"Kalau tidak ada, kenapa menyembunyikan teleponnya dariku?" Wajahku sangat panas dan sudah pasti memerah, namun aku mencoba mengontrol emosiku.
Kembar yang sudah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah kini mereka sudah berdiri didekat kami. Kembar menarik-narik bajuku dan aku langsung menatap Jungkook dengan sinis.
"Apa tidak bisa mengantar anak-anak dulu?" aku kembali bertanya pada Jungkook.
Lalu terdengar hembusan nafas Jungkook yang seperti risih dengan apa yang aku tanyakan. Jungkook berkata. "Oke aku akan antar anak-anak ke sekolah tapi yang jemput mereka pulang kamu, ya!" Suara Jungkook sangat terdengar seperti merasa kesaldan risih.
"Oke!"
"Ya sudah pergi sana!" Jungkook sepertinya memang ingin mengusir diriku.
Aku hanya menganggukkan kepalaku lalu melangkah pergi, namun sebelum pergi aku berpamitan dulu pada semuanya yang ada didalam ruang makan.
"Daddy, ayo ke sekolah!" Ji Haa menarik-narik bajunya Jungkook.
"Ya tunggu dong!" Suara Jungkook terdengar ketus membuat kembar seperti takut.
Kembar langsung berpegangan tangan dengan erat, lalu mereka menatap satu sama lain. Kembar benar-benar takut pada Jungkook, lalu Yolla melangkah menghampiri kembar.
"Ada yang tertinggal tidak sebelum pergi ke sekolah?" tanya Yolla sambil menatap kembar.
"Tidak ada," jawab Ji Haa dengan gelengan kepalanya, suaranya juga terdengar pelan.
Tidak lama kemudian. Jungkook menghampiri kembar dengan tas yang sudah ia gendong.
"Ayo pergi!" Jungkook melirik kearah kembar. "Nuna, mau ikut juga tidak?" Jungkook melirik kearah kakak iparnya.
"Tentu mau!" Yolla memberikan senyuman manis pada adik iparnya.
Lalu mereka berempat pergi dari ruang makan dan menuju mobil. Karena Jungkook harus mengantarkan anak kembarnya terlebih dahulu.
***
Pukul 12 siang di sebuah ruang kerja. Terlihat seorang wanita sedang duduk di sofa sambil melamun. Tiba-tiba saja pintu ruangan itu terbuka, namun wanita itu masih diam dan melamun. Wanita itu benar-benar tidak mengetahui ada seseorang masuk kedalam ruangannya.
"Hei, kenapa bengong!" Seseorang itu sudah duduk di samping wanita yang sedang melamun tadi. "Pantas saja ayam tetangga sering mati, soalnya Yoona sering sekali melamun," sambung seseorang itu.
Aku langsung menoleh kearah seseorang itu dan berkata. "Astaga, Ho Seok oppa," ucapku yang sedikit terkejut melihat keberadaannya yang sudah ada di sampingku.
"Kamu ini melamun terus!" Ho Seok menggeleng-gelengkan kepalanya. "Sudah jemput anak-anak belum?"
Aku langsung menepuk jidatku sendiri sambil mengatakan. "Ya Tuhan, kenapa aku lupa kalau harus menjemput anak-anak!"
Aku bergegas bangun dari duduk dan mengambil tasku, lalu aku melangkah menuju pintu ruangan namun tiba-tiba saja pintu ruangan terbuka.
"MOMMY!" Suara anak kecil yang selalu aku rindukan.
Ji Haa dan Ji Hee berlari menghampiriku, lalu mereka memelukku dengan sangat erat.
"Aigo, kamu kesini sama siapa?" aku bingung bagaimana bisa kembar ke kantor tanpa di jemput olehku.
Lalu ada seorang laki-laki tampan yang memiliki badan tinggi besar masuk kedalam ruanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Making Love ✓
De TodoYoona gadis polos yang harus merelakan suaminya diambil oleh kakaknya-Yolla, namun Yolla tidak mengambil begitu saja suami adiknya melainkan ia menukar suaminya. Menukar? Seperti barang saja 🙄 Penasaran? Yuk kepoin ceritanya... Jangan lupa follow d...