Gue Udah Berusaha

15 3 0
                                    

Benar-benar disarankan untuk membaca part sebelumnya, agar tidak bingung dengan alurnya.

Kamsahamnida🙏

Happy Reading✨

Hari ini lagi-lagi anggota Snakers kembali berduka. Setelah satu bulan kepergian Frengklin, kali ini sahabatnya yang tak lain adalah Galang ikut pergi bersamanya.

Ya, jasad Galang telah di temukan setelah satu bulan pencarian. Jasad Galang di temukan tiga pekan lalu oleh seorang pria paruh baya yang saat itu hendak pulang bersama sang istri. Mereka kemudian menghubungi polisi. Jasad Galang lalu dibawa ke rumah sakit untuk autopsi.

Seorang polisi menemukan ponsel milik Galang yang terjatuh dan sedikit retak namun masih bisa di pakai saat ia tengah memeriksa TKP. Kebetulan ponselnya tidak terkunci dengan segera polisi tersebut menghubungi nomor ponsel yang tertera dipaling atas dengan nama Raka.

"Apa ada yang bisa jelasin tentang, hal ini?" Tanya Raka setelah melaksanakan pemakaman Galang sore tadi.

Cakra berdiri dan langsung menyerahkan sebuah kunci kepada Raka yang tak lain adalah kunci kamar milik Galang.

Raka memandang Cakra dan kunci itu bergantian dengan tatapan bertanya-tanya. "Kenapa lo kasih gue ini?"

"Kunci kamar Galang, dia nitip ini ke gue sebelum pergi," jujurnya dengan kepala menunduk.

"Jadi, selama ini lo tau?" Tersulut oleh emosi, Raka langsung memegang kerah baju milik Cakra. "Kenapa lo sembunyiin semua ini, ha?! Seharunya kita semua bisa hentiin, dia!"

"Gue udah berusaha," sela Cakra kemudian melepaskan cengkraman Raka padanya. "Gue udah berusaha untuk cegah dia, gue juga ogah, kaya gini! Tapi ini kemauan dia. Kenapa Galang nggak kasih tau kalian? Karena Galang tau, kalian pasti bakal larang keras dia buat lakuin, hal ini!"

"Gue mau nitip sesuatu sama, lo."

"Nitip?"

Galang mengangguk, ia kemudian mengeluarkan sebuah kunci dari saku hoodie hitamnya. Lalu meletakkan kunci tersebut ke depan rekannya itu.

"Tolong gue. Tolong kasih kunci kamar gue ke Raka, setelah jasad gue dikuburkan."

"Maksud lo apa ngomong, kaya gitu? Nggak usah aneh-aneh deh, Lang! Gue tau lo lagi berduka karena kehilangan Frengklin, tapi nggak gini caranya."

"Frengklin adalah satu-satunya alasan gue hidup sampai sekarang dan dia udah nggak ada. Jadi, alasan gue untuk hidup juga udah nggak ada."

"Lo masih punya Snakers, Lang! Tolong jangan, kaya gini. Cukup Frengklin, lo jangan. Perjalanan masih panjang, Lang. Gue dan yang lainnya pasti bakal selalu ada untuk mendukung perjalanan lo."

"Perjalanan gue udah selesai. Sekarang yang perlu gue lakuin sebelum nyusul Frengklin adalah membalas orang yang udah menyiksa dan membunuh Frengklin. Itu bakal jadi tugas terakhir gue."

"Nggak usah gila! Perjalanan lo masih panjang, Lang! Kalau bukan demi yang lainnya, tolong tetap hidup demi gue. Gue mohon, jangan pergi."

"Jaga diri lo baik-baik. Tolong jaga rahasia ini dari siapa pun, cukup lo dan gue aja yang tau soal ini."

"Kenapa harus gue? Kenapa bukan ke yang lain aja lo minta tolong, kaya gini?"

Kita Berbeda [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang