こんにちは
幸せな読書
Selamat Membaca
***📞
"Hallo Kar, lo jadi berangkat kan Nanti?" -Lia
"Jadi Li, kenapa?" -Kara
"Gapapa, memastikan aja. Lo harus dandan cantik. Oke! Byee. See U" -
***📲
"Lo beneran mau ke Prom sama gue?" Tanya Endra
"Lo mau gue pergi sama Nova?" Tanya Kara balik
"Ga papa. Kayak yang gue bilang kemarin, selain Nova masuk IGD lo gak lama bunting anak gue" Kata Endra datar.
Kara yang duduk dikarpet menghampiri Endra di sofa.
"Lo gak bisa ancem-ancem gue!" Kata Kara
"Kenapa enggak, kalo maupun gue bisa lakuin itu ke lo. SEKARANG!" Endra mencekam lengan Kara
"Lepasin gue!" Kara mencoba mengelak
"Kenapa harus, gue udah geram sama lo" Endra mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Kara
"Endra lepasin gue!! Lo mau ngapain! Gue lagi halangan!!"
Mendengar kata terakhir Endra memiringkan senyumnya. Dia paham betul jika Kara sedang Mens pasti moodswingnya akan menjadi heboh.
"Mahendra, Stop!!"
Cup
Kecupan mendarat di pipi Kara dan Endra melepaskan Kara.
"Balasan buat semalem, Lo cium pipi gue tanpa permisi"
Plakk
Tamparan Kara mendarat dipipi Endra. Kara marah dan masuk ke kamar
"Ehh, jangan marah dong Ra"
Kara tidak menjawab, dia tetap melangkahkan kakinya ke kamar. Endra tertawa kecil melihat istrinya, dan akhirnya dia mengikuti istrinya.
"Raa?" panggil Endra setelah memasuki kamar
"Askara?" Tak ada jawaban.
Endra mencoba melihat dibalkon depan kamarnya. Benar saja Kara berada disana.
"Ra? Lo marah cuma gara-gara gue cium?"
Mata Kara sudah sembam, air matanya penuh menumpahi pipinya.
"Raa, jangan nangis dong. Guekan gak maksud apa-apa"
Betapa terkejutnya Endra melihat istrinya menangis dibalkon masih dengan baju tidurnya. Dia merasa bersalah karena sudah mencium pipi istrinya, yang seharusnya menjadi hal wajar yang dilakukan suami-istri.
"Ra, gue minta maaf. Lo jangan marah yaa. Pliss"
"Gue gak marah! Udah lo jangan deket-deket gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Of Name (END)
General FictionPernikahan karna perjodohan. Antara 2 orang yang tidak saling mengenal. Askara, sosok perempuan yang belum selesai dengan masa lalunya. Dia harus menerima nasibnya untuk dijodohkan dengan pria pilihan orang tuanya. Endra, sosok pria yang sudah meman...