Sakura menarik tangan Naruto keluar dari bengkel jadi-jadian, alias markas kelompok bodoh sekolahnya.
Ya, bahkan Sakura sendiri pun tidak menyukai kelompok sekolahnya.
Naruto membiarkan dirinya terbawa ke mana saja Sakura pergi, wajahnya memancarkan sinar kebahagiaan menatap tangan mulus Sakura yang menggenggam tangannya.
Sakura menghentikan langkahnya dan Naruto dengan paksa menghentikan langkahnya juga sebelum menabrak punggung Sakura.
Mereka berhenti di belokan menuju bengkel Sasuke.
"Naruto, jangan membahayakan dirimu sendiri. Aku tidak mau karena aku, kau terluka.”
Sakura melepaskan genggaman tangannya. Menatap Naruto khawatir. Naruto tersenyum malu mendapat perhatian dari gadis yang ia sukai. Naruto mengusap pipinya.
“Tidak apa-apa Sakura-chan. Aku tidak masalah terluka karena memperjuangkanmu,”
“Aku tidak ingin memintamu berhenti mencoba apa yang mau kau lakukan untukku,” Naruto mengerjap bingung.
“Tapi ini Sasuke, Naruto.” Naruto menatap hijaunya mata Sakura. “Ini hanya Sasuke.” Kata Sakura sekali lagi. Ada gurat sedih di wajah Sakura.
Naruto seolah mengerti yang dikatakan Sakura secara dua kali. Menjadi marah di dalam dirinya karena diingatkan seberapa banding kekuatannya dari Sasuke dan merasa kalah karena yang mengatakannya adalah dari Sakura sendiri.
Naruto terdiam. “Boleh aku tanya sesuatu?” Sakura mengangguk.
“Apa hubunganmu dengan Gaara?” Tanya Naruto.
Pertanyaan yang selalu muncul di kepalanya jika menyangkut Gaara. Tidak mungkin ada orang asing yang begitu saja datang hanya untuk membantu tanpa ada timbal balik atau urusan yang sama.
Tapi Gaara tidak pernah menjawab tiap pertanyaan alasan dibalik Gaara membantunya berlatih bela diri.
Pertama kali Naruto melihat Gaara adalah ketika hari ketiga adik kelasnya diculik, mungkin kata yang pas memang diculik, oleh kelompoknya Sasuke. Naruto melihat Sakura berada di antara Sasuke dan Gaara yang saling mencengkeram dengan tatapan mata penuh kebencian.
“...kau lebih baik darinya.”
Jawaban Gaara ketika Naruto bertanya pertama kali alasan Gaara membantunya di hari pertama terngiang lagi.
Dan hari ini, Gaara tidak ikut andil dalam pertaruhan tapi Gaara dan mungkin kelompok pemuda itu hadir di sana.
Jeda dari Sakura. Naruto menunggu, Sakura adalah orang yang merespons dengan cepat.
“Gaara adalah mantan kekasihku.” Sakura menjawab.
Naruto sungguhan terkejut. Namun masih belum menemukan titik-titik kejelasan.
Bukankah seharusnya Gaara juga menyingkirkannya jika Gaara pernah memiliki hubungan dengan Sakura dan masih memiliki perasaan dengan gadis itu, melihat reaksi Gaara tiap ia menyebut nama Sakura selama sesi latihan.
Namun mengapa Gaara membantunya. Lebih baik darinya, maksudnya apa?
“Kenapa kalian putus?” Tanya Naruto cepat.
Sakura terdiam lagi namun akhirnya menjawab dengan senyum kecil yang terlihat sedih di mata Naruto. Naruto bingung tentu saja tapi tidak bertanya lebih banyak.
“Tolong jangan terluka. Sungguh, jangan terluka. Aku tidak ingin melihatmu dalam keadaan itu.” Sakura tersenyum sendu lalu meninggalkan Naruto yang membisu.
Teman-teman Naruto yang sedari tadi berdiri tak jauh di belakang Naruto, mendengarkan apa yang dikatakan Sakura mulai berjalan menghampiri Naruto yang bahunya menurun.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHATEVER THE PRICE [ SasuNaru ] [S1-S2✓|S3]
Fanfiction[ Season 1 ✓ | 2 ✓ | 3 ] (!) KONTEN DEWASA! Cerita ini memiliki rating dewasa untuk adegan kekerasan fisik dan seksual, darah, pemaksaan, ancaman, konflik dan pembicaraan yang berat, bahasa kasar, gak stabil, yang ditulis secara jelas atau tersirat...