Yuan dan Dendamnya

15 8 4
                                    

Baca part sebelumnya dulu biar nggak bingung sama alurnya okey guys?

Happy Reading✨

Malam sudah berganti siang, segala aktivitas yang tertunda kini telah kembali dijalankan. Seperti Nesyi yang saat ini tengah bersiap-siap untuk pergi kuliah, kalau diingat-ingat sudah lama sekali ia cuti.

"Nesyi berangkat dulu ya, Bang!" Pamitnya sambil menyalami kedua abangnya.

"Hati-hati, Inget nggak boleh nakal!" Peringat Leo kemudian mengecup pucuk kepala Nesyi, begitu pula dengan Lion.

"Kalau ada apa-apa langsung telepon anggota GoldDragon atau BlackBlood ya, Dek." Saran Lion mendapatkan anggukan patuh oleh Nesyi.

Gadis itu lantas segera keluar dari kamar kembar. Lalu, Nesyi dengan diantar oleh sopir segera berangkat mengingat waktu yang sudah siang.

Leo dan Lion saat ini telah berada di rumah karena kedua pemuda itu terus saja merengek minta pulang seperti anak kecil. Alhasil, mereka melakukan perawatan di rumah dengan dokter dan perawat pribadi.

"NESYIII!!" Teriak Angel saat melihat Nesyi berjalan seorang diri, persis seperti awal mereka masuk ke kampus dulu, bedanya Ghina tidak bersama mereka.

Merasa terpanggil Nesyi menoleh, senyumnya seketika mengembang sempurna saat mendapati Angel yang berlari menghampirinya.

"Gimana keadaan Bang Leo dan Lion?" Tanya Angel setelah mengurai pelukannya.

"Setidaknya habis dibawa pulang, keadaan mereka jauh lebih baik."

"Bagus deh. Oh iya, Ghina belum bisa masuk, karena ini udah hampir akhir semester 1. Ghina baru bisa masuk setelah semester 2, artinya tahun depan." Jelas Angel.

"Bakalan jadi junior kita, dong," ucap Nesyi.

"Ya mau gimana lagi? Gue sama anak-anak yang lain udah berusaha semaksimal mungkin, tapi ya gitu keadaannya,"

Nesyi mengangguk menanggapi, gadis itu kemudian mengajak Angel untuk masuk ke kelas mereka.

"Pulang nanti ke apartemen Ghina, yuk," ajak Nesyi. "Kayanya, udah lama banget gue nggak jengukin dia."

Angel mengangguk setuju. "Boleh banget, lagian Ghina juga selalu nanyain, lo. Gue sampai bingung buat cari alasan terus-terusan."

Nesyi terkikik geli melihat ekspresi Angel yang dibuat-buat. Gadis itu kemudian mencubit wajah Angel karena gemas.

Walaupun apartemen yang ditempati oleh keluarga Ghina tidak terlalu jauh dengan mansion Gavazura, mereka tetap tidak dapat mendengar kekacauan apa pun karena apartemen ini kedap suara, jika ada keadaan darurat maka alarm yang terpasang akan otomatis berbunyi.

Sebenarnya hanya Ghina yang tidak mengetahui hal ini, karena saat Ethan menelepon ayah gadis itu yang mengangkatnya. Ghina sudah tertidur akibat kelelahan, gadis itu juga kurang suka menonton televisi, karena ia lebih mencintai buku-bukunya. Alhasil, Ghina tidak mengetahui kabar apa pun.

(*^_^*)

"Menurut kalian kak Dhefin itu, gimana?" Tanya Nesyi saat mereka telah berada di rumah Ghina sepulang dari kuliah.

Kita Berbeda [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang