16. Edit Foto

145 10 4
                                    

"Hei!" ingin sekali berteriak, tapi aku tahan.

Namjoon melepaskan tangannya dan sedikit mendengkur, sekilas aku menahan tawa saat melihat tingkahnya yang lucu. Aku juga tidak sadar masih berada diatas tubuh kekarnya yang tidak kalah seperti tubuhnya suamiku, Jungkook.

"Lucu sekali kakak iparku," gumam aku yang langsung mencubit pipinya dengan pelan.

Entah mengapa aku sangat menyukai caranya Namjoon tidur, mungkin karena aku keseringan melihat Namjoon bijaksana dan berwibawa saat di kantor. Jadi saat aku meihatnya tidur seperti ini, aku merasakan kalau aku adalah istrinya dan bisa menatapnya dengan puas ketika ia sedang tidur.

"Astaga, Yoona apa yang kau pikirkan!" Sekilas aku memukul pelan kepalaku.

Perlahan-lahan aku ingin bangun dari tubuh kekarnya Namjoon dan kembali ke kasur dimana anak-anakku sedang tidur. Namun, Namjoon menahan tanganku dan membuat diriku tidur di sampingnya.

"Jangan tinggalkan aku, sayang!" Namjoon mengatakan itu dengan mata yang masih terpejam, sudah pasti ia sedang bermimpi atau hanya mengigau saja.

"I ... iya, aku enggak akan tinggalkan kamu," ucap aku yang mencoba menenangkan Namjoon.

Keringat di keningnya Namjoon juga terlihat banyak keluar dari dalam sel-sel kulitnya. Aku mencoba mengusap keringat itu dengan telapak tanganku.

"Pasti Namjoon oppa memimpikan Yolla eonni," gumam aku yang kembali teringat pada Yolla yang tidak ada di rumah.

Lalu, aku teringat juga dengan Jungkook. Tapi aku tidak bisa menghubunginya sekarang, pasti Jungkook sedang inap di rumah orang tuanya atau di rumah temannya.

"Jungkook, awas saja aku besok kau sudah pulang. Aku akan membuatmu menderita," batin aku yang sudah merencanakan sesuatu pada Jungkook.

Namjoon masih menggenggam tanganku dan aku tidak bisa berkutik, aku hanya tidak mau Namjoon terbangun dari tidur nyenyaknya. Aku memutuskan akan kembali ke kasurnya kembar kalau Namjoon sudah melepaskan tanganku. Alhasil karena Namjoon lama melepaskan tangannya pada tanganku, aku ikut tertidur di sampingnya. Posisi kami sangat, wajah kami sangat dekat dan bahkan hembusan nafas terasa di wajah masing-masing.

1 jam kemudian, Namjoon terbangun dan langsung menatap ke arahku. "Yo ... Yoona," gumam Namjoon yang sedikit terkejut melihat diriku sedang tidur di sampingnya.

Tapi Namjoon tidak membangunkan diriku, ia langsung menatap bibirku dan menatap kedua gunung kembarku. Sepertinya otaknya Namjoon dan Yolla sangat sama, bahkan otaknya Jungkook juga sama dengan mereka. Otak mereka bertiga sudah terlalu kotor dan tidak bisa di sapu.

"Kalau kamu bukan adik iparku, aku sudah membayar mahal tubuhmu sayangku!" Namjoon mengatakan itu didalam batinnya, ia juga menyentuh daguku dengan pelan.

"Boleh tidak aku mengecup bibirmu yang seksi ini?" Namjoon sedang meminta izin padaku yang sedang tertidur pulas.

Namjoon semakin mendekati wajahku dan hidung kami sudah menempel, Namjoon memelukku dan menyentuh punggungku.

"Astaga, dia tidak memakai pakaian dalam," gumam Namjoon setelah tubuhnya merasakan gunung kembarnya yang sangat terasa.

Sekilas Namjoon membuka baju tidurku yang sedikit terbuka, ia melihat gundukkan gunung kembar disana.

"Pasti ini merah-merah karena tingkahnya Jungkook," gumam Namjoon yang tidak ia sadari ia sedang tersenyum.

Namjoon menyentuh miliknya yang sudah mengeras dan langsung menghela nafas.

"Bisa-bisanya kau bangun!" Namjoon mengumpat miliknya sendiri. "Tahan, nanti pagi Yolla pulang," batin Namjoon mencoba menenangkan nafsunya sendiri.

Namun, disi lain Namjoon tidak bisa menahan hasratnya saat melihat bibirku dan dua gunung kembarku.

"Yoona, boleh tidak aku memainkan gundukkan kamu? Sebentar saja, pelan-pelan kok," ucap Namjoon yang masih menatapku, tapi aku masih tertidur pulas.

Karena Namjoon tidak bisa menahan nafsu dan hasratnya, ia langsung mengecup bibirku dan memainkannya sendirian. Namjoon juga sedikit memijat kedua gunung kembarku.

"Emmm," aku sedikit merasakan sesuatu. Perlahan-lahan aku membuka mataku dan seperti melihat Jungkook sedang mengecup bibirku dan melumatnya dengan nafsu.

Aku hanya tersenyum dan mengikuti permainannya, karena aku masih setengah sadar dari tidur pulasku. Aku juga masih agak mengantuk, jadi aku tidak terlalu fokus pada seseorang yang sedang mengecup bibirku. Namun, aku yakin seseorang itu adalah Jungkook.

"Yoona mengikuti kecupanku? Apa dia sudah bangun?" Namjoon agak terkejut saat diriku membalas kecupan itu.

Pukul 6 pagi.
Ji Haa dan Ji Hee bangun lebih awal, tapi mereka bangunnya dengan cara mengendap-endap.

"Ji Haa, apa kamu bawa ponsel?" tanya Ji Hee pada kembarannya, tapi suara mereka sangat pelan seperti berbisik-bisik.

"Bawa kok," jawab Ji Hee yang sudah menggenggam sebuah ponsel atau lebih tepatnya seperti tablet.

Kembar melangkah menghampiri kasur size kecil, disana masih ada aku dan Namjoon yang tertidur bersama. Aku dan Namjoon seperti pasangan suami-istri yang sedang tidur bersama. Posisi aku dan Namjoon saling berpelukan dan berada didalam satu selimut yang sama.

"Ayo kita foto mommy dan appa," bisik Ji Haa dengan sangat girang.

"Oke!" Ji Hee langsung memotret adegan aku dengan Namjoon.

Kembar memotret tidak satu kali, mereka memotret berkali-kali dan dari sudut pandang yang berbeda. Saat Namjoon menggerakkan tubuhnya, kembar langsung mengumpat didekat tempat tidur size kecil.

"Kita pergi ayo," bisik Ji Hee pada kembarannya.

"Ayo!" Ji Haa menganggukkan kepalanya.

Kembar mulai merangkak seperti bayi, mereka keluar dari kamar Namjoon dengan mengendap-endap. Akhirnya mereka berhasil keluar dari kamarnya Namjoon, kembar tidak kembali ke kamarnya karena masih takut dengan kecoak terbang. Kembar memutuskan untuk turun kelantai bawah dan mendatangi ruang dapur.

"Coba lihat foto tadi," ucap Ji Haa yang tidak sabar.

"Bentar!" Ji Hee duduk di kursi kecil di pojokan dengan jendela lalu Ji Haa duduk di samping kembarannya itu.

Kembar melihat-lihat foto-foto tadi yang sudah diambil didalam kamarnya Namjoon.

"Akhirnya mommy bobo sama appa," ucap Ji Haa yang sangat girang.

"Ndee, mereka sangat serasi ya!" Ji Hee tidak kalah girang.

"Yes, mommy kenapa tidak tidur sama appa selamanya saja ya," celetuk Ji Haa.

"Jangan, kasihan daddy!" Ji Hee masih mengingat Jungkook.

Namun, sebenarnya kembar memotret adegan itu hanya ingin mengedit foto saja. Kembar sangat suka mengedit foto lalu menempelkan frame lucu di foto itu, atau di tambahkan sticker lainnya di foto itu. Tapi, kembar tidak akan tau akhirnya akan menjadi apa foto sudah ia ambil itu.

"Lucu nih mommy!" Ji Haa mengedit foto itu dengan berbagai macam sticker.

"Haha mommy lucu banget kalau lagi bobo, semakin cantik!" Ji Hee selalu memuji diriku.

Tidak lama kemudian. Aku turun ke dapur dan melihat dua bocah yang asik dengan tablet diatas meja.

"Hei, kalian sudah bangun tapi tidak bangunkan mommy," ucapku yang berhasil mengagetkan kembar.

Kembar langsung menyembunyikan tablet itu di kolong meja.

"Apa yang sedang kalian sembunyikan dari mommy?" tanyaku pada kembar.

Making Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang