Entah kenapa kakakku tega melakukan ini padaku dan suaminya. Aku juga tidak menyangka kalau suamiku yang selama ini baik dan setia. Ternyata ia bermain api di belakangku.
"Yoona, ayo ke kantor bersama!" Namjoon mengulurkan tangannya padaku, ia tau apa yang aku rasakan saat ini. Namun, aku lebih tau apa yang ada didalam hatinya Namjoon saat ini.
"Ayo!" Menyentuh ukuran tangan Namjoon dan tersenyum.
Aku dan Namjoon melangkah pergi keluar lalu masuk kedalam mobilnya. Terlihat sudah tatapan Namjoon yang sangat bingung. Namjoon seperti sedang memikirkan sesuatu.
Aku meliriknya. "Oppa, tapi oppa masih cinta dengan kakakku?" Tiba-tiba aku mengatakan itu padanya.
Jujur saja aku tidak ingin kakakku menjadi janda, apa lagi aku dengar kalau kakakku sering sekali ingin sesuatu. Aku merasa kalau kakakku sedang hamil, tapi aku belum bisa pastikan.
"Aku tidak tau!" Namjoon menyalakan mesin mobil dan mencoba mengemudi menuju kantornya.
Aku hanya mengangguk pelan dan berhenti menanyakan hal aneh-aneh padanya. Aku tidak ingin memperkeruh keadaan, dan aku juga sedang memikirkan rumah tanggaku dengan Jungkook.
"Kau benar-benar biadab," batinku yang mengepalkan kedua tanganku.
30 menit kemudian.
Aku dan Namjoon sampai di kantor dan kami berjalan menuju kantor bersama-sama. Saat aku ingin melangkah menuju ruanganku. Namjoon menarik tanganku dan menuntunku kedalam ruangannya."O ... oppa," gugup aku setelah Namjoon menutup pintu ruangannya dan tiba-tiba saja mengunci pintunya.
Namjoon juga menempelkan tubuhku di tembok dengan menyentuh kedua pundakku. Kami bertatapan dengan sangat tajam, tapi aku sangat takut dengan tatapannya Namjoon.
"Oppa, apa ada sesuatu yang ingin di sampaikan?" tanyaku yang mencoba menenangkan pikiran.
Namjoon tidak menjawab pertanyaan aku, tapi ia langsung mendekatkan wajahnya padaku. Namjoon seperti ingin mencium bibirku, dan bodohnya aku langsung memejamkan mataku seperti siap untuk menerima perlakuan itu.
Beberapa detik kemudian. "Ma ... maafkan aku Yoona!" Namjoon langsung menjauhkan wajahnya dariku, lalu ia membuka kunci pintu ruangannya.
Namjoon langsung melangkah menuju meja kerjanya, dan aku langsung mengikuti langkah kakinya.
"Oppa, oppa kenapa?" tanyaku dengan polos.
"Aku tidak apa-apa," jawab Namjoon dengan wajah datar.
"Oppa, mau membalaskan semua yang eonni lakukan padamu?" tanyaku dengan wajah polos seakan tidak takut dengan apa yang ada di depanku.
"Benar, tapi aku tidak bisa," jawab Namjoon dengan gelengan kepala.
"Oppa, jangan pernah membalas semuanya dengan cara yang sama. Kalau oppa seperti itu berarti sama saja oppa memiliki sikap buruk seperti eonni," jelasku.
Namjoon menatapku dengan wajah serius, tapi matanya agak lesu. Sudah pasti Namjoon memiliki banyak pikiran.
Sekilas aku melirik jam tangan. "Oppa, kalau begitu aku permisi." Sedikit membungkukkan badan, lalu aku bergegas pergi dari ruangan Namjoon.
Namjoon menatap kepergian ku yang lama-lama hilang dari ruangannya. Namjoon menghela nafas panjang dengan mengusap wajahnya dengan sangat kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Making Love ✓
DiversosYoona gadis polos yang harus merelakan suaminya diambil oleh kakaknya-Yolla, namun Yolla tidak mengambil begitu saja suami adiknya melainkan ia menukar suaminya. Menukar? Seperti barang saja 🙄 Penasaran? Yuk kepoin ceritanya... Jangan lupa follow d...