Happy Reading✨
Jayden saat ini tengah menikmati sarapannya seorang di Vanilla Sky Lounge, salah satu restaurant bintang lima di Jogja. Pikiran pemuda itu kembali pada seorang gadis yang dahulu pernah ia sakiti.
"Aku harus gimana biar kamu maafin aku?" Lirih Jayden memandang luar jendela yang menampakkan gedung-gedung pencakar langit dengan tatapan sendu.
Penyesalan itu terus saja menghantuinya beberapa tahun belakangan, bahkan sampai saat ini. Keberaniannya belum terlalu cukup untuk melakukan permintaan maaf lebih lanjut.
Sungguh, saat ini rasanya Jayden ingin sekali memutar waktu walaupun ia tau hal itu mustahil. Andai saja dulu ia tidak terpengaruh oleh ucapan wanita ular itu, dan berakhir ia mabuk berat. Pasti saat ini segalanya baik-baik saja.
"Maafin aku, Ngel. I really didn't do it on purpose. Maaf...." Lirih Jayden kembali yang kini menatap makanannya dengan tatapan kosong.
(*^_^*)
Seorang pemuda saat ini baru saja menginjakkan kakinya di tanah jogja setelah satu bulan lebih ia berada di Bali.
"Aku bakal balas segalanya." Gumam pemuda itu dengan tatapan tajamnya.
Setelah mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Dua hari kemudian pemuda itu memutuskan untuk kembali ke tanah kelahiran. Ia akan menjalankan ucapannya untuk membalaskan dendam kepada orang yang telah membunuh kekasihnya.
"Tenang sayang. Sebentar lagi dendam atas kematian kamu bakal aku lakukan." Lanjutnya.
Tak lama sebuah mobil ven hitam menghampiri dirinya yang tengah berdiri di depan bandara. Pemuda itu lantas segera menghampiri mobil tersebut dan masuk kedalamnya. Pemuda itu duduk di kursi samping sopir.
"Gimana perjalanan lo? Amankan?" Tanya seorang pemuda lainnya yang menjadi sopir.
"Biasa aja." Cuek pemuda itu.
Pemuda lainnya terkekeh. "Sejak kapan Yuan kita jadi anak yang cuek kaya gini, ha?"
Pemuda yang ternyata adalah Yuan itu menandang rekannya dengan pandangan datar. Ia sama sekali sudah kehilangan selera humornya setelah kejadian mengerikan itu terjadi.
"Mending lo jalanin mobilnya atau gue yang ambil alih setir ." Kesal Yuan.
Pemuda lainnya kembali terkekeh, kemudian segera melajukan mobilnya menuju mansion tempat gang mereka tinggal.
Yuan, masih ingat bukan dengan pemuda satu ini? Pemuda yang di tugaskan bersama Dhefin dan kawan-kawan untuk pergi ke Bali guna mencaritau siapa yang sudah membuat keributan di markas mereka. Sekaligus pemuda yang harus merelakan kekasihnya meregang nyawa dengan sadis karena perbuatan dari musuh.
Hari ini Yuan memutuskan kembali setelah banyak pertimbangan. Ia kembali untuk membalaskan dendam dari mendiang kekasihnya yang dibunuh dengan sadis.
"Bener kata mereka." Ucap pemuda yang tengah menyetir itu memecah keheningan. Panggil saja namanya Geza, dengan pandangan yang masih terus fokus ke depan.
"Maksud lo? Mereka siapa?" Tanya Yuan, tampak kening pemuda itu berkerut menandakan ia tengah bingung.
"Lo berubah! Lo bukan lagi Yuan yang kita semua kenal." Jawab Geza. "Kita semua rindu sifat lo yang kekanak-kanakan. Yuan kita, yang paling hiperaktif." Lirihnya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Berbeda [Ending]
Teen Fiction⚠️DILARANG KERAS UNTUK MENJIPLAK! INGAT LEBIH BAIK BURUK TAPI HASIL KARYA SENDIRI. DARI PADA BAGUS TAPI HASILKARYA ORANG LAIN!⚠️ BELUM REVISI, harap bijak dalam membaca