Happy Reading✨
Rumah sakit umum Dr.Sardjito.
Dhefin beserta rekan-rekannya baru saja sampai di rumah sakit tempat Angel di rawat. Memarkirkan motor dengan rapi, kemudian segera masuk kedalam.
"Dimana ruangan pasien atas nama Angelina Kristiani." Tanya Robin ketika sampai di meja resepsionis.
"Maaf? Ada hubungan apa anda dengan pasien?" Tanya sang resepsionis wanita itu.
"Saya adiknya." Alibi Robin, agar diizinkan masuk.
"Apa anda ada bukti?" Tanya kembali resepsionis itu curiga.
Robin merollingkan matanya jengah. "Nih." Ucap Robin sembari memberikan selembar kartu keluarga.
Resepsionis itu mengangguk percaya, kemudian ia segera memberitahukan dimana letak ruangan tempat Angel dirawat.
"Lo dapet darimana itu?" Tanya Raja penasaran.
"Kamu nanya? Bertanya-tanya?" Jawab Robin mengejek.
"Gue gorok leher lo sekarang!" Ancam Raja membuat Robin terkekeh kecil.
"Gue nemu dimeja dosen." Jawab Robin enteng.
Dhefin yang posisinya berada didepan pun segera berbalik, tampak dahinya mengerut, tanda ia bingung.
"Kapan lo pergi ke kampus? Perasaan dari tadi lo ada sama, kita?" Bingung Dhefin.
Robin menggaruk tengguknya yang tidak gatal. "Hehe, gue sempetin tadi buat ke kampus."
"Tunggu, deh! Ngapain lo pakai acara ke kampus segala?" Tanya Dafit yang juga dibuat bingung plus penasaran.
"Emmm nggak ada, sih. Cuma mau mampir aja, gue gabut soalnya."
Anggota BlackBlood yang lain pun hanya dapat menggelengkan kepala mereka. Tak habis pikir dengan jalan pikiran dari pemuda satu ini. Mereka lantas melanjutkan perjalanan menuju ruang VVIP, karena Angel telah dipindah dari ruang ICU.
(*^_^*)
Disisi lainnya, Nesyi, saudara kembarnya dan keluarga Angel, tengah berada diruangan VVIP tempat Angel dirawat. Dengan Nesyi yang menyuapi Angel makan buah.
"Gimana? Enak nggak?" Tanya Nesyi, sorot mata gadis itu sangat berbinar menandakan ia tengah senang. Angel mengangguk sekilas dan masih terus mengunyah.
"Lo harus makan yang banyak! Biar lo cepet sembuh, dan bisa kuliah lagi bareng gue dan Ghina." Sambung Nesyi antusias.
Angel menghentikan kunyahannya. "Ghina." Lirihnya. "Ghina ada di mana? Dia nggak kesini?" Tanya Angel lemah.
Nesyi terdiam, ia juga bertanya-tanya hal yang sama. "Gue nggak tau, Ngel. Udah lama gue nggak dengar kabar, Ghina."
Angel menghela nafas panjang. "Kemana ya, dia? Lo udah coba telepon?"
Nesyi mengangguk. "Udah. Tapi handphonenya nggak aktif, gue udah coba berkali-kali pun tetap aja masih nggak aktif."
"Kemana ya kira-kira?" Nesyi menggeleng, tanda ia juga tidak tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Berbeda [Ending]
Teen Fiction⚠️DILARANG KERAS UNTUK MENJIPLAK! INGAT LEBIH BAIK BURUK TAPI HASIL KARYA SENDIRI. DARI PADA BAGUS TAPI HASILKARYA ORANG LAIN!⚠️ BELUM REVISI, harap bijak dalam membaca