こんにちは
幸せな読書
Selamat Membaca
Bima sudah siap dengan semua perlengkapannya untuk pulang ke Indonesia.
Stroler dan kasur bayi yang dibeli untuk kado bayi Kara sudah sampai di Indonesia terlebih dahulu.
Tanpa Endra ketahui, Kara sudah mengabari Bima tentang keadaannya saat masuk ke rumah sakit.
Maka dari itu, Bima segera memesan tiket untuk kembali ke Indonesia.
-(#)-
Hari berikutnya, Pukul 3 pagi Kara merasakan perutnya kontraksi.
"ENDRAA!! PERUT GUE SAKIT!!"
teriakan Kara membangunkan Endra yang tertidur duduk di sebelah kasurnya.
"Kara? Kenapa Ra? Perut lo kenapa?"
"SAKIT BANGET NDRA!! TOLONGIN GUE!!"
"Bentar ya Ra. Lo tahan dulu biar gue panggil dokter."
Endra memencet tombol merah untuk memanggil dokter. Dia mencoba menenangkan Kara selagi menunggu dokter datang
"Sabar ya sayang, tahan dulu"
"Sakit banget, gue gak kuat"
"Tahan dulu, bentar lagi dokter datang"
Kebetulan dokter Vanny yang berjaga.
"Ada apa Pak Endra?" ujar dr Vanny
"Dok, tolong istri saya dia bilang perutnya sakit terus, apa dia kontraksi dok?"
"Baik akan saya periksa dulu"
"Suster kita pindah ke ruang bersalin ya" ucap dr. Vanny setelah memeriksa Kara
"Baik dokter"
"Pak Endra, ibu Kara sudah bukaan 6. Kita pindah ke ruang bersalin ya"
"Baik dokter"
Endra mengikuti dokter dan suster yang membawa brankar Kara ke ruang persalinan.
Di ruang persalinan, Kara tidak hentinya mengerang kesakitan
"Endra sakit banget ini"
"Dioperasi aja ya Ra" bujuk Endra
"Gamau Ndra, gue mau lahiran normal. Di operasi nanti tambah sakit" Kara terisak
Endra hanya bisa menenangkan Kara dengan memeluk dan mencium kening Kara.
Kara kembali diberi anastesi oleh dr. Vanny dan dipasangkan alat rekam jantung untuk Kara. Hingga 1 jam dr. Vanny masih menyarankan untuk operasi.
"Pak Endra, kondisi jantung Bu Kara melemah saya takut terjadi hal yang tidak diinginkan pada Bu Kara."
"Apa tidak ada cara lain dok, istri saya tidak mau di operasi. Saya juga takut, tapi istri saya keras kepala"
"Nanti kita coba pacu ya Pak, ini sudah bukaan 7. Doakan semoga semuanya lancar, kami akan berusaha semaksimal mungkin"
"Baik dokter"
Setelah menunggu 1 jam lebih, Kini dokter sudah siap untuk membantu Kara melahirkan.
Didalam ruangan sudah ada 3 perawat, Kara, Endra dan dr. Vanny.
"Bu Kara, ini tawaran terakhir dari saya. Ibu Kara mau dioperasi atau tidak? Karna kondisi jantung bu Kara sedang melemah" bujuk dr. Vanny sebelum mengambil resiko besar
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Of Name (END)
Fiksi UmumPernikahan karna perjodohan. Antara 2 orang yang tidak saling mengenal. Askara, sosok perempuan yang belum selesai dengan masa lalunya. Dia harus menerima nasibnya untuk dijodohkan dengan pria pilihan orang tuanya. Endra, sosok pria yang sudah meman...