Bulan begitu purnama malam ini. Bintang-bintang tampak laksana butiran-butiran permata yang ditebarkan Tuhan di hamparan langit-Nya yang teramat luas. Hawa dingin seakan menyusup dalam-dalam, lewat celah-celah dinding gedung itu.
Masjid telah begitu hening. Hampir tak ada lagi suara anak manusia yang menggaung di dalamnya. Hanya tersisa satu dua desir suara terbata-bata, yang sibuk melafal serta menghafal satu dua bait dari 1002 bait kitab Alfiyah Ibn Malik, lewat majmu' syarifnya. Alfiyah Ibn Malik adalah salah satu kitab nahwu paling populer di kalangan masyarakat bersarung. Mampu menghafal juga mengkaji kesemua isinya adalah salah satu cita-cita mayoritas para santri yang mereka semai dalam masing-masing hati.
*****
Pondok Pesantren Al Istiqomah. Mungkin tak banyak orang yang mengenal nama itu. Atau mungkin mengenal, namun hanya sebatas nama dan tidak dengan kehidupannya. Terletak di suatu desa pesisir, Tanjungsari namanya, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen. KH.Abdullah Mukti adalah sosok perintis awal pondok pesantren ini pada tahun 1936.Di mulai dengan mendirikan majelis ta'lim dan tharekat Qodiriyah Naqsabandiyah, yang dipusatkan kegiatannya oleh beliau di sebuah masjid yang disebut Masjid Al Istiqomah.
Tahun 1958, KH. Abdullah Mukti wafat dan tonggak kepemimpinan diturunkan kepada putra sulung beliau yaitu KH. Bajuri. Singkat cerita, kegiatan kepesantrenan mulai nampak justru saat kepulangan putra sulung KH. Bajuri pada tahun 1975, yaitu KH. Amien Rosyid, BA. Dan di kelembutan tangannyalah, pondok pesantren Al Istiqomah berkembang sangat pesat sehingga hari ini.
Dimulai dengan pendirian Taman Pendidikan Al Qur'an (TPA) Al Istiqomah, yang di kemudian hari berganti nama menjadi Pondok Pesantren Al Istiqomah. Dan pada tahun 1990-an, pondok pesantren Al Istiqomah mulai merambah dunia pendidikan formal dengan didirikannya Yayasan Pendidikan Al Istiqomah Karya Guna (YAPIKA), yang sehingga hari ini telah menaungi beberapa jenjang pendidikan, seperti Madrasah Aliyah (MA) YAPIKA, Madrasah Tsanawiyah (MTs) YAPIKA, Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MI NU) YAPIKA, dan Raudlatul Athfal (RA) YAPIKA.
*****
Malam, dikau
merangkul kesemua
makhluk Tuhan, di dirimu
doa-doa melesat, menuju
dekapan lembut-Nya.Pukul 03:00
Sesosok anak manusia, nampak begitu tenggelam dalam samudra kesunyian. Dirinya larut dalam belaian-belaian lembut malam. Ia gugurkan segala jubah kesombongan yang mungkin tak sengaja ia kenakan. Ia tengah mencoba membangun kembali rasa ketawadhuan dalam dirinya. Ia tengah merangkak, terseok-seok menghadap Tuhannya.
Ia tengah berusaha membaca ulang, kekerdilan-kekerdilan dirinya. Bahwa ia hanyalah anak manusia biasa. Anak seorang petani kere, yang sedikit beruntung mampu meneguk segarnya 2 ilmu sekaligus, yaitu ilmu pengetahuan dan ilmu agama. Ia adalah lulusan terbaik kedua Madrasah Aliyah Yapika 2 tahun silam. Ia juga seorang pengajar
kelas 3 Awaliyah di Madrasah Diniyyah pondok pesantren Al Istiqomah. Kitab yang ia kaji adalah kitab Akhlaku Lil Banin juz 4. Kitab yang membahas seputar akhlak dan adab dalam kehidupan. Sehingga tak ayal, ia juga terkenal sebagai seorang santri yang memiliki akhlak dan adab cukup baik di pesantren.
Iqra bismirabbikalladzi khalaq.
Khalaqal insana min 'alaq.
Iqra wa rabbukal akram.
Alladzi 'allama bil qalam.
'Allamal insana ma lam ya'lam
Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan.
Yang menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.
Yang mengajar(manusia) dengan pena.
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
(QS. Al-Alaq: 1-5)
KAMU SEDANG MEMBACA
Shubuh Itu Terbit dari Sepasang Matamu
RomanceAbdurrahman ialah seorang pemuda yang gigih, cerdas, dan berakhlak mulia. Lahir dari keluarga yang amat sederhana. Menghabiskan sebagian besar perjalanan kisahnya di sebuah pondok pesantren yang amat bijak perangainya. Pada suatu ketika yang terama...