New Problem

11 6 0
                                    

Happy Reading✨

Dhefin dan anggotanya saat ini tengah berada di markas BlackBlood. Sepulang kuliah tadi, mereka tiba-tiba mendapatkan panggilan dari pendiri kelompok.

"Ada apa, sih?" Tanya Tomi saat melihat Raden turun dari lantai atas.

Raden mendudukkan dirinya di samping Bintang. "Ada sedikit kekacauan di markas Bali."

"Lagi?" Ucap BlackBlood berbarengan.

"Iya." Singkat Raden. "Ada yang udah berani membobol data dan mengambil seluruh rekaman CCTV."

"What? Kok bisa? Bukannya sistem keamanan kita ketat banget, ya? Apalagi dibidang keamanan data." Tanya Raja.

Raden menghela nafasnya panjang. "Mungkin pelakunya orang dalam. Karena bodyguard yang jaga pintu utama dan sekitarnya bilang, nggak ada orang yang masuk markas kecuali para anggota. Di CCTV khusus mereka juga nggak menemukan siapa pun." Jelasnya kembali.

BlackBlood mengangguk. "Jadi maksud lo kumpulin kita semua di sini, buat nugasin kita ke Bali? Kalau bener. Wah sorry banget, bro! Kita nggak bisa."

Raden mengernyit. "Kenapa?"

"Kita udah keseringan ninggalin kelas. Kita semua nggak bisa terus-terusan libur. Kalau mau libur ya ambil cuti sekalian. Gue juga besok ada mata kuliah sama dosen killer." Jelas Dhefin diangguki yang lain.

"Gue kemaren juga dimarahin habis-habisan sama dosen gara-gara libur terus." Sambung Robin.

"Sebagian dari kita juga dapat giliran pergantian mahasiswa. Gue salah satunya. Setelah liburan nanti, gue dapat giliran pergantian mahasiswa di Universitas Yongpa, Korea Selatan." Ucap Bintang.

"Selain Bintang siapa, lagi?" Tanya Raden dengan wajah sedikit frustasi.

"Gue sama Dafit dapat giliran ke Universitas Tsinghua di China." Sambung Tomi diangguki oleh Tomi.

"Nggak ada. Besok gue juga harus praktek." Lanjut Raja dengan lesu.

"Emang lo nggak bisa suruh yang lain? Kenapa harus kita?" Tanya Dafit.

Raden menghela nafasnya kasar. "Untuk sekarang nggak ada yang bisa gue percaya selain kalian. Karena dalam kasus ini yang jadi tersangka adalah orang dalam. Kalau kalian nggak mungkin bobol jaringan, karena seluruh data yang terekam langsung masuk otomatis ke email masing-masing."

Mereka mengangguk menyetujui. Tapi mau bagaimana lagi, keadaan sungguh tidak dapat diajak kompromi saat ini. Mereka pun terdiam karena sibuk oleh pikiran masing-masing.

(*^_^*)

Sementara di markas Snakers. Kini tengah terjadi kekacauan di tempat itu lantaran Frengklin yang tiba-tiba kembali dari Paris dan langsung mengamuk. Hal tersebut tentunya membuat seluruh anggota menjadi bingung. Belum selesai persoalan Nathan yang tiba-tiba menghajar anggota habis-habisan, kini ditambah lagi Frengklin yang tiba-tiba kembali dan mengamuk tanpa alasan.

"CUKUP, FRENGKLIN!!" Teriak Rozi yang masih terus mencoba menghentikan aksi Frengklin.

Raka melangkah maju. Tanpa berkata-kata pemuda itu langsung memegang kerah baju Frengklin, kemudian memberikan bogeman pada wajah tampan Frengklin.

Kita Berbeda [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang