Chp 31. Try Again

360 10 0
                                    

こんにちは

幸せな読書

Selamat Membaca

Arisan keluarga besar Endra dilaksanakan disebuah tempat wisata. Dengan kata lain, piknik keluarga.

Papa Ahmad, nampak tenang memperhatikan Kara dan Endra.

"Kenapa pa?" tanya Mama Syifa

"Lihat Kara sama Endra Ma,"

"Kenapa?"

"Mereka kelihatan lebih bahagia dari sebelumnya ya"

"Alhamdulillah Pa, berarti mereka udah saling menerima."

"Papa berharap bisa segera gendong cucu, anaknya Mahendra"

"Mama juga Pa, kita doakan saja yang terbaik buat mereka Pa"

Papa Ahmad kemudian mendekat pada Kara dan Endra.

"Endra, Kara"

"Iya Pa, ada apa?" Jawab Endra

"Kalian sudah hampir 1 tahun menikah, tapi papa belum mendengar kabar gembira tentang calon cucu Papa?"

"Uhuk-uhuk" Kara yang sedang minum jus seketika tersedak

"Pelan-pelan Ra," kata Endra sambil mengusap punggung Kara

"Kenapa Kara? Kamu keliatan kaget"

"Gapapa Pa, doain kita ya Pa. Semoga Kara bisa cepet hamil" Jawab Kara

"Papa pasti doakan yang terbaik buat kalian"

"Makasih Pa"

"Kalo gitu Papa tinggal ya, mau nyamperin Mama dulu"

Endra dan Kara mengangguk

"Ndra, udahan yuk"

"Kenapa buru-buru. Belum juga mulai"

"Ayo Ndraa,"

"Hmm, ya udah ayo pamitan dulu"

Kara mengangguk dan merangkul lengan Endra. Mereka akhirnya pulang.

-(#)-

"Happy Aniversary sayang"

Kara membawakan kue tart mini kepada Endra yang masih sibuk dengan laptopnya.

"Aniversary?" beo Endra

"Lo lupa ya, ini 9 bulan pernikahan kita Ndra! Gimana sih. Katanya sayang!"

"Sorry Ra, lo tumben buat kayak gini. Biasanya bodo amat"

"Gapapa pingin aja"

Endra menerima kue tersebut dan mencium Kara. Tak lama berselang dia kembali pada laptopnya.

"Pacar lo kenapa sih Ndra?" tanya Kara

"Pacar? Bentar ya Ra, gue lagi lihat laporan Apotek"

"Ck!"

Kara kesal lalu keluar dari kamar. Dia turun menuju ruang keluarga. Endra yang melihat Kara marah tidak berkutik, dia tetap fokus dengan kerjaannya.

Setelah selesai, Endra menghampiri Kara dibawah. Endra tersenyum kecil melihat istrinya yang sudah tertidur disofa dengan keadaan TV menyala.

Kara digendong ke kamar oleh Endra dan diletakkan pelan dikasur.

"Emm, Ndra?" Kara terbangun

Best Of Name (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang