Happy Reading✨
Annecy, Paris, Prancis.
Frengklin saat ini tengah duduk disebuah kursi tepi danau Annecy, memang air danau Annecy yang berwarna biru gelap sembari menikmati kopinya.
Hari ini pemuda itu ingin bersantai barang sejenak, lelah setelah beberapa minggu belakangan mengurusi tugasnya. Sebenarnya tugas pencarian orang itu sudah selesai. Namun, tugasnya terus saja bermunculan, tambah-menambah. Membuatnya harus tertahan sangat lama di negara romantis itu.
"Ini sebenarnya ada apaan, sih? Kok makin hari, makin banyak aja kerjaan, gue!" Gerutu Frengklin kesal.
"Kalau kaya gini terus kapan gue bisa balik, ke Indonesia! Gimana caranya gue bisa nemuin Nesyi."
Frengklin menghela nafas berat. Ia kemudian kembali menyeruput kopinya yang mulai mendingin.
Saat tengah asik-asiknya meminum kopi. Frengklin tiba-tiba dikejutkan oleh teriakan orang-orang disekitar. Terganggu, pemuda itu memutuskan untuk melihat apa yanh sebenarnya telah terjadi.
Frengklin menyipitkan matanya kala melihat adanya pergerakan air yang tak sama seperti sekitar. Mengerti dengan apa yang tengah terjadi, Frengklin dengan cueknya segera meninggalkan tempat tersebut.
Namun sayang, pikiran dan perbuatan memang jarang sekali dapat menyingkron. Frengklin kembali berbalik ketempat kejadian, dan tanpa aba-aba langsung ikut melompat kedalam danau. Teriakan orang-orang kini semakin menjadi saat Frengklin terjun dengan bebas.
"Ngapain gue pake acara nyebur segala, sih?" Batinnya.
Ia kemudian membuang pikiran itu, karena saat ini dirinya telah berada didalam air. Mau tidak mau, Frengklin akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan orang yang melompat beberapa menit lalu.
Tak lama kemudian, Frengklin timbul kembali kedaratan. Ia lantas mendorong tubuhnya kembali ke tepi danau dengan susah payah sembari membawa seorang gadis remaja di sebelah kiri.
(*^_^*)
Cianjur, Jawa Barat, Indonesia.
Leo dan Lion hari ini memutuskan untuk pergi ke luar kota. Mengunjungi salah satu keluarga mereka yang kini di timpa musibah berupa bencana gempa bumi.
Dalam sunyi menyetir mobil membuat kedua pemua tampan ini sangat kebosanan. Alhasil si kembar pun memutuskan untuk menghidupkan musik guna menemani selama perjalanan mereka.
"Bang!" Panggil Lion membuat Leo menoleh.
"Apa?"
"Menurut lo, gimana dengan Dhefin dan Nesyi?"
"Maksudnya?"
"Lo nggak lupa kan kalau Dhefin suka sama adek kita."
Leo terdiam. Ah benar juga, ia melupakan hal itu. "Ah! Gue lupa!"
"Sekarang gue udah ingetin, dan gue bertanya kepada lo sebagai keluarga tertua in Gavazura Mansion. Gimana dengan persoalan, ini?"
"Mereka nggak bisa bersama."
"Why?"
"Dhefin dan Nesyi beda keyakinan kalau lo lupa."
"Ah, bener juga ya. Kok bisa-bisanya gue lupain perkara sepenting, itu." Ujar Lion sembari menepuk jidatnya pelan.
Leo menggeleng-gelengkan kepalanya. "Seharusnya perkara itu yang harus lo ingat baik-baik, Li."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Berbeda [Ending]
Teen Fiction⚠️DILARANG KERAS UNTUK MENJIPLAK! INGAT LEBIH BAIK BURUK TAPI HASIL KARYA SENDIRI. DARI PADA BAGUS TAPI HASILKARYA ORANG LAIN!⚠️ BELUM REVISI, harap bijak dalam membaca