ciri khas seorang blesteran, alis tebal, mata coklat yang memikat, dan tatapan tajam namun tidak dingin.

Sejenak, Alexa terpana dengan sosok laki-laki tampan yang mirip Jayden versi dewasa itu. Matanya bahkan tidak mengedip melihat laki-laki didepannya ini.

"Ayah sudah selesai menelpon?" Pertanyaan Jayden kembali menarik perhatian Alexa. Alexa bahkan tidak sadar jika sedari tadi ia menahan napas lalu meloloskan helaan saking terpananya pada laki-laki yang Jayden panggil dengan panggilan 'ayah' itu.

***

L

aiv William. Pria dewasa berumur 32 tahun itu tampil memukau ditengah taman yang dipenuhi dengan anak-anak muda dan pasangan lainnya. Mulai dari pasangan muda hingga tua. Semuanya berkumpul disana disetiap sudut.

Wajah tampan campuran Italia dan Indonesia serta wajah seriusnya saat menelpon saat ini seakan menarik siapapun untuk melihat. Pakaian kantor lengkap dengan dasi yang membungkus tubuh tegapnya membuatnya semakin berwibawa dan penuh kharisma.

Benar. Sekarang harusnya ia sedang dikantor menandatangani bahkan menghadiri rapat bersama bawahannya. Namun karena janji yang telah ia buat bersama putra kesayangannya itu membuat ia harus menunda pekerjaannya hari ini.

Ia yang sudah bersiap berangkat ke kantor seketika mengubah rencana untuk menemani anaknya bermain ditaman tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Tanpa pengasuh. Hanya mereka berdua.

Jadilah seperti sekarang, ia terus menerima telpon sambil memperhatikan anak semata wayangnya bermain bola. Duduk beralaskan tikar plastik yang ia sewa dari para pedagang di taman itu.

Hingga pandangannya beralih dari sang putra sebab ia membahas sesuatu yang lebih serius. Tentang salah satu perusahaan yang akan menjual sebagian besar saham mereka, dan Laiv tentu ingin menanamkan saham mereka disana sebab perusahaan tersebut tergolong perusahan besar diantara perusahaan besar lainnya. Termasuk perusahaan yang sedang ia pegang saat ini.

Beberapa menit berlalu, saat Laiv sudah menyadari jika anaknya tidak lagi terlihat dari pandangannya, Laiv langsung memutar tubuhnya untuk mencari keberadaan anaknya.

Seketika perasaan lega mendera dadanya saat ia melihat Jayden sedang duduk dan bercerita bersama seorang ... Perempuan? Kening Laiv mengkerut.

"Halo, Pak? Bapak masih disana?"

"Hah? Oh, iya. Sisanya saya serahkan padamu. Yang penting lakukan semuanya sesuai dengan apa yang saya perintahkan." Laiv langsung mematikan panggilan itu tanpa mendengar balasan dari sekretarisnya.

Fokusnya sekarang hanya tertuju pada anak serta seorang perempuan yang sedang bersama Jayden. Hingga sebuah tarikan yang Jayden lakukan pada perempuan itu membuat mereka mendekat kearahnya.

"Ayah!"

Laiv segera memasukkan ponsel ke celana bahannya dan duduk berjongkok agar sejajar dengan Jayden.

"Dari mana saja?" tanyanya.

"Aku bertemu dengan Kak Alexa. Lalu mengobrol sebentar dan mengajak Kak Alexa untuk bertemu dengan Ayah. Bukankah Ayah ingin bertemu dengan koki yang membuat roti kopi yang sangat Ayah sukai itu? Inilah koki tersebut. Cantik, bukan?"

Sontak pernyataan tersebut membuat Alexa tersipu. Wajahnya ia yakini sudah memerah dengan pujian yang bocah tampan itu katakan. Dengan susah payah Alexa menahan senyum agar tidak terlihat terbang karena pujian itu. Berganti dengan ia yang salah tingkah sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Ditambah dengan Laiv yang langsung menatap Alexa dengan tatapan tidak Alexa mengerti. Namun setelahnya, Alexa mendadak membeku dengan dada yang bergemuruh hebat.

Laiv menatap anaknya dengan senyuman lalu mengatakan, "iya, cantik."

Jayden tertawa lalu menatap Alexa yang sudah semakin salah tingkah dan berakhir dengan tertawa canggung.

"Kakak, kenalkan. Ini Ayahku. Ayah, ini Kak Alexa. Kakak cantik, pembuat roti kopi yang sengat lezat," kata Jayden sambil memperkenalkan mereka berdua.

Laiv lantas berdiri dan mengulurkan tangannya. "Laiv William."

"Alexa Adira," balas Alexa langsung dan mereka berjabat tangan. Hanya 3 detik, dan tautan tangan itu lantas terlepas.

***

TBC

21.49 WIB
Pekanbaru, Riau/14 Maret 2023
Semoga sukaa ❤️

On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang