✨ Happy Reading ✨
Di pagi hari yang buta sebelum matahari terbit astronot Jack dan Felipe telah bersiap ingin berburu di hutan dekat desa yang bersebelahan dengan bandar antariksa, mereka ingin berburu tetapi tidak membawa senjata tajam yang mereka bawa malah tenda untuk menginap dan beristirahat, beberapa daging mentah, makanan untuk mereka makan disana dan snacks untuk hewan liar.
"Astaga, Jack... Kita ini ingin berburu atau berkemah?" kata astronot Felipe.
"Sudah kau diam saja! Kita ini ingin berburu nanti di hutan," kata astronot Jack.
"Lihat! Lihatlah yang kau bawa! Tenda, makanan---" ucapan astronot Felipe langsung dipotong oleh astronot Jack.
"Sudah cepat, ayo naik ke mobil!" kata astronot Jack.
Dengan cepat astronot Jack melakukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Mereka akan menuju hutan yang kata astronot Jack ingin berburu disana.
-----
Masih di gantung dengan kondisi lemas dan tak berdaya, Luciana merasakan kalau ia ingin mati kelaparan dan kesakitan.
Ia berharap ada yang datang menolongnya, tak lama ada yang membuka pintu gudang itu dan membawakan sepiring makanan dan segelas minuman untuknya.
Suara pintu gudang tua terbuka, sorotan cahaya dari pintu itu mulai menyorot dirinya dengan silau. Terlihat seseorang menghampirinya.
"Luci," kata orang itu. Luciana berusaha mengangkat kepalanya dan melihatnya, ternyata itu ibunya. Ketika ia mengetahui kalau itu ibunya yang datang, ekspedisinya sangat senang dan penuh harapan.
"Ini makan dan minum untuk mu. Cepat makan!" kata ibunya dengan kasar.
Ibunya melepaskan tali yang diikat ditangannya. Luciana terlalu lemas hingga membuat Luciana terjatuh karena sudah tidak kuat.
Luciana mulai memakan makanan itu sambil ditemani oleh ibunya. Luciana terlihat sangat lapar, terlalu lapar sampai ia makan bagaikan hewan.
"Minum! Minum!" perintah ibunya karena ia melihat Luciana bertingkah seperti itu, Luciana pun mengangguk dan langsung melakukan perintah ibunya.
Setelah selesai meminum minuman, ia menatap ibunya lalu tersenyum kepada ibunya. "Terima kasih, bu." Ia mengucapkan terima kasih sambil menunduk. Ibunya hanya menjawab dengan berdengung pelan. "Hemm..."
"Setelah ini kau boleh keluar dari gudang ini dan kau bisa mandi," kata ibunya. Luciana sangat senang mendengarnya, ternyata ibunya sangat peduli dengannya.
"Apa ayah sudah memberikan izin?" kata Luciana ke ibunya. Lagi-lagi ibunya hanya berdengung. "Hemm..."
Luciana mengangguk dengan senang. "Terima kasih, bu. Aku menyayangimu." kata Luciana, tetapi ibunya tak meresponnya.
Luciana telah selesai sarapan, ia akan pergi mandi dengan cepat dan menemui anaknya. Untuk berdiri saja tidak kuat apalagi harus melangkah ke dalam rumahnya.
Air mulai mengenai tubuhnya yang penuh dengan luka, rasanya sangat perih tetapi ia berusaha untuk menahannya. "Ini sudah biasa, Luciana." ia malah berkata seperti itu untuk menyenangkan dirinya.
Terkena air sudah perih, ditambah lagi terkena sabun. Ia menahan perih itu dan ia berusaha tidak merasakan kesakitannya sampai ia selesai mandi.
Luciana akan menemui anaknya dengan penuh semangat, ia memasuki kamarnya namun tidak ada anaknya disana. Ternyata saat ia memasuki kamar kakaknya, ada anaknya disana yang sedang terbaring di atas ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in Love with Alien's
Fantasy"Melangkah tanpa arti, berhenti menemukan cinta sejati." Menceritakan tentang wanita bernama Luciana Alexadria yang memiliki keluarga penuh dengan misteri, jika ia salah yang ia dapatkan adalah hukuman kekerasan dari orang tuanya. Luciana mempunyai...