Chp 23. Selamat!

546 17 0
                                    

こんにちは

幸せな読書

Selamat Membaca

Persiapan untuk acara pernikahan Faiz dan Aisyah sudah 90% siap. Tinggal menunggu pengantin datang ke gedung acara.

"Bismillah. Abang semangat yaa. Pasti bisa, satu langkah lagi bang!" Kara memberi semangat pada Abangnya.

Rombongan Faiz terlebih dahulu sampai dan disusuk rombongan Aisyah. Faiz di dudukan dikursi depan penghulu. Ijab qobul akan dimulai.

"Sodara Ahmad Faizal Al Fajar, saya nikahkan dan saya kawinkan anda dengan putri Bapak Andi yang bernama Aisyah Maulida dengan Mas Kawin sebesar 120 juta rupiah dan seperangkat alat sholat dibayar TUNAI!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Aisyah Maulida untuk saya sendiri dengan mas kawin tersebut, TUNAI!"

"Bagaimana saksi? Sah?"

"Sah!"

"Alhamdulillah"

Air mata haru kembali pecah melengkapi suasana pernikahan Faiz dan Aisyah.

Faiz dan Aisyah dibawa ke pelaminan, puluhan orang yang diundang bergantian mengucapkan selamat pada Mereka

"Selamat Abang, akhirnya abang nikah juga. Bahagia terus ya bang sama Kak Aisyah"

"Aamiin. Makasih ya dek"

"Kak Aisyah, selamat ya. Sekarang resmi jadi Kakak gue"

"Makasih ya Kara"

"Selamat Bro, bahagia terus ya" Endra yang berada dibelakang Kara

"Thanks Ndra"

"Aisyah Selamat ya"

"Makasih Mahendra"

Mereka akhirnya bersua foto bersama

Kara menghampiri Bundanya yang sedang duduk

"Bunda, selamat ya menantu barunyaa. Sekarang bunda punya anak cewek 2"

"Iya Kara, kamu jangan sampe diselip abang ya"

"Di selip?Maksudnya Bund?"

"Kamu kan udah lulus sekolah. Jadi kamu udah bisa kasi Bunda cucu ya"

Endra yang berada dibelakang Kara hanya terdiam. Dia sudah terbiasa dengan perkataan Ayah-Bundanya.

"Ya kalo abang dulu yang dikasi ya Kara pasrah dong Bund."

"Jangan cuma pasrah. Usaha!" Sindir Endra dari belakang

"Lo juga usaha dong!"

"Udah udah. Kalian ini udah 4 bulan menikah masih aja ribut terus."

"Biasa Bunda, Kara kan emosian"

"APA!" Kara mencubit Endra

"Aduh duhh!! Iya iya enggak"

"Hmm. Bunda kalo gitu kita pulang duluan ya. Kara udah capek"

"Ya udah kalian hati-hati ya. Ayah didepan jangan lupa pamit, nanti dicariin"

"Iya Bunda"

Setelah berpamitan dengan semuanya, Endra dan Kara pulang.

Best Of Name (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang