Dandelions 27 ; Become A Doctor For She

1.2K 180 36
                                    

Tiga bulan berlalu begitu saja, Hari demi hari terus Chaeyoung lewati dengan rasa sakitnya. Tiga bulan berlalu terasa begitu meyakitkan untuknya, Entahlah semakin hari Chaeyoung semakin tidak ingin berharap lebih.

Dia sudah begitu pasrah dengan keadaannya yang semakin hari semakin menurun, Tidak ada lagi sepertinya kesembuhan untuknya. Bahkan hari-harinya hanya ia lalui berdiam diri di kamar dan pergi keluar untuk pemeriksaan.

Pagi ini cuaca terlihat mendung tak mendukung, Bahkan kini perlahan sudah mulai turun hujan walau tak deras. Chaeyoung yang berada di balkon kamarnya masih setia menatap beberapa tanaman miliknya yang sudah di basahi oleh air hujan.

Dia sama sekali tak ingin beranjak pergi dari tempatnya duduk, Walau kini tubuh kurusnya sudah di terpa angin yang sangat dingin. Kedua bola mata indahnya itu hanya menatap penuh makna pada sepasang kupu-kupu cantik yang berteduh di sisi balkonnya.

Mereka tampak indah, Terbang sesuka hati mereka dan beristirahat dengan keinginan mereka sendiri. Membayangkan hal itu membuat Chaeyoung ingin merasakan menjadi kupu-kupu itu. Yang terbang di atas awan mewarnai alam, Dengan rasa bahagia tanpa rasa sakit.

"Chaeng? Kau disini?. Ayo masuk, Astaga! Lihatlah tubuhmu sudah basah!"

Chaeyoung yang sedang termenung dengan pikirannya, Terkejut saat suara nyaring menyapa telinganya. Bersamaan dengan itu, Sepasang kupu-kupu itu pergi meninggalkannya.

"Apa yang kau lakukan disini, Ayo masuk" Itu adalah Jennie, Sih gadis Choi yang sedikit cerewet.

Gadis itu akan selalu mengoceh saat mengetahui hal-hal aneh pada Adik-adiknya. Tidak heran karena dibalik kecerewetannya, Jennie adalah sosok Kakak yang hangat. Chaeyoung beranjak dari duduknya, Dan mulai memasuki kamarnya. Diikuti oleh Jennie yang masih setia melontarkan kalimatnya.

"Kau tahu, Akhir-akhir ini hujan sering turun. Dan itu bisa membuatmu terkena Flu. Lihat saja Lisa yang sudah terkena Flu karena pulang sekolah bermain hujan"

Yah, Sudah tiga hari Lisa sih bungsu Choi tidak menemuinya. Karena demam, Bugsu Choi itu membatasi interaksi mereka berdua. Karena tak ingin menyebarkan demamnya pada Chaeyoung. Dan tentu apa yang dilakukan Lisa sungguh benar, Jika Chaeyoung terkena demam. Maka tak terbayangkan seberapa banyak obat yang harus diminumnya, Belum lagi kondisi Chaeyoung yang akan semakin menurun.

"Ayo buka baju mu, Unnie sudah membawakan pakaian yang baru dan juga hangat" Tangan mungil Jennie mulai meraih pelan kancing baju milik Chaeyoung.

"Yak! Jennie-ya!. Tidak perlu, Aku bisa menganti pakaianku sendiri" Chaeyoung berseruh cukup nyaring, Dia tidak akan membiarkan Jennie membuka bajunya. Ayolah Chaeyoung sudah berumur 22 tahun, Dan hanya beberapa minggu lagi usianya akan bertambah. Dan Chaeyoung tentu malu untuk melakukan hal itu, Dia sudah dewasa sekarang.

"Tidak, Kau itu sangat keras kepala Chaeng. Kemarin kau bermain hujan di halaman belakang, Dan lupa mengganti pakaianmu untung saja kau tidak ikut demam dengan Lisa!"

Chaeyoung terlihat memutarkan bola matanya jengah, Tida hari untuk tidak Jennie memarahinya. Terkadang Chaeyoung cukup muak dengan suara nyaring milik Jennie. Ia merindukan masa dimana ia yang sering menang saat beradu argumen dengan gadis kucing ini. Tapi sekarang? Chaeyoung tidak dapat berbuat lebih.

"Itu aku lupa, Lagian aku tidak terlalu basah. Tidak perlu untuk menganti pakaianku, Itu hanya menambahkan pakian kotor saja"

Jennie membawa kedua tanganya untuk memegang pinggangnya, Menatap tajam Chaeyoung yang juga menatapnya. "Ya aku tahu, Tapi tetap saja kau harus menganti pakaianmu Chaeng. Agar kau tidak demam, Lebih baik kita mencegahnya lebih awal"

Dandelions ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang