29. Hubungan Terlarang

154 9 4
                                    

"Oppa, apa yang akan oppa lakukan setelah ini?" tanyaku pada Namjoon.

Namjoon menatapku dan berkata. "Aku akan menceraikan Yolla," jawab Namjoon dengan tatapan datar dan mencoba menenangkan hatinya yang sedang gundah.

"Oppa, apa oppa yakin ingin bercerai dengan eonnie?" tanyaku yang mencoba meyakinkan hatinya.

Namjoon terdiam lalu mengalihkan pandangannya. Namjoon ingin melangkah pergi dari ruang makan.

"Aku akan mengurusi kecoa dikamar kembar, kamu temani kembar saja di kamar tamu," ucap Namjoon tanpa menoleh kearah aku.

Aku hanya mengangguk dan menatap Namjoon yang perlahan-lahan pergi dari pandanganku.

"Aku yakin Namjoon oppa masih mencintai eonni, tapi kenapa eonni melakukan ini padaku?" Entah pertanyaan yang ke berapa kalinya.

Aku langsung melangkah pergi dari ruang makan dan melangkah menuju kamar tamu. Semenjak itu, pikiran aku sangat kacau sekali. Bahkan beberapa pekerjaan aku saja masih banyak yang terpending.

"Mommy, kita tidur disini saja aja," ucap Ji Haa setelah diriku masuk kedalam kamar tamu.

Sekilas aku melirik kearah Ji hee yang sudah terlelap tidur diatas kasur, dan dengan perlahan-lahan aku menutup pintu kamar agar Ji Hee tidak terbangun dari tidurnya.

"Coba mommy lihat tab ini," kata aku sambil menatap Ji Haa yang masih menggenggam tab.

"Ini mommy!" Ji Haa memberikan tab itu padaku.

Aku dan Ji Haa duduk di sofa dekat tempat tidur. Aku menatap tab kembar yang masih menggunakan wallpaper fotoku dengan Namjoon. Lalu, sekilas aku melirik kearah Ji Haa yang sepertinya bahagia menggunakan wallpaper itu.

"Sayang, kenapa kamu pakai foto ini di wallpaper tab?" tanyaku pada Ji Haa  dengan suara pelan.

Jujur saja. Aku ingin sekali marah pada kembar karena mereka menggunakan fotoku dengan Namjoon. Namun, aku tidak tega memarahi kembar apa lagi mereka masih sangat kecil dan tidak tau apa-apa.

"Foto ini lucu sekali karena mommy dan appa sangat cocok," jawab Ji Haa dengan polos.

"Sangat cocok?" aku mengulang jawabannya Ji Haa dan menatapnya dengan serius.

"Ndee, mommy sama appa sangat cocok lalu daddy sama eomma cocok," jelas Ji Haa dengan wajah polos.

"Jadi, daddy cocok sama eomma?" Lagi-lagi aku mengulang penjelasan Ji Haa.

Seharusnya aku tidak usah menanyakan ini pada Ji Haa, karena dia masih kecil dan tidak akan merasakan apa yang aku rasakan. Namun, entah kenapa membahas ini dengan Ji Haa membuatku sedikit lega dan sedikit tersadar akan sesuatu.

"Ndee, eomma cocok sama daddy karena mereka sama-sama atlet. Lalu appa dan mommy cocok sama-sama menyukai seni," ucap Ji Haa.

Aku hanya tersenyum mendengarkan ucapannya Ji Haa, aku tidak menganggap semua ucapan dan penjelasan Ji Haa dengan serius. Aku menganggap Ji Haa hanya anak kecil yang asal bicara saja.

"Mommy, apa mommy mencintai daddy?" Tiba-tiba saja Ji Haa mengatakan itu.

"Hah? Kenapa kamu mengatakan itu?"

"Tidak apa, aku hanya ingin tau hehehe!" Ji Haa langsung mengambil tab yang ada di genggaman tanganku.

Aku menghela nafas panjang dan berkata. "Mommy sangat mencintai daddy makanya hadirlah kalian," ucapku sambil menatap Ji Haa dan Ji Hee.

Making Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang