Masuk Rumah Sakit

17 9 0
                                    

Happy Reading✨

Di rumah sakit. Ghina saat ini akhirnya bisa tenang setelah sebelumnya terus saja memberontak dengan berteriak histeris. Ghina dapat tenang setelah dokter menyuntikkan obat bius.

"Ghina... Maafin ayah, Nak. Kalau aja ayah bisa kerja, pasti semua ini nggak akan pernah terjadi." Lirih Bino menatap anaknya dengan sendu.

"Sudah yah. Jangan terus menyesali apa yang sudah terjadi, semua yang menimpa kita itu udah jadi takdir Sang Pencipta. Allah kasih kita cobaan pasti juga untuk menguji kita sebagai hambanya. Kita cuma bisa berdo'a yang terbaik sama Allah." Nasehat Risha.

"Bang!" Panggilan Raja membuat Al menoleh. "Kalian udah kabarin Gavazura bersaudara belum?"

Al menepuk jidatnya pelan. "Hehe... Gue lupa." Cengirnya.

Raja menggelengkan kepalanya tak habis pikir. "Bisa-bisanya..."

Raja lantas berjalan keluar ruangan, pemuda itu berinisiatif untuk menghubungi Gavazura bersaudara akan hal ini.

"Mau kemana lo?" Tanya Robin ketika melihat Raja yang hendak pergi.

"Hubungi Gavazura bersaudara." Singkat Raja, diangguki Robin.

Sedangkan Bintang. Pemuda itu masih terus menatap wajah tenang Ghina yang tengah tertidur dengan pandangan sendu.

"Gue bakal cari orang itu, Ghin, dan segala rasa sakit yang lo alami bakal gue balas. Bahkan lebih dari apa yang udah lo rasain selama ini." Batin Bintang penuh tekad.

Dhefin yang melihat tingkah dari Bintang itu pun menghela nafasnya. Sepertinya sedikit demi sedikit ia sudah mulai mengerti dengan situasi yang ada.

"Jangan bilang kalau lo juga lagi diposisi sama kaya gue, Bin." Batin Dhefin memandang Bintang dengan dingin.

(*^_^*)

Di Gavazura mansion. Mereka semua baru saja menyelesaikan makan malam bersama. Tetapi, Jayden tidak ikut bergabung, karena pemuda itu memutuskan untuk pulang ke apartemennya setelah apa yang terjadi.

Suasana sangat tenang, sebelum akhirnya ponsel milik Nesyi berdering menandakan adanya panggilan masuk. Nesyi melihat nama orang yang menghubunginya dan tampaklah nama Raja disana. Gadis itu lantas mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo..."

"Lo dimana, Nes?" Tanya Raja.

"Di rumah. Kenapa bang?"

"Kita udah berhasil nemuin Ghina. Pergi ke rumah sakit Siloam."

"Rumah sakit? Kenapa? Kok bisa masuk rumah sakit?" Tanya Nesyi bertubi dengan nada panik.

Ucapan Nesyi itu pun berhasil mengundang seluruh perhatian dari orang-orang yang tengah berada di meja makan itu.

Terdengar Raja menghela nafas disebrang sana. "Lo datang aja dan lihat sendiri. Ghina ada di ruang VVIP nomor 234 lantai tiga."

"Oke, gue sama yang lain kesana sekarang. Gue tutup teleponnya."

Setelah mengatakan hal tersebut. Nesyi lantas memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Gadis itu kemudian memandangi yang lainnya.

"Kita kerumah sakit sekarang!" Ajak Nesyi sembari bangun dari duduknya.

"Kenapa, Nes? Ada apa?" Tanya Angel.

Kita Berbeda [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang