19. Tidak Percaya

85 8 0
                                    

"Mommy, apa pidatonya sudah selesai?" tanya Ji Haa dengan wajah polosnya.

"Ji Haa Ji Hee coba ajak mommy pergi dari kamar, nanti kalau terlambat pasti dia mengomeli daddy lagi," celetuk Jungkook pada kedua anak kembarnya.

Mendengar ucapan Jungkook membuat diriku ingin menjambak rambutnya, tapi sayang. Aku tidak bisa melakukan itu untuk saat ini, nanti yang ada aku tidak jadi pergi bekerja.

"Mommy!" Ji Hee menghampiriku dengan menarik lenganku.

"Kalian enggak rindu Daddy?" tanyaku pada kembar.

"Rindu, tapi nanti saja kalau sudah pulang sekolah," jawab Ji Haa yang ikut menarik-narik lenganku.

"Oppa, siang tolong jemput kembar!" titahku pada Jungkook sebelum aku meninggalkan kamar.

"Ndee!" Jungkook menjawabnya dengan suara malas.

Aku dan kembar langsung pergi dari kamar karena aku tidak mau kembar telat ke sekolah.

"Kenapa tingkah Yoona jadi begitu?" Jungkook masih memikirkan tingkahku yang agak aneh hari ini

Jungkook juga langsung mengambil ponselnya dan mengetik, ia seperti sedang mengirim pesan pada seseorang.

"Eh bentar, apa hyung dan istriku sudah pergi?" Perlahan-lahan Jungkook melangkah mendekati jendela dan melirik kearah pekarangan.

Mobil Hyundai mewah berwarna putih masih parkir di tempat biasa, tandanya Namjoon belum pergi ke kantor.

"Shit!" Jungkook mengepalkan tangannya. "Apa dia masih meniduri Yolla?" Jungkook seperti merasa kesal pada kekasihnya yang masih berhubungan dengan laki-laki lain.

Seharusnya Jungkook tidak perlu bertingkah seperti itu, biar bagaimanapun Namjoon adalah suaminya Yolla.

"Tau ah!" Jungkook kembali membanting tubuhnya keatas kasur.

Aku dan kembar sudah ada dilantai bawah, kembar langsung berlari kearah ruang tamu. Aku melangkah menuju dapur dan mengambil air dingin didalam kulkas.

"Sepertinya aku akan terkena penyakit darah tinggi," batinku setelah meneguk air dingin itu.

"Yoona, pergi sana. Suamiku sudah selesai," ucap Yolla yang baru saja datang kedalam dapur.

Aku langsung berlari menghampiri Yolla dan menatap jelas lehernya. Lehernya penuh dengan tanda kissmark, tapi aku yakin tanda itu berasal dari Namjoon.

"Yoona, kamu kenapa?" Yolla agak bingung dan menatapku.

"Yoona, ayo pergi!" Namjoon tiba-tiba saja memeluk Yolla dari belakang.

Benar. Pasti kissmark itu berasal dari Namjoon, terlihat jelas dari tingkahnya Namjoon yang sepertinya masih menginginkan tubuhnya Yolla.

"Oppa, kalau oppa masih mau dirumah. Aku pinjam mobil oppa aja untuk..."

"No! Aku tidak izinkan suamiku dirumah karena aku bisa mati kalau meladeni nafsunya!" Yolla langsung menolak mentah-mentah.

"Awas ya kalau aku sudah pulang, akan aku kunci selama seminggu!" Namjoon mengatakan itu seperti sedang berdua saja dengan Yolla, padahal ada aku yang mendengarnya.

"Sudah sana kerja, jangan pikirannya tubuh aku melulu!" Yolla membalikkan tubuhnya lalu mengecup mesra bibirnya Namjoon.

Sekilas aku mengingat bibir seseorang yang semalam aku rasakan, sebenarnya bibir siapa itu?

Making Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang