7. Apa Salahnya?

186 10 0
                                    

"Loh, apa salahnya hamil lagi? Kamu sudah punya suami, kalau belum punya suami tapi hamil baru itu salah!" Namjoon seperti tidak suka dengan ucapanku.

"Suamiku enggak mau di ganggu anak-anak kalau lagi berduaan sama aku," ucap aku dengan suara lesu.

"Hahaha lelaki seperti itu ya selalu aja ingin enaknya melulu tapi giliran udah punya anak enggak mau jagain," celetuk Hoseok.

"Iya seperti kau," balas Namjoon sambil menatap Hoseok dengan sinis.

Karena ini sedang jam istirahat kami bertiga benar-benar berbicara santai, kami bertiga selalu bisa mengatur cara bicara saat sedang diluar kerjaan.

"Hei, aku belum nikah bagaimana bisa memiliki anak!" Hoseok geleng-geleng kepalanya.

"Ya udah nikah sana!" titah aku.

"Malas aku nikah, aku mau menitip benih saja pada rahim wanita," kata Hoseok dengan tatapan serius.

"Hei, mana ada bisa seperti itu!" Namjoon menatap sahabatnya sekaligus asistennya dengan serius.

"Ada, mungkin Yoona mau membagi rahimnya untukku," ucap Hoseok sambil menatapku.

"KYA! KAU PIKIR RAHIMKU MAINAN SEENAKNYA DI BAGI BEGITU!" sentak aku dengan tatapan menyeramkan.

"Hahaha cantik banget dia kalau seperti itu!" Hoseok hanya tertawa melihat tingkahku seperti ini.

Seketika Namjoon terdiam dan terus-menerus menatapku, aku mengalihkan pandangan lalu memainkan ponsel.

"Yoona, apa kamu mau melahirkan anakku?" Tiba-tiba Namjoon mengatakan itu dengan tatapan serius saat menatapku.

"Hah? Maksudnya?" aku tidak mengerti dengan apa yang di katakan olehnya.

"Joon, kau sudah punya istri kenapa tidak hamili istrimu saja," celetuk Hoseok yang sepertinya penasaran kenapa istrinya Namjoon belum juga hamil.

"Istriku tidak akan bisa hamil," kata Namjoon dengan suara lesu lalu mengalihkan pandangannya.

"Loh, kenapa eonni enggak bisa hamil?" tanya aku sambil menatap Namjoon.

Aku benar-benar terkejut saat Namjoon mengatakan itu padaku, karena setau aku kakakku atlet bulutangkis sudah pasti hormonnya bagus seperti suamiku. Karena rata-rata hormon para atlet sangat bagus, jadi saat Namjoon mengatakan itu aku sangat terkejut.

"Istrimu mandul?" Hoseok mulai penasaran.

"Hei, jaga ucapan kamu, oppa!" Sekilas aku memukul pelan pundak Hoseok.

"Eh, ia. Maaf!" Hoseok langsung menutup mulutnya rapat-rapat.

"Istriku enggak mandul, hanya saja..."

Tiba-tiba ponselku berdering ada panggilan masuk. "Aduh, maafkan aku!"

Aku langsung bangun dari duduk dan menjauh dari mereka untuk menjawab telepon.

📱

"Chagiya, sepetinya hari ini..."

"Oke, aku akan jemput anak-anak," ucap aku setelah menjawab telepon itu dan mendengarkan seorang lelaki mengatakan itu.

Making Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang