Happy Reading,✨
Kini, beberapa pemuda tampan dengan setelan celana jens hitam, serta jaket yang di bagian punggung diberi logo dan nama komunitas mereka. Mulai memasuki area kampus, menggunakan motor yang telah dimodifikasi secara sempurna.
BlackBlood. Salah satu komunitas geng motor yang sangat gemar membuat kerusuhan di luar kampus. Garis bawahi kata 'di luar kampus.' Ketika berada di area kampus maka mereka akan bersikap layaknya para pelajar biasa. Saling bercanda dan bersenang-senang dengan semua orang. BlackBlood juga berteman baik dengan GoldDragon, bahkan tak jarang juga mereka membantu GoldDragon untuk melawan para musuh kampus mereka.
Para pemuda tampan itu telah selesai memarkirkan motor mereka dengan baik dan benar. Turun dari motor, kemudian sedikit menata penampilan agar senantiasa terlihat sempurna.
Raja melihat ke arah sepion. "Wah! Ganteng banget gue, gila!" Pujinya pada diri sendiri, sembari menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jemarinya.
"Dih! Najis!"
"Eee sirik ae, lo!"
"Udah yok, ah!" Ajak Tomi.
Keenam pemuda tampan itu lantas pergi menuju ke gedung kampus. Karena saat ini jam sudah menunjukkan pukul 09:45, yang artinya sebentar lagi acara penyambutan akan segera dimulai.
Di sepanjang perjalanan, mereka selalu saja menjadi pusat perhatian terutama pada kalangan kaum hawa. Pesona ketampanan mereka benar-benar tidak main-main. Bahkan salah satu dosen saja ada yang sampai menyukai mereka, luar biasa bukan?
Sorak-sorai para mahasiswi terus saja bergema di sepanjang jalan menuju aula. Teriakan mereka kembali bergema dengan lebih keras, kala BlackBlood dan GoldDragon bertemu di tengah perjalanan. Kedua komunitas yang diisi oleh para titisan surga ini, benar-benar menyita seluruh perhatian para penghuni kampus.
"Heyoo! What's up, bro!" Sapa Ethan.
"Yooo, senior!" Balas Raja.
Mereka pun saling bertos ala lelaki, dan kembali melanjutkan perjalanan menuju aula dengan sedikit bercerita.
"Kebiasaan!" Ucap Lion spontan, untuk keterlambatan BlackBlood.
Robin yang mendengar lantas menyahuti. "Hehe... Biasalah bang. Nih, adek lo!" Ucapnya menunjuk Dhefin.
Dhefin memicingkan matanya. "Ngapain lo nunjuk, gue?"
"Iyalah, lo susah bener di bangunin. Heran!"
"SSG."
Al mengerutkan dahinya bingung. "SSG? Apaan, tuh? Sikander Singgil?"
"Suka-suka gue! Sikander Singgil. Kelihatan banget lo suka nonton film India ye, bang!" Ejek Dhefin.
"Sembarang lo kalau, ngomong! Emak gue yang suka nonton tv volume besar, makanya gue jadi, tau." Sanggah Al.
"Terserah lo, bang!"
Teman-teman mereka yang lain hanya menggeleng-gelengkan kepalanya bingung, setiap bertemu pasti selalu seperti ini. Tidak ada hari tanpa bertengkar bagi Al dan Dhefin.
(*˘︶˘*).。.:*♡
Berbeda dengan sembilan pemuda tadi. Kini, ketiga gadis cantik sedang berputar-putar area kampus, karena tak kunjung mendapatkan aula. Disaat-saat kepasrahan yang melanda, tak sengaja mereka melihat ada beberapa orang lelaki yang sedang berjalan bersama-sama.
"Kita tanya sama mereka aja, yok!" Ajak Angel.
"AYOK!" Mereka lantas menghampiri para pemuda tampan yang berstatus sebagi senior itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Berbeda [Ending]
Teen Fiction⚠️DILARANG KERAS UNTUK MENJIPLAK! INGAT LEBIH BAIK BURUK TAPI HASIL KARYA SENDIRI. DARI PADA BAGUS TAPI HASILKARYA ORANG LAIN!⚠️ BELUM REVISI, harap bijak dalam membaca