3. Rusa Pemalas

3.8K 521 66
                                    

“Katakan apa tujuan kalian! Dan dari SMA mana kalian!?”

Suigetsu menunjuk satu per satu wajah yang lebih muda di depannya.

Meski pemuda itu telah melihat ketiga wajah itu dan tahu dari SMA mana mereka.

Biasa, hanya untuk menggertak.

“Kami tidak memiliki tujuan apa pun.” Moegi menjawab, menatap tegap pemuda bersurai biru di depannya yang ia lihat kemarin. “Dan...” Katanya menggantung, lebih menyipitkan matanya pada pemuda di depannya. Suigetsu balik menatap lebih galak lagi. “Retoris!” Seru Moegi.

Niichan!” Sedangkan kedua teman laki-laki Moegi terus memanggil-manggil seseorang agar segera datang yang bersembunyi di belakang tubuh Moegi.

“Diam!” Seketika tangisan Konohamaru dan endusan tarikan ingus Udon berhenti. Mereka bertiga tersentak mendengar suara berat seorang pemuda bergaya rambut aneh namun auranya sangat menyeramkan.

Pemuda itu berdiri menjulang di depan ketiganya.

Laki-laki yang ditantang kakak kelas pirang mereka.

“Katakan apa maksud tujuanmu?” Kata si pemuda beraura mencekam.

Ia tahu. Sekadar untuk hiburan.

“Kami ingin Niichan...” Cicit Konohamaru.

“Ponselmu.”

Konohamaru memberikan begitu saja ponselnya, takut bertanya.

“Nama.”

“Ramen-niichan.”

Anehnya Konohamaru mengerti tiap kata pemuda mencekam itu.

Sasuke yang dimaksud pemuda mencekam oleh ketiganya, menemukan kontak nama yang disebutkan.

Ramen-niichan🍜🍥🦊💪👑

Sasuke mengeklik kontak itu lalu menghubunginya.

Sedangkan di lain tempat. Tepatnya di Naruto.

“Kau ingin mereka bertiga bebas?”

Kedua mata Naruto membulat mendengar suara lain di ponsel adik kelasnya itu.

Yak! Siapa kau!? Apa yang kau lakukan pada mereka!?”

Kiba yang memang dasarnya sangat ingin tahu pada sesuatu yang menarik perhatiannya, segera mendekat pada Naruto, yang diikuti Lee. Choji tidak mengikuti, dia mengikuti apa kata Tenten untuk segera bersiap berlatih. Choji anak baik.

“Datang ke tempat yang kukirimkan.”

“Hei—“

Lalu pesan alamat di mana ketiga adik kelasnya berada muncul di layar room chat-nya dan Konohamaru.

Naruto berlari begitu saja mengabaikan panggilan Kiba dan tatapan aneh dari teman-teman tim voli yang melihat kepergian Naruto.

Naruto tidak berpikir panjang saat berlari menuju tempat yang dimaksud. Yang ia pikirkan hanyalah menyelamatkan ketiga adik kelasnya dari bahaya.

Naruto berbelok, lurus, belok lagi, lurus, perempatan, dan akhirnya menemukan sebuah bengkel yang terletak di bagian paling sepi di jalan tersebut. Tempat yang dikirimkan siapa pun yang menggunakan ponsel adik kelasnya.

Bengkel itu terlihat seperti bengkel biasa pada umumnya dengan beberapa pemuda seumuran sampai di atasnya yang sedang memperbaiki sepeda motor atau sesuatu yang dikerjakan seseorang yang ada di bengkel. Naruto tidak tahu.

Ada lima pemuda yang berdiri di sana dengan pakaian polos yang ternoda oli menatapnya. Naruto hampir memundurkan langkahnya tapi mengingat keselamatan ketiga adik kelasnya, Naruto mengambil langkah maju.

WHATEVER THE PRICE [ SasuNaru ] [S1-S2✓|S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang