"Dasar gila! Kau ini designer mesum!" Namjoon kembali mengumpat pada Yoongi.
Aku langsung merebut ponselku dari Namjoon, aku juga langsung mematikan telepon itu. Sepertinya aku salah meminta bantuan Yoongi, seharusnya aku tidak meminta bantuan padanya. Namun, kalau sudah seperti ini aku harus meminta bantuan siapa lagi? Entahlah.
Setelah mengambil alih ponselku lagi, aku hanya bisa terdiam dan malas menatap ke arah Namjoon. Namun, Namjoon mencoba membujukku. Namjoon tau kalau aku kesal juga padanya.
"Oppa, keluarlah. Aku malas melihatmu," ucapku yang mengusir Namjoon begitu saja.
"Oke aku akan keluar tapi di dalam," celetuk Namjoon.
Aku yang mendengar celetukan Namjoon sedikit bingung, aku mencoba menoleh ke arah Namjoon dan bisa-bisanya ia mengedipkan matanya padaku.
Namjoon seperti sedang menggodaku, tapi aku tidak tertarik. Karena aku sedang memikirkan nasib rumah tanggaku yang ada di ujung tanduk. Sungguh, aku ingin sekali membunuh Jungkook saat ini.
Namun, semua itu hanya ada dalam hayalan aku saja. Aku tidak mungkin membunuhnya karena bagaimanapun ia adalah ayah kandungnya kembar. Kembar masih membutuhkan Jungkook.
"Kalau di dalam nanti aku hamil," balas aku sambil mengalihkan pandangan ke arah lain.
"Tidak apa, aku akan tanggung jawab sayang." Namjoon berbisik di telingaku membuatku bergidik geli.
"Oppa, pergi sana!" Lagi, aku mengusir Namjoon.
Padahal Namjoon pemilik perusahaan ini, tapi aku dengan lantang mengusirnya begitu saja. Namun, Namjoon masih berdiri di sampingku. Namjoon sama sekali tidak melangkah atau beranjak dari tempat semula.
"Yoona, apa kamu ada masalah?" tanya Namjoon dengan suara serius, kali ini suaranya terdengar sangat serius dari pada suara tadi.
Aku menatap ke arah Namjoon dan berkata. "Sepertinya Jungkook akan mengirimkan surat perceraian padaku dan dia juga akan mengambil hak asuh kembar," jawabku dengan suara lesu.
Sungguh aku sangat tidak menyangka bahwa Jungkook akan bertindak sejauh ini, bahkan ia sudah mengurus surat-surat perceraian. Sebenarnya aku tidak ingin mempermasalahkan semua ini, kalau memang Jungkook ingin cerai denganku ya sudah cerai saja.
Namun, jangan ambil hak asuh kembar dariku karena aku tidak akan sanggup hidup tanpa kembar. Kalau memang Jungkook akan pergi dari hidupku untuk selama-lamanya tidak masalah. Setidaknya, tinggalkan kembar untukku.
Aku juga tidak berniat untuk membahas harta gono-gini dengan Jungkook, aku hanya ingin kembar saja dan cukup kembar yang ada di sampingku. Aku tidak ingin kembar di urus oleh kakakku Yolla, apa lagi aku tau kalau Yolla tidak akan pernah bisa mengurus anak-anak.
"Aku juga sudah menyiapkan pengacara untukmu," ucap Namjoon sambil mengusap kepalaku dengan lembut.
"Hah? Apa benar?" Sungguh, aku terkejut mendengar apa yang di ucapkan Namjoon padaku.
Namjoon menganggukkan kepalanya. "Sebaiknya kamu yang menunggu surat-surat perceraian itu dari Jungkook, jangan kamu yang menggugat cerai. Karena kalau kamu yang menggugat, kamu tidak akan ada hak untuk mengambil hak asuh kembar." Namjoon menjelaskan semuanya.
Walaupun Namjoon belum pernah memiliki anak dan belum ada pengalaman bercerai, tapi sepertinya Namjoon sudah mahir dalam hal ini. Namun, aku hanya bisa berpikir positif saja.
Mungkin saja Namjoon memiliki banyak teman yang sudah berpengalaman di dalam nasib rumah tangga seperti ini, aku tidak ingin banyak bicara. Aku hanya akan menuruti semua yang di katakan Namjoon, karena aku benar-benar ingin hak asuh kembar jatuh padaku.
"Oppa, tolong bantu aku untuk mengambil hak asuh kembar. Aku sangat ingin kembar bersamaku," kata aku dengan lesu.
Perlahan-lahan aku menggenggam erat kedua tangannya Namjoon, dan Namjoon juga membalas genggaman itu. Aku dengan Namjoon saling tatapan dengan lekat, sungguh tatapan mata Namjoon sangat hangat.
"Aku akan membantu kamu Yoona, apapun itu untuk kembar dan kamu. Aku akan membantu kalian sampai akhir," ucap Namjoon dengan tegas.
Cukup lama aku dan Namjoon membahas ini semua ini, ia benar-benar akan membantuku untuk masalah rumah tanggaku dengan Jungkook.
Namjoon benar-benar laki-laki yang bertanggung jawab, bahkan ia juga membahas perceraiannya dengan Yolla. Namjoon akan memberikan beberapa hartanya untuk Yolla, tapi aku sudah melarang Namjoon karena mereka tidak memiliki anak.
Namun, Namjoon kekeh akan memberikan beberapa hartanya untuk Yolla. Namjoon juga sudah memiliki rumah mewah di dekat kantor, mungkin setelah perceraiannya dengan Yolla selesai. Namjoon akan pindah ke sana, ia juga mengajakku dan kembar untuk tinggal di sana kalau perceraian aku dengan Jungkook selesai.
***
Beberapa hari kemudian.
Hari ini adalah hari minggu, hari di mana kami semua libur. Aku masih berada di dalam kamar dan Jungkook baru saja keluar dari kamar mandi. Jungkook membuka laci kerjanya dan mengambil sesuatu dari sana.'Sepertinya Jungkook akan memberikan surat itu padaku,' batinku yang mulai merasakan sesuatu yang tidak nyaman.
Jungkook menghampiriku yang sedang duduk di sofa sambil menatap tv, ia memberikan sesuatu itu padaku. Sesuatu berbentuk map, lalu aku menatap Jungkook dengan datar.
"Yoona, ayo kita akhiri semuanya." Jungkook mengatakan itu setelah memberikan map itu padaku.
Sejenak, aku benar-benar terkejut dengan perkataannya. Akus sangat tidak menyangka kalau Jungkook benar-benar ingin bercerai denganku, tapi aku tidak boleh meunjukkan wajah sedih.
"Oh, oke." Dengan cepat aku mengambil map itu dan ingin membukanya, tapi Jungkook menahan tanganku.
Aku menatap Jungkook dengan bingung, lalu ia duduk di sampingku dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca.
"Tidak perlu di baca dan cukup tanda tangan saja, aku ingin kembar bersamaku." Jungkook menatapku dengan tatapan memelas.
"Enak sekali kau bicara seperti itu, kembar itu bertahan dari rahimku dan lahir dari vaginaku. Sekarang kau meminta kembar untuk bersama denganmu? Dengan wanita jalang itu? Tidak Sudi aku membiarkan kembar dengan kalian!" Karena sudah lelah sabar, akhirnya aku mengumpat di depan Jungkook.
Jungkook tidak marah, ia masih memasang wajah memelas padaku. Aku langsung menepis tangannya Jungkook dan ingin membaca surat perceraian kami, tapi lagi-lagi Jungkook menahan tanganku membuatku semakin emosi.
"Apa sih!" sentak aku yang sudah tersulut emosi.
"Tanda tangan saja Yoona, aku mohon!" Jungkook semakin memberikan wajah memelas padaku.
Sungguh, kali ini aku ingin sekali menampar wajahnya Jungkook karena aku rasa ia hanya sedang berakting saja di depanku agar aku memberikan hak asuh itu padanya.
"Aku akan berikan semua hartaku padaku, tapi jangan bawa kembar. Aku mohon, Yoona!" Lagi, Jungkook memohon padaku.
"Dasar laki-laki gila! Enak sekali menukar anak dengan uang, kau pikir melahirkan itu tidak sakit!" teriak aku karena sudah tidak tahan dengan perkataan Jungkook yang tidak masuk akal.
"Aku mohon," ucap Jungkook dengan lirih.
"Kau bisa membuat banyak anak dengan jalangmu itu, jadi untuk apa kau mengambil kembar dariku?" tanyaku dengan berteriak.
"Dia tidak bisa memberikan aku anak," jawab Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Making Love ✓
RandomYoona gadis polos yang harus merelakan suaminya diambil oleh kakaknya-Yolla, namun Yolla tidak mengambil begitu saja suami adiknya melainkan ia menukar suaminya. Menukar? Seperti barang saja 🙄 Penasaran? Yuk kepoin ceritanya... Jangan lupa follow d...