17. Masuk Bersamaan

183 9 2
                                    

"Apa yang sedang kalian sembunyikan dari mommy?" tanyaku pada kembar.

"Enggak," jawab kembar dengan kompak lalu mereka menggeleng-gelengkan kepalanya masing-masing.

Aku hanya mengangguk-angguk dan tidak menghiraukan kembar. Aku langsung melangkah menuju kitchen set dan membuat susu hangat untuk kembar sebelum mereka mandi.

"Mommy, kapan daddy pulang?" Tiba-tiba Ji Haa menghampiriku.

Aku menghela nafas dan berkata. "Mommy tidak tau," jawabku dengan lesu.

"Mommy tidak tau melulu, payah!" Ji Hee protes dan seperti sedang meledek diriku.

Seketika aku terdiam ketika anak-anak membahas daddy. Daddy Jungkook? Sepertinya semalam aku sedang mengecup bibirnya. Apa aku hanya bermimpi? Tiba-tiba saja aku menyentuh bibirku dan mengingat kejadian semalam.

"Tapi, semua itu terasa nyata," batinku yang masih mengingat kecupannya Jungkook saat semalam.

"Mommy kenapa bengong!" Ji Haa menarik-narik baju piyama ku.

"Sayang, apa semalam daddy tidak pulang?" tanyaku pada kembar sambil sedikit membungkuk karena mengimbangi tinggi mereka.

"Ih mommy nyebelin banget, tadi kita nanyain itu loh!" Ji Hee sepertinya agak kesal dengan pertanyaanku.

"Semalam daddy enggak pulang dan kita juga tidur di kamarnya appa Namjoon," jawab Ji Haa yang menjelaskan.

Tidur di kamarnya Namjoon? Sekilas aku melirik kearah Namjoon yang sedang melangkah menghampiri kami. Seperti biasa juga dia selalu tersenyum setiap pagi.

"Selamat pagi," sapa Namjoon sambil memberikan senyuman yang memiliki dua lesung di pipinya. Lesung pipi yang sangat manis seperti orangnya.

"Pagi, appa!" Ji Haa langsung memeluk erat Namjoon.

"Pagi juga appa Namjoon!" Ji Hee juga ikut memeluk Namjoon.

"Kalian ini baik banget sama appa, tapi giliran sama mommy mana ada kalian peluk mommy," sindir aku pada kembar.

Terkadang aku suka bingung dengan kedua anak kembarku, kembar ini anaknya aku atau anaknya Namjoon? Kenapa kembar selalu akrab dan sangat lengket dengan Namjoon! Mereka ini seperti sepasang kekasih yang tidak bisa di pisahkan.

"Ciye mommy cemburu, padahal tadi pagi mommy sudah peluk ..." Ji Hee tidak melanjutkan ucapannya, karena mulutnya langsung ditutup oleh tangan kembarannya.

"Mommy peluk siapa?" tanyaku sambil menatap Ji Hee dengan tatapan penasaran.

"Mommy, aku haus," ucap Ji Haa dengan wajah memelas dan membutuhkan air untuk menyejukkan tenggorokannya.

"Kamu ini manja banget!" aku langsung mengambil gelas kosong dan menuangkan air putih kedalam gelas itu. "Ini," aku memberikan gelas itu pada Ji Haa.

"Kamsahamnida, mommy!" Ji Haa tersenyum manis lalu mengambil gelas itu dan meneguknya.

Ji Hee langsung mengalihkan pandangannya saat aku menatapnya, sepertinya sedang mengalihkan pandangannya dariku.

"Mommy, aku mandi dulu ya!" Ji Haa menggenggam tangan kembarannya.

"Loh, tumben!" Keningku langsung mengerut.

Biasanya kembar akan mandi kalau mereka selesai minum susu hangat, tapi kini berbeda dan mereka malah menggeleng-gelengkan kepalanya masing-masing.

Making Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang