Hentakkan kaki berkali-kali terdengar, suara tertawa, suara teriakkan dan suara berisik itu semuanya berasal dari halaman rumah milik astronot Jack dan keluarga.
"Hihihi...," suara tawa yang berasal dari seorang anak kecil yaitu, Carina.
"Mama," ucapnya beberapakali, Carina sangat sering sekali memanggil-manggil 'mama' akhir-akhir ini. Terkadang juga 'ayah' dan juga 'papa' kesekian kalinya.
"Yes, love?" kata Luciana.
"Mama..., itu!" kata Carina, ia terus menunjuk ke atas langit.
"Langit... Langit." kata Carina, nada bicara terdengar begitu imut.
"Iya, itu langit namanya." kata Luciana.
"Bukan awan, ma?" tanya Carina ke mamanya.
"Bukan, keduanya itu berbeda." kata Luciana.
"Oh, iya, ma. Carina pernah baca buku sama ayah, kata ayah mereka tidak sama." kata Carina, ayahnya sangat suka sekali membacakan buku pada anaknya.
"Uap air akan naik dan menjadi embun langit, sehingga terjadinya bentuk awan. Kalau langit ada di bagian atas permukaan bumi. Benar, ma?" kata Carina.
"Emm..., Betul." ucap Luciana, ia sendiri menjawabnya dengan ragu karena ia sendiri tidak terlalu mengerti tentang itu.
"Berarti kalau ayah kerja, ayah menembus awan dan melewati langit untuk bisa keluar dari bumi, ya, ma?" kata Carina.
"Iya, sayang." kata Luciana.
"Carina belum pernah naik roket ayah," kata Carina.
"Mama sudah pernah menaikinya." mendengar itu Carina terlihat begitu takjub. "Benarkah? Wah... Mama hebat!" puji Carina kepada ibunya.
"Waktu itu, mama nyasar. Tiba-tiba sudah berada di dalam roket bersama ayah Jack dan teman-temannya." sedikit cerita dari Luciana untuk anaknya.
"Pasti waktu itu ayah Jack dan teman-temannya begitu keren saat mengenakan pakaian astronot," kata Carina.
"Tentu saja." balas Luciana, Carina tersenyum-senyum seperti senang mendengarnya.
-----oOo-----
Berminggu-minggu astronot Jack masih belum kembali ke rumah, ia izin karena ada pekerjaan diluar kota bersama teman-temannya yang lain. Walaupun Luciana telah mengetahui itu, namun rasa kekhawatirannya selaku muncul.
"Mengapa Jack tidak mengangkat teleponku?" ucap Luciana seraya bolak-balik menatap ponselnya.
Ting... Tong...
Suara bel rumah menandakan kalau ada tamu yang datang.
Luciana langsung pergi menuju luar rumahnya untuk membukakan pagar rumahnya.
"Permisi, selamat sore!" ucap wanita itu yang datang saat cuaca sedang gerimis.
"Selamat sore! Maaf, kamu siapa?" tanya Luciana kepada perempuan itu, karena Luciana tidak enak kepada perempuan itu yang sedang kegerimisan, ia langsung menyuruhnya untuk masuk. "Diluar sedang gerimis, mari masuk!" kata Luciana.
"Tidak, terima kasih. Tujuan saya kesini hanya ingin memberikan ini ke kamu." kata wanita itu, ia menunjukkan sebuah tas plastik berwarna putih yang berisikan beberapa kotak makanan.
"Kamu, Luciana bukan?" tanya wanita itu ke Luciana. Luciana pun mengangguk. "Iya benar, saya sendiri."
Melihat wajah wanita itu Luciana melihatnya seperti tidak asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in Love with Alien's
Fantasy"Melangkah tanpa arti, berhenti menemukan cinta sejati." Menceritakan tentang wanita bernama Luciana Alexadria yang memiliki keluarga penuh dengan misteri, jika ia salah yang ia dapatkan adalah hukuman kekerasan dari orang tuanya. Luciana mempunyai...