(!) Tolong tetap aman untuk dialognya!
Sasuke mengambil kemeja hitam Naruto di mana bagian lengan kirinya sobek karena telah disayat Orochimaru ketika membius lengan kiri Naruto dan membuatnya tertidur. Membawa serta celana Naruto ke keranjang yang ada di toilet.
Sembari berjalan ke ranjang Naruto, Sasuke mengeluarkan ponselnya dari saku celana lalu menelepon Juugo untuk membawa kotak obat. Tepat duduk kembali di pinggir ranjang Naruto, pintu khusus kamar Naruto terbuka, dan Sasuke tak perlu menoleh, tahu siapa pelakunya.
Sebuah kotak putih terulur, Sasuke menerimanya. "Keluar." perintah singkat diberikannya, bisa diketahuinya bahwa Juugo mengangguk sekali meski ia tak melihatnya. Juugo berjalan kembali ke arah pintu dan menutup pelan pintu kamar Naruto. Sekarang Sasuke memiliki waktu tenangnya lagi berdua bersama Naruto.
Sasuke meletakkan kotak obat di meja, membukanya, menyiapkan segalanya dan mulai mengobati luka yang ada di wajah Naruto yang telah telat sehari.
Dipandangi lagi wajah memar Naruto yang telah terobati meski masih ingin memandangi wajah itu tapi Sasuke ingat bahwa Naruto demam dan harus segera mendapat pertolongan terlebih pria pirang yang tertidur paksa itu lebih sakit dari sekadar demam.
"Datang dengan Juugo."
Sasuke memasukkan lagi ponselnya ke dalam saku celana setelah menelepon pria bernama Orochimaru yang sudah waktunya untuk datang merawat Naruto.
Sasuke menegakkan punggungnya yang sedikit kehilangan penjagaan diri ketika mendengar pintu terbuka.
Sekarang, hanya ia, Juugo, Sai, dan Suigetsu yang memiliki akses masuk ke ruangan khusus Naruto berupa sidik jari.
Sejak kejadian penyusupan di markasnya sendiri, Sasuke semakin meningkatkan keamanan kamar Naruto dan hanya akan ada ia dan ketiga orang yang diandalkannya itu untuk beberapa hal yang berurusan langsung dengan Naruto.
Orochimaru datang pun untuk menggantikan Sakura sebagai dokter utama Naruto jika Naruto butuh sebuah perawatan. Untuk merawat Naruto yang terluka karenanya.
Tiga pasang kaki melangkah mendekat, Sasuke beranjak dari duduknya di pinggir kasur Naruto ke depan ranjang Naruto, berdiri mengawasi Orochimaru, si pria tua yang gila pada eksperimen terhadap perubahan bentuk, gen, dan hal-hal yang menyangkut tentang manusia.
Orochimaru adalah dokter utama di markas ayahnya dan kakaknya, bahkan sudah menemani ayahnya sejak ayahnya remaja, namun sekarang ini, Orochimaru dimintanya untuk berada di markasnya, untuk menggantikan Sakura yang berkhianat.
Sasuke melipat kedua tangannya di depan dada bidangnya sembari mengawasi jalannya perawatan yang diberikan Orochimaru dan Kabuto, seorang pria yang merupakan asisten pribadi pria tua gila itu, terhadap Naruto.
Dari area pandangannya yang tertitik pada Naruto, Sasuke tahu bahwa Orochimaru menghadapnya dan membiarkan pekerjaan yang tersisa dilakukan oleh asistennya itu, Kabuto, namun Sasuke tak sedikit pun memberikan atensinya pada pria tua yang gila eksperimen.
Orochimaru tersenyum kecil melihat Bungsu Uchiha yang tak menggubris perhatiannya yang terang-terangan tapi mengerti bahwa pria muda itu tahu bahwa ia sedang menghadapnya.
"Aku mendengar dari ayahmu bahwa kau menyimpan seseorang di sini." Orochimaru memulai, wajahnya yang pucat terpenuhi rasa ingin tahu yang besar.
"Dan aku tidak memiliki alasan untuk bisa datang ke sini dan melihat siapa sosok yang kau simpan yang telah membuatmu bekerja sekeras mungkin agar ayahmu tidak bisa mengganggunya." ada nada sedih yang dibuat-buat ketika pria itu mengatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHATEVER THE PRICE [ SasuNaru ] [S1-S2✓|S3]
Fanfiction[ Season 1 ✓ | 2 ✓ | 3 ] (!) KONTEN DEWASA! Cerita ini memiliki rating dewasa untuk adegan kekerasan fisik dan seksual, darah, pemaksaan, ancaman, konflik dan pembicaraan yang berat, bahasa kasar, gak stabil, yang ditulis secara jelas atau tersirat...