19. Kembali

4.3K 377 14
                                    

Dalam gelapnya kamar, Gaara menghampiri Naruto yang berjalan linglung ke arahnya, menggenggam kedua bahunya dan bingung ketika mendengar Naruto meringis. "Ada apa?" Tanya Gaara, ia tidak begitu kencang menggenggam bahu Naruto.

"Tidak ada apa-apa. Ayo kita pergi," Naruto menjawab cepat. Langkah Naruto ditahan, Gaara mengetahui ada yang janggal lalu menyingkap baju bagian bahu yang membuatnya curiga.

Gaara mengembuskan napas berat ketika dalam gelap masih bisa melihat sesuatu yang putih dari baju yang ia singkap di bagian leher Naruto menunjukkan area kulit itu memiliki perban. Dan ia menyadari hanya satu tangan Naruto yang bukan bahunya yang terbalut perban yang memegang tangannya.

Gaara menggenggam erat jari-jari Naruto yang menggenggam tangannya. Menatap yakin pada manik mata itu yang ia lihat Naruto mencari-cari fokus matanya di kegelapan.

"Kita pergi dari sini. Diam dan tetap ikuti aku."

Gaara menarik, menuntun, Naruto di belakangnya, kaki tanpa alas Naruto mengikuti langkah besar Gaara yang terburu-buru dalam gelap.

Naruto menurut, tetap diam dan tidak banyak bertanya. Ia juga tahu prioritas dirinya saat ini adalah diam dan mengikuti langkah dan arahan Gaara. Pertanyaan-pertanyaan lain adalah urusan nomor sekian. Kebebasannya adalah yang utama.

Ia percaya Gaara akan mengeluarkannya dari sana. Ia percaya Gaara bukanlah orang-orang yang termasuk dari mereka. Gaara akan menyelamatkannya.

Gaara menuntun Naruto melalui lorong di ruang gelap itu. Tidak ada orang atau penjaga di rumah itu. Naruto tetap bungkam, tidak bertanya kenapa begitu sunyi di sana.

Di hari mereka melancarkan aksi adalah ketika Sasuke dan orang-orangnya, sebagian adalah orang kepercayaannya, sibuk pada bisnis ilegal baru di luar kota malam itu.

Temari dan sebagian anak buahnya berhasil melumpuhkan para pengawal yang ada di rumah itu yang tidak begitu merepotkan baginya.

Kankuro bagian meretas kamera pengawas, memadamkan listrik rumah itu, dan pengontrol lainnya, terutama pengontrol otomatis ruang kamar yang menahan Naruto.

Sedangkan Gaara sendiri adalah orang yang terjun langsung ke tempat kejadian untuk membebaskan Naruto.

Gaara tahu apa yang terjadi pada Naruto. Gaara tahu mengapa Uchiha itu melakukan semua ini. Gaara tahu apa yang ingin dilakukan Uchiha itu pada Naruto.

Rencana ini memang matang tetapi mengambil risiko besar baginya.

Namun melihat keadaan Naruto setelah mendengar kabar bahwa pria pirang itu hilang dan berhadapan langsung dengannya, ia bisa melihat yang dirasakan Naruto melalui tatapannya.

Ia tidak tahu apa saja yang telah dilakukan Sasuke pada Naruto tetapi ia harus fokus keluar dari rumah besar itu dan menjauhkan Naruto dari radar Sasuke.

Ia dan Sasuke adalah sahabat. Dulu. Ia tahu bagaimana pria itu. Ia hanya akan terus berusaha semampunya. Mengesampingkan ingatan masa lalu tentang penggambaran diri seorang Uchiha Sasuke jika telah memiliki apa yang diinginkannya.

Jantung Naruto berpacu riuh selama melangkah mengikuti Gaara di tiap lorong gelap. Rumah itu gelap. Sangat gelap.

Naruto tidak tahu apa yang dilakukan Gaara tetapi ia berharap akan keluar dari sana dan melaksanakan rencana awalnya dengan pindah dari negara itu bersama kedua orang tuanya, atau mungkin Hinata juga.

"Masuk." Tanpa disadarinya mereka telah berada di luar rumah itu. Gaara membukakan pintu untuk Naruto lalu berjalan cepat ke pintu mobilnya.

Naruto tidak membiarkan dirinya membuang waktu menoleh ke rumah besar itu. Ia fokus pada jalan di depannya yang mana Gaara telah mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi meninggalkan tempat terkutuk itu.

WHATEVER THE PRICE [ SasuNaru ] [S1-S2✓|S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang