25. Tubuh Polosan

149 11 1
                                    

"Makanya, kalau lagi makan itu fokus makan! Tidak perlu matamu berjalan-jalan pada wanita lain!" sindir aku padanya.

"Wanita lain?" Jungkook mengulang ucapanku, ia benar-benar laki-laki yang pandai beralasan.

Aku bangun dari duduk untuk mengambil piring yang berisikan dadar telur. Lalu Jungkook sedikit memundurkan tubuhnya karena ia tidak mau wajahnya terkena tanganku.

"Ini anakku sayang, makan yang banyak!" Selesai mengambil piring itu, aku letakkan piring di atas meja tengah-tengah kembar.

"Thanks mommy!" Kembar sangat kompak mengucapkan terimakasih padaku.

Aku mengangguk dan kembali duduk lalu melanjutkan makan. Yolla dan Jungkook sepertinya sedikit takut melihatku.

"Yoona cantik sekali," batin Namjoon yang ternyata dari tadi sudah menatapku.

Jantungnya Namjoon tiba-tiba saja berdetak sangat kencang saat dirinya terus-menerus menatapku. Perlahan-lahan Yolla menatap suaminya yang tengah menatap adiknya sendiri.

"Kenapa mereka?" Yolla bertanya pada dirinya sendiri. "Kenapa semua ini membuatku sesak," batin Yolla lagi.

***

1 Minggu Kemudian.
Pukul 6 pagi.
Saat aku membuka mataku tiba-tiba saja aku langsung mendorong tubuh seseorang yang sudah ada diatas tubuhku. Namun, tubuh seseorang itu sangat kuat dan tenaganya tidak bisa di kalahkan.

"Sayangku, kenapa sih kamu akhir-akhir ini selalu menjauhiku?" Suara laki-laki itu dibuat manja agar aku luluh padanya.

Aku mengalihkan pandangan. "Aku tidak menjauhi kamu, hari ini aku ada rapat." Beranjak bangun, tapi tubuhku kembali di dorong keatas kasur dan laki-laki itu menindih tubuhku.

"Jungkook, aku ada rapat!" Tanganku langsung menepis tangannya Jungkook yang akan membuka pakaian tidurku.

Jungkook mengendus kesal, ia langsung bangun dari atas tubuhku. Dan seseorang yang dari tadi ada diatas tubuhku adalah suamiku, Jungkook.

"Ya sudah sana urus pekerjaan kamu dan lupakan aku yang tidak pernah kamu urus!" Suara Jungkook terdengar kesal, tapi aku tidak ada niat untuk bertingkah baik padanya.

Aku langsung melengos dan pergi dari atas kasur, aku langsung melangkah menuju kamar mandi. Jungkook terus-menerus menatap diriku dengan tatapan bingung.

"WHAT THE FUCK!" Jungkook mengumpat saat dirinya tidak aku hiraukan.

Jungkook merebahkan tubuhnya diatas kasur dengan sangat frustasi, ia juga mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Sudah berapa lama dia tidak melayaniku!" Jungkook terus-menerus kesal dengan tingkahku yang selalu mengabaikan dirinya.

"Apa dia masih datang bulan?"

Jungkook bangun dari baringnya dan melangkah menuju kalender yang tertempel di dinding tembok dekat kamar mandi. Jungkook melihat lingkaran merah yang selalu aku tandai di angka kalender itu. Jungkook sangat tau kebiasaan aku kalau sedang datang bulan selalu melingkarkan tanda merah pada salah satu angka di kalender.

"Loh, kok enggak ada tanda merah bulan ini? Apa Yoona tengah mengandung makanya jadi bertingkah seperti itu?" Jungkook kembali teringat saat masa-masa kehamilan diriku saat mengandung kembar.

Tanpa ragu dan percaya diri. Jungkook melangkahkan kakinya menuju pintu kamar mandi. Jungkook menggenggam gagang pintu itu dan ingin membukanya, tapi pintu kamar mandi aku kunci dari dalam.

Making Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang